titikomapost.com, GRESIK – Guna menunjang produktivitas bongkar muat, dan menjamin keselamatan pelayaran bagi kapal-kapal tatkala manuver saat hendak sandar di dermaga pelabuhan Gresik, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 3 lakukan pengerukan alur dan kolam serta penambahan panjang dermaga. Hal itu mendapat apresiasi Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas II Gresik Capt. Dwi Yanto yang menyatakan bahwa langkah itu juga dapat meminimalisir potensi kadasnya kapal di wilayah yang menjadi tanggung jawabnya.
“Secara bisnis langkah itu akan mendukung kelancaran oprasional untuk mobilitas mobioisasi kapal mau sandar tentu sudah menjadi tanggung jawabnya pemilik dermaga sebagai bentuk service buat para konsumenya,” katanya saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (17/3/2022).
Kepastian kedalaman kolam, lanjut Capt. Dwi sudah seharusnya dilakukan perawatan guna memastikan serta men declare kedalamannya agar kapal-kapal saat melintas maupun olah gerak di dalam kolam pelabuhan dapat mulus aman hingga sandar sehingga aktivitas dapat berjalan sesuai jadwal yang telah ditentukan.
“Kalau kolam itu tidak terjamin berapa LWS (Low Water Spring)nya akan berbahaya untuk kapal itu sendiri guna menghindari kandas, bila terjadi demikian tentu komplain dari konsumen pasti ada. Jika demikian pasti akan ada gugatan juga dari KSOP terkait hal tersebut. Oleh karena itu perawatan dengan jalan pengerukan harus dilakukan secara berkala,” jelas Capt. Dwi.
Saat ini Pelindo Regional 3 telah melakukan proses pengerukan di area dermaga V Pelabuhan Gresik dengan menunjuk PT Alur Pelayaran Barat Surabaya atau PT APBS sebagai operator pengerukan. Dengan menggunakan 1 unit Grab Dagger dan 3 Unit Self – Propelled, Pelindo Regional 3 menargetkan proses pengerukan hingga -6 meter LWS sehingga proses operasional di Pelabuhan Gresik bisa lebih optimal lagi.
Regional Head 3 Pelindo Ardhy Wahyu Basuki mengatakan, pembangunan fasilitas di Pelabuhan Gresik dinilai cukup penting, hal tersebut mengacu pada peran Pelabuhan Gresik sebagai salah satu penopang aktivitas logistik di area Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
“Pelabuhan Gresik merupakan salah satu Pelabuhan penting milik kami, lokasinya yang cukup strategis membuat Pelabuhan ini sebagai penopang sekaligus alternatif pengguna jasa kami tak hanya domestik namun juga Internasional untuk melakukan bongkar muat selain di Tanjung Perak, sehingga pembangunan infrastruktur di Pelabuhan Gresik merupakan kebutuhan penting,” ujar Ardhy.
Sebelumnya, selain melakukan pengerukan alur dan kolam di Pelabuhan Gresik, Pelindo Regional 3 juga telah mempercepat pembangunan Dermaga 180 Multipurpose II. Hal ini bertujuan agar menunjang kegiatan sandar atau tambat kapal dan tongkang dengan kapasitas ukuran maksimum 3000 DWT ( Deadweight Tonnage). (RG/HMS)