titikomapost.com, SURABAYA – Tumpahan crude palm oil (CPO) muatan dari tongkang TK Makmur Abadi V yang mencemari perairan alur pelayaran barat surabaya (APBS) pasca tertabrak oleh KM Tanto Bersinar di di Bouy 3 pada koordinat 06°49’59.9”S 112°48’13.2”E pada Sabtu (23/1) dini hari menjadi persoalan, pasalnya ton-tonan CPO yang terhambur menyelimuti permukaan air laut.
Atas kondisi tersebut, Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas II Tanjung Perak Surabaya, Mulyadi, SH.MH memandang bahwa tumpahan CPO di laut itu tidak terlalu menghawatirkan karena akan sebaliknya dapat menguntungkan ikan-ikan yang ada disekitar tumpahan tersebut.
“Untuk cpo, nabati bisa jadi makanan ikan,” katanya saat dikonfirmasi titikomapost.com, Ahad (24/1/2021) melalui pesan Whatsapp.
Namun uapaya yang dilakukan saat ini, lanjut Mulyadi lebih menekankan pada upaya evakuasi bersama pihak terkait terhadap korban yang kemungkinan belum diketemukan dengan menerjunkan kapal Patroli KN P. 329 yang dinakhodahi Srikandi Perhubungan Capt. Siti Hajrah.
“Dihari kedua saat sekarang masih ikut gerak membantu pencarian dan penyelamatan,” terang Mulyadi.
Sedang kondisi tongkang sendiri pasca terjadi tabrakan sudah terevakuasi ditempat yang aman dari alur pelayaran.
“Tongkang posisi sandar di jetty gresik….mas,” ujar Mulyadi
Sedang data sementara dari info Basarnas yaitu:
Dua korban selamat TK Makmur Abadi V sebagai berikut;
- Agung Dwi P. (20)
- Basuni (53)
Tiga korban selamat TB Mitra Jaya XIX penarik tongkang TK Makmur Abadi;
- Nahkoda: Sharul (45)
- Masinis II: Larusman (26)
- Masinis III: La Ode Ahmad (20)
Lima korban (TB Mitra Jaya XIX) dalam pencarian;
- Fakhtur (48)
- Himawan (27)
- Arif Maulana (47)
- Ulil Amri (57)
- Budiantoro (50)
Sementara itu, Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Gresik, Capt. Dwi saat dikonfirmasi terkait para korban yang sempat dievakuasi ke Gresik mengatakan bahwa senua data sudah disampaikan ke pihak Syahbandar Tanjung Perak sebagai pihak yang menangani persoalan tersebut
“Data kami serahkan ke KSU (syahbandar tanjung perak. Red) surabaya supaya satu pintu, kami hanya melaporkan awal sesuai tusi aja, dan siap membantu setiap waktu,” ujarnya.
Untuk diketahui, kejadian naas itu terjadi saat kapal TB.Mitra Jaya XIX yang dinakhodai Syahrul (45th) bersama delapan crew tugboat dalam pelayaran menggandeng tongkang TK Maknur abadi V yang diawaki dua crew bertolak dari pelabuhan sungai puting Kalimantan Selatan dengan muatan CPO berangkat dengan tujuan pelabuhan Gresik.
Saat dalam posisi berlayar pada Sabtu (23/01) sekitar pukul 03.14 WIB ketika melintasi perairan APBS di Bouy 3, tiba-tiba ditabrak dari arah depan oleh kapal KM. Tanto Bersinar yang berangkat dari Surabaya. Akibat tabrakan ini, kapal/TB. Mitra Jaya XIX hilang kontak. Sementara tongkang Makmur Jaya V mengalami robek pada lambung kiri sehingga menimbulkan kebocoran. (RG)