PROBOLINGGO – Keberadaan pelabuhan Tanjung Tembaga, Probolinggo yang dikelolah PT Pelindo III (Persero) tampak sudah mulai mengalami kerusakan dibagian dermaganya, hal itu yang membuat kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Probolinggo mengingatkan untuk seyogyanya dilakukan perbaikan sesuai dengan amanah aturan yang ada sebagai tanggung jawab dari Badan Usaha Pelabuhan (BUP).
Kepala KSOP Kelas III Probolinggo Capt. Subuh Fakkurrochman, SE. M.Mar mengatakan, pihaknya telah menyampaikan terkait kondisi pelabuhan yang sudah selayaknya dilakukan perbaikan kepada pihak PT Pelindo III secara bersurat, dan sudah ada tanggapan dengan turunnya pihak manajemen melihat secara langsung kondisi dilapangan.
“Ada kunjungan dari direksi Pelindo III yang disampaikan oleh GM Tanjung Tembaga terkait perbaikan di pelabuhan,” katanya, Senin (2/12/2019).
Subuh menegaskan, memang sudah waktunya dengan melihat kondisi pelabuhan, Pelindo III segera melakukan perbaikan karena itu menjadi tanggung jawabnhya.
“Sebelum saya masuk Probolinggo, keterangan anggota kondisi pelabuhan memang sudah ada yang rusak,” tandas Subuh.
Sementara itu, GM Pelindo III (Persero) Tanjung Tembaga Adji Joko mengaku, memang ada surat dari pihak KSOP Probolinggo terkait perbaikan pelabuhan yang sudah ditanggapi dan ditindaklanjuti dengan turunya kantor pusat bersama CEO Regional Jawa Timur (Jatim) Onny Djayus melihat langsung kondisi pelabuhan beberapa waktu lalu.
“Kita akan segera lakukan perbaikan terhadap kondisi dermaga sebagai tindakan penyempurnaan guna mendukung pelayanan kepada pengguna jasa,” ujarnya.
Adji Joko juga menjelaskan, pelabuhan Tanjung Tembaga probolinggo dengan luasan tanah HPL 40,0053 Ha memiliki dermaga pinggiran berupa talud tegak sepanjang 1000M yang disandari kapal-kapal rakyat dan sesekali menerima kunjungan wisatawan manca negara dari kapal pesiar yang lego jangkar.
“Pelabhan juga ditunjang 11 Gudang yang sudah dengan pembangunan sejak 1924 hingga 1986 yang dioperasikan hingga sekarang,” jelasnhya.
Menurut Adji, potensi bisnis Tanjung Tembaga ke depannya sangat bagus untuk dikembangkan dengan adanya kompetitor pelabuhan DABN maka Pelindo segera berbenah diri dengan perencanaan pembangunan perkuatan dermaga talud tegak sepanjang 1000M, perbaikan atap gudang yang berpotensi memikat para pelaku bisnis di pelabuhan untuk menggunakan gudang tersebut
“Saat ini sudah dilakukan penyewaan gudang dan lahan, pelayanan tambat kapal Pelra dan kapal ikan berukuran besar serta pengoperasian jasa ponthon untuk wisatawan asing ( kapal pesiar ). Selain itu, pelayanan pas gate masuk pelabuhan dan pelayanan jasa PBM untuk kegiatan stevedooring. contoh dari gudang 102 yg sdh cukup lama idle ( thn 2009 )
Sudah dipergunakan untuk kegiatan penumpukan barang-barang milik PT Korindo grup,” ungkapnya.
Adji menambahkan, sebagian lahan Pelindo Tanjung Tembaga telah di sewa oleh PT KTI dengan luasan 18,59 Ha, kurang lebih 35 tahun sampai dengan sekarang. Kedepan akan membangun jaringan pipanisasi untuk pelayanan bongkar curah cair karena banyak potensi curah cair yang akan di Handel Pelindo,seperti PT PAI, Indoperin Sasa Inti , Chil Jeddang dan Asgarin ( Asosiasi kayu gaharu Indonesia Probolinggo ).
“Rencanyanya sudah ada investor dari Korea yang ingin membangun terminal multiporpouse di lahan Pelindo 3 Probolinggo. Bahkan, perencanaan pembangunan joint investasi dengan Korean invesment itu sudah ada pembicaraan awal dengan Kabiro perencanaan kantor pusat,” ucapnya Adji.
“Korean investment juga melontarkan pernyataan yang hanya melirik Pelabuhan Probolinggo.
Namun belum tau bagaimana kelanjutan dari rencana tersebut,” imbuhnya. (RG)