BATULICIN – Secara berkala setiap 6 bulan sekali, KSOP Kelas III KBBL bersama KUPP Kelas III Satui menggelar assesmen pada Pandu guna meningkatkan kinerja sebagai bentuk tanggung jawab terhadap keselamatan pelayaran.
Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuham (KSOP) Kelas III Kotabaru-Batulicin (KBBL), Capt. M. Hermawan S.Sit. MM. MMar mengatakan, kegiatan ini saat ini sudah dua kali dilaksanakan yang merupakan bentuk tanggung jawab kami sebagai pengawas pemanduan di perairan Kotabaru dan Batulicin sehingga dilakukan assesmen terhadap 15 Pandu yang bertugas. Kami ingin mengingatkan sejauhmana pelaksanaan pemanduan dapat berjalan baik lebih mendekatkan bahasa komunikasi antara pengawas dengan para pandu itu sendiri.
“Upaya ini mencegah agar pandu tidak keluar dari standar oprasional prosedur (SOP) yang telah kita sepakati bersama dan tidak hanya mementingkan kepentingan bisnis semata dengan mengenyampingkan tugas utamanya,” katanya disela pelaksanaan assesmen Pandu yang diselenggarakan di Hotel Ebony Batulicin Kalimantan Selatan, Senin (4/11/2019).
Disamping itu, lanjut Hermawan, melalui assesmen ini kita berharap mendapat masukan dari para Pandu terkait perkembangan kondisi alur pelayaran yang terkait bouy yang ada ataupun hal-hal yang dapat mengganggu keselamatan pelayaran.
“Para pandu yang assesmen saat ini terdiri dari Pelindo III ada 9 Pandu dan 2 Pandu dari PT Mitra Rama Samudra, 2 Pandu dari PT Petaka Karya Samudra serta 1 Pandu dari PT Arutmin Indonesia,” jelas Hermawan.
Menurut Hermawan, petugas pandu/tunda itu merupakan pusat interaksi antara laut dan pelabuhan. Mereka dituntut memiliki pengetahuan yang luas atas alur pelayaran setempat dan menuntun kapal yang akan berlabuh melalui wilayah yang tidak dipahami atau beresiko terhadap keamanan dan keselamatan pelayaran. Untuk tetap memelihara keahlian dan keterampilan, mengikuti pelatihan baik yang bersifat on the job training dan atau off the the job training sangat penting.
“Dalam memelihara dan meningkatkan keahlian serta keterampilan petugas pandu/tunda yang bersifat refreshing, pelatihan dan familirisasi di wilayah perairan tugasnya dilakukan melalui assesmen meliputi Standard Marine Communiction Phrases, Komunikasi dan Olah Gerak,” urainya.
“Kami juga sudah bentuk tim WA khusus untuk untuk mereka (pandu.red) disamping itu di Radio FHV chanel 16.12 yang ada,” imbuh Hermawan.
Terpisah, Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Satui, Rahman mengaku, pihaknya juga sudah dua kali ini melakukan assesmen terhadap Pandu yang ada sedang kali pelaksanaannya ini kita gabung dengan KSOP Kotabaru-Batulicin.
“Saat ini kami lakukan assesmen 7 Pandu yang ada bersama-sama dengan KSOP KBBL, 4 dari Pelindo III dan 3 dari PT Mitra Rama Samudra,” tuturnya.
“Kedepan masih akan ada lagi kita lakukan assesmen,” imbuh Rahman.
Sedang dalam pelaksanaan pemanduan di wilayah kerjanya, Rahman mengatakan, pelaksana pemanduan itu ada beberapa BUP yang beroperasi seperti PT Pelindo III dan PT Mitra Rama Samudra yang pengawasanya kita lakukan secara intens dimana oprasionalnya selama ini aman.
“Kondisi alur aman tidak terlalu jauh karena laut terbuka sehingga pemanduan tidak terlalu banyak kendala sehingga hingga saat ini aman, normal-normal saja,” terangnya.
Selain itu, para Pandu juga diharapkan bisa memberikan masukan kepada kantor UPP Satui bila di dalam alur pelayaran ada hal yang berpotensi mengganggu pelayaran kapal-kapal yang keluar masuk pelabuhan.
“Kami juga tekankan agar para Pandu dapat melaporkan kalau misalnya ada kendala di apa lapangan,” tandasnya. (RG/man)