Target Tiga Minggu KMP Dharma Rucitra III Terangkat

164
Posisi terkini KMP Dharma Rucitra III pasca alami musibah kebocoran saat akan sandar di pelabuhan Padangbai dari Lenbar.

KARANGASEM – Kondisi kapal KMP Dharma Rucitra III pasca tenggelam sepekan lalu sudah dilakukan penanganan cepat  sebagai tahap evakuasi guna upaya normalisasi lintasan penyeberangan antara Bali dan Lombok. Tim KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) telah melakukan investigasi di Dermaga II Pelabuhan Padangbai, Banjar Melanting, Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Karangasem.

Kepala Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Padangbai, Ni Luh Putu Eka Suyasmin mengatakan, upaya evakuasi kapal akan dilakukan oleh perusahaan salvage dan pekerjaan dibawah air yang telah ditunjuk atas persetujuan Dirjen Hubla yang rencanakan mengevakuasi kapal, Senin (22/6). Sebab pelampung telah tiba dan tim sudah melakukan survei. Tinggal pasang pelampung, dan lalui tahapan untuk evakuasi muatan maupun kapal tersebut.

“Rencananya Senin nanti mulai melakukan evakuasi kalau tidak ada halangan, diawali evakuasi barang, selanjutnya kapal,” jelas Ni Luh Putu Eka Suyasmin, Jum’at (19/6/2020).

Sedang dalam pelaksanaan pengangkatan kapal, lanjut Eka, ditargetkan tiga minggu dari kesanggupan salvage dari tanggal dimualainya pekerjaan. Selain itu, untuk penyebab dari kecelakaan saat ini dalam pendalaman Tim KNKT yang sudah turun melakukan investigasi

Baca Juga  Pelni Pastikan Armadanya Lewati Uji Petik Fit Layani Nataru

“Target sih dari kesanggupan pihak salvage tiga minggu,” terangnya.

Dalam pelaksanaan pengangkatan kapal, PT Dharma Lautan Utama sebagai pemilik diberi kewajiban untuk melakukan pengangkatan kapal sesuai dengan aturan yang ada. Namun, sebagai pelaksananya harus menunjuk perusahaan yang berkopenten dalam melakukan pekerjaan itu sesuai dengan ijin yang dimilikinya.

“Yang jelas DLU sudah menunjuk perusahaan salvage PT Tri G dari jakarta sebab dalam pengangkatan kapal tidak bisa dilakukan sendiri karena tidak memiliki ijin salvage,” tandasnya.

Untuk tumpahan minyak yang diakibatkan dari kebocoran kapal Dharma Rucitra III ktu sendiri, kami sudah memerintahkan dari awal kejadian hari berikutnya langsung dilakukan penanggulangan agar tidak mencemari lingkungan sekitar yang dilakukan sampai detik ini. Meski pihak Lingkungan Hidup maupun Kelautan hang datang memastikan tumpahan, mereka tidak menemukan ceceran karena sudah lakukan pembersihan.

“Sampai detik ini sudah dilakukan penanggulangan bila ada muncul minyak. Saya sudah minta tanggungjawab pihak DLU dilakukan pengawasan secara intens,” tegas Eka.

Disoal terkait arus penyeberangan, Eka menjelaskan, sejauh ini sudah dilakukan optimalisasi terhadap dermaga I meski terjadi antrian, dan bisa dikatakan berjalan normal.

Baca Juga  Sambut Ratusan Turis Pelindo Perkenalkan Budaya Nusantara

“Meski banyak antrian tapi terurai,” ucapnya.

Terpisah, Direktur Utama PT Dharma Lautan Utama (DLU), Erwin H. Poejono megaku, percepatan pengangkatan sudah dilakukan dengan mobilisasi alat dan teknis dari berbagai lokasi sembari menyelesaikan survei untuk membuat rencana pengapungan.

“Saya rasa tidak ada kendala tapi saat ini sedang dalam proses,” ujarnya.

Erwin juga menambahkan, pihaknya tidak berani berspikulasi apa faktor penyebab kapal mengalami kebocoran karena masih dalam penanganan tim yang ada.

“Masih dalam penelitian belum selesai prosesnya,” imbuhnya.

Sementara itu, Tim Investigasi KNKT yang dipimpin Rudi Yulianto mengawali dengan minta keterangan dari Nakhoda Wahyudi dan 19 ABK (Anak Buah Kapal). Selanjutnya meninjau KMP Dharma Rucitra 3 yang nyaris tenggelam di Dermaga II.

Rudi Yulianto mengatakan, investigasi baru tahap awal. “Nanti perlu pendalaman lebih lanjut. Data akurat belum terakomodir, masih kumpulkan data lebih lanjut,” jelasnya.

Agar dapat data lengkap perlu investigasi selama 6 bulan, tetapi investigasi rencananya dipercepat. Sementara masih perlu ambil data-data kapal hanya saja kesulitan mengambil di dalam kapal, karena kapal miring dan sebagian tenggelam. Tujuan investigasi agar musibah tidak terulang.

Baca Juga  PT Pelni Pastikan Setiap Kapalnya Dilengkapi MES

Tim KNKT belum bisa mengetahui kondisi KMP Dharma Rucitra 3, terutama posisi bocor, mesin, serta kondisi kapal secara menyeluruh. Sebab untuk mengetahui kebocoran lambung kapal mesti dipantau dengan cara menyelam.

Untuk diketahui, KMP Dharma Rucitra 3 dengan 1.444 GT mengalami musibah kebocoran hingga menenggelamkan separuh badan kapal  berhasil berlabuh, Jumat (12/6) sekitar pukul 21.50 Wita mengangkut 43 penumpang. Masing-masing 40 penumpang dalam kendaraan, 3 penumpang pejalan kaki, dan mengangkut 7 penumpang mitra dagang berhasil dievakuasi. Sedang muatan kendaraan masih terjebak di dek kapal. Ada 3 unit truk sedang, 3 unit kendaraan kecil, 8 unit tronton, dan 5 unit sepeda motor. (RG)

 

 

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE