SURABAYA – Langkah sigap telah dilakukan pihak terkait dan operator terminal guna menjamin kelancaran arus logistik pasca tenggelamnya kapal MV Mentari Crystal di dermaga domestik Terminal Teluk lamong (TTL) pada Minggu (15/11) malam.
Direktur Utama PT Terminal Teluk Lamong Faruq Hidayat mengatakan, agar pelayanan operasional bongkar muat di Terminal Teluk Lamong (TTL), Surabaya, tetap berjalan lancar, pihak bersama regulator telah mengambil langkah untuk menjamin penyandaran kapal tetap dapat dilakukan.
“Ada sejumlah tahap yang telah kami lakukan untuk menormalkan kembali operasional di TTL yaitu sesaat setelah kejadian kami langsung melakukan evakuasi terhadap ABK dan Petikemas kapal MV Mentari Crystal, langkah selanjutnya yang kami lakukan adalah mengatur dan menyesuaikan skema pelayanan penyandaran kapal di TTL untuk memastikan pelayanan tetap normal,” kata Faruq dalam konferensi pers terkait tenggelamnya MV Mentari Crystal, Senin (16/11/2020).
Demikian pula, Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak, Arif Toha ditempat yang sama menambahkan, meskipun kejadian tersebut berjalan cukup cepat namun berkat kerjasama yang dilakukan pihak TTL dengan para pemangku kepentingan terkait, kejadian tersebut bisa segera teratasi dan operasional pelayanan di TTL berjalan baik.
“Berkat kesiapsiagaan dan cepatnya koordinasi yang dilakukan oleh TTL maka pelayanan bisa berjalan normal kembali dan distribusi logistik lancar. Harapannya penanganan evakuasi bisa segera terlaksana dengan baik,” ungakpnya.
Senada, Kepala Kantor Kesyahbandaran Kelas Utama Tanjung Perak Sudiono, menyampaikan fokus pihaknya saat ini adalah memastikan keamanan pelayaran tetap terjaga dan kelancaran arus logistik, terkait penyebab kejadian pihaknya bersama KNKT akan menerjunkan tim untuk mengumpulkan data dan informasi penyebab kejadian tersebut.
“Fokus kita saat ini adalah bagaimana agar pelayaran di Pelabuhan Tanjung Perak tetap lancar dan tidak terganggu, selain itu kami juga memastikan tidak terjadi pencemaran lingkungan akibat insiden tersebut salah satu langkah yang dilakukan adalah memasang Oil Boom di lokasi kejadian, terlebih sebanyak 18 ABK kapal bisa diselamatkan dari kejadian yang tidak diinginkan, semoga kejadian serupa tidak terulang di masa yang akan datang,” jelasnya.
Sedang, Ketua DPC INSA Surabaya Stenvens Handry Lesawengen yang turut dalam koferensi pers menyebut, langkah yang telah dilakukan pihak terkait sangat baik. Pihaknya mengapresiasi respon cepat dan kompak dari KSOP dan TTL untuk mengatasi insiden tersebut serta koordinasi yang telah dilakukan dengan terminal petikemas lainnya di Tanjung Perak.
“kami mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan TTL pasca kejadian mulai dari mengevakuasi ABK dan petikemas hingga melokalisir lokasi, langkah cepat tersebut membuat kapal lainnya bisa tetap beroperasi”. akunya.
Sementara itu atas kejadian tersebut, pihak pelayaran pemilik kapal MV Mentari Crystal mengatakan, pihaknya akan bertanggung jawab penuh untuk melakukan proses evakuasi kapal miliknya secepatnya hal tersebut bertujuan agar tidak terlalu mengganggu aktivitas operasional pelayanan di TTL.
“Kami akan berupaya secepat mungkin mengevakuasi kapal kami sehingga harapanya tidak mengganggu proses operasional pelayanan yang di lakukan oleh TTL,” tandas Anthony Sunardi S Perwakilan Pemilik Kapal MV Mentari Crystal. (RG)