SURABAYA – Pelindo Marine Service (PMS) Group tetap menggelar Customer Visit Virtual sebagai upaya mendengarkan masukan dan keluhan pengguna jasa di tengah masa Pandemi Covid-19 ini.
“Kami akan menggelar customer visit virtual dengan para pengguna jasa, berseri mulai dari klaster regional Jawa Timur, Jawa Tengah, Bali Nusra, Kalimantan, hingga pengguna jasa internasional dari layanan Pelindo Marines di Selat Malaka,” terang Direktur Utama Pelindo Marines Eko Hariyadi Budiyanto, Sabtu (15/8/2020).
Eko Hariyadi Budiyanto mengungkapkan, optimasi teknologi informasi menjadi solusi mematuhi di masa adaptasi kebiasaan baru.
“Menjaga komunikasi dan koordinasi dengan pengguna jasa juga membuka kesempatan untuk proyeksi pengembangan layanan dan jaringan bisnis. Sehingga bisnis tetap berkembang sejalan dengan mematuhi protokol kesehatan,” ungkapnya.
Selain itu Pelindo Marines juga menggandeng konsultan riset ITS Tekno Sains untuk mengadakan customer survey guna menjaring masukan dari para pengguna jasa. Salah satu pimpinan riset, Saut Gurning, membenarkan bahwa setidaknya akan ada 100 pengguna jasa layanan marine dan pemangku kepentingan yang dihubungi untuk memberikan masukannya.
“Masukan para pelanggan akan menjadi data yang diolah untuk merumuskan tidak hanya pengembangan bisnis perusahaan ke depan. Tetapi juga strategi bertahan di era krisis, agar rencana keberlanjutan bisnis perusahaan dapat terformulasikan dengan lebih akurat,” imbu Eko.
Sementara itu, Direktur Utama BMC Logistics, Juneddy Sinaga mengatakan, salah satu lini bisnis Pelindo Marines di bidang layanan multimoda, BMC Logistics, telah menggunakan Aplikasi Customer Mobile untuk memudahkan pengguna jasa mengetahui posisi peti kemasnya, tanpa harus datang ke lapangan atau menunggu konfirmasi. Aplikasi Customer Mobile merupakan inovasi layanan pelanggan di depo peti kemas agar pendistribusian informasi berlangsung lebih cepat dan tepat.
“Aplikasi tersebut dilengkapi dengan berbagai fitur untuk memudahkan pengguna jasa. Di antaranya dapat mengetahui jumlah peti kemas keluar dan masuk per hari, serta jumlah stok peti kemas pada depo. Kemudian pencarian data-data peti kemas seperti DO number, BL number, vessel, consignee, nomor truk yang mengangkut, dan lain sebagainya, dapat diakses dengan mudah,” paparnya.
Kemudian juga ada aplikasi APBS Smart Client untuk para operator kapal yang melintasi akses pelayaran menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan Pelabuhan Gresik, Alur Pelayaran Barat Surabaya.
“Aplikasi APBS Smart Client membantu para pengguna jasa untuk memonitor pelayanan jasa alur APBS. Selain itu juga berfungsi untuk mempermudah proses penagihan hingga pelunasan, yang terintegrasi dengan data dan sistem Pelindo III, sebagai operator pelabuhan,” kata Direktur Utama APBS Wawan Sulistyawan terpisah.
Sehingga, dengan sistem aplikasi tersebut membawa manfaat proses transaksi menjadi transparan dan real time.
“Selain itu pada pengembangan aplikasi ke depan, nantinya bila ada complaint pengguna jasa tidak perlu repot menghubungi secara personal, cukup meng-entry tiket keluhan pada aplikasi sehingga tersistem dan bisa langsung direspon oleh person in charge,” pungkasnya. (hms/RG)