Polda jatim Amankan Ratusan Demonstran UU Omnibus Law

26
Polisi amankan pendemo. (Is)

SURABAYA – Tolak digedoknya Undang – Undang tenaga kerja Omnibus Law oleh DPR menyulut puluhan ribu pekerja dan buruh melakukan aksi demontrasi di beberapa daerah di Tanah Air. Khususnya Jawa Timur ada ratusan orang diamankan polisi.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, Kami mengapresiasi untuk para buruh yang sudah mewarnai atas aksinya hari ini sudah berjalan kondisif, namun ada evaluasi dan catatan di lapangan, Polda Jawa Timur (Jatim) sudah mengantisipasi atas insiden yang terjadi di beberapa daerah di Jawa Timur.

“khusus di Surabaya kemudian di beberapa daerah juga, seperti Malang ada insiden yang perlu dilakukan penindakan, yakni penindakan secara persuasive tetap namun juga tegas terukur, saat ini polres Malang untuk datanya menyusul, ada beberapa tindakan dan kita amankan untuk kita lakukan pemeriksaan, di Surabaya pun sudah kita lakukan beberapa pengamanan,” katanya dihadapan awak media, Kamis (8/10/2020).

Dalam insiden itu,  jajaran Polda Jatim berhasil mengamankan perusuh pada aksi demo di Malang dan Surabaya sebanyak 634 orang yang sengaja merusak fasilitas umum dan melawan petugas.

Baca Juga  Kementerian BUMN: Dividen BUMN 2024 Capai 85,5 T, Tahun Depan Yakin Tembus 90 T

“Di Surabaya insiden yang terjadi di depan gedung Grahadi dan lokasi lainnya di Surabaya sebanyak 505 orang, dan di Malang juga ada 129 orang, total untuk kejadian di Surabaya dan Malang sebanyak 634 orang. Kita lihat dari berbagai perannya, yang pertama tentu kita lihat ada berbagai pengrusakan fasilitas umum atau pagar Gedung Grahadi, kemudian ada Pasal 218 jo 212 melawan petugas,” terang Trunoyudo.

Trunoyudo juga menambahkan, terhadap orang-orang yang diamankan juga akan lakukan rapid test, apabila hasilnya reaktif maka kita akan lakukan swab, dan apa bila positif kita akan lakukan langsung karantina, kemudian proses selanjutnya kita lakukan penegakan hukum sesuai dengan hasil penyidikan.

“Dalam ujuk rasa itu, kita juga lihat ada anak-anak yang kita rasa belum paham tentang apa esensi dari pada gerakan ini dan tentunya ini masih kita dalami, yang jelas bukan merupakan elemen dari buruh yang ada melakukan esensi pendapatnya,” pungkasnya. (die/fi)

 

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE