SEMARANG – Diduga depresi akibat tekanan pekerjaan, Errik (48) supir trailer milik PT TPKS Semarang coba bunuh diri dengan sengaja menceburkan trailer dan muatan yang dikemudikannya ke dalam laut saat melayani bongkar muat kapal MV Cope Mahon di dermaga terminal petikemas semarang, Ahad (22/12/2019) sekitar pukul 15.00 WIB.
Meski belum ada pernyataan resmi dari pihak PT Terminal Petikemas Semarang (TPKS) terkait penyebab terceburnya trailer yang membawa kontainer di dermaga TPKS, ternyata ada kabar yang mengejutkan diperoleh titikomapost.com dari sumber di lapangan yang menyebutkan bahwa supir trailer yang bernama Errik disebutnya pegawai PT Pelindo Daya Sejahtera (PDS) yang di pekerjakan di TPKS nekat ceburkan diri bersama trailer yang dikemudikannya ke laut.
“Trailer Errik itu ada di urutan belakang tapi dia sengaja mendahului trailer lain yang dalam antrian dan langsung menceburkan ke laut,” ujar sumber yang enggan disebut namanya, Selasa (24/12/2019).
Supir trailer yang bernaung di anak perusahaan PT Pelindo III (Persero) itu dikenal teman-temannya sedang mengalami depresi. Tak jarang prilaku Errik yang temperamen membuat rekan sejawatnya engan berurusan dengannya. Bahkan, PDS sebagai perusahaan tempat bernaungnya seakan kurang bisa membina.
“Infonya perusahaan ngak berani mecat anak itu meski sudah lama mengalami kondisi stress,” kata sumber.
Atas kejadian terceburnya trailer yang bermuatan kontainer warna hijau berisi mabel itu, Errik sang supir diselamatkan nelayan dari laut. Sedang kontainer dapat dievakuasi, namun Head Truck dan Chassis sedang proses penyelaman.
“Trailer milik TPKS mas, kontainer berhasil di angkat tapi Head Truck dan Chassis sedang proses penyelaman,” tutur GM TPKS, Taufiq kemarin.
Sepertinya, kejadian terceburnya kontainer itu menjadi daftar kelam kejadian di tahun 2019 yang ada diarea terminal kontainer TPKS Semarang setelah sebelumnya juga alat crane di derma roboh akibat dihantam kapal. (RG/die)