SURABAYA – Hidupkan kembali ajang sinergitas antar stakeholder yang sempat redup, Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak kumpulkan seluruh unsur Maritim untuk membicarakan persoalan yang berkembang di lingkungan Tanjung Perak sebagai upaya perbaikan layanan yang sekaligus menghidupkan komunikasi yang dikemas dalam Coffee Morning Forum Maritim, Selasa (1/10/2019).
“Forum ini bisa saling menukar informasi tentang isu-isu terkini atau program strategis yang sekiranya bisa dibicarakan. Selain itu, acara ini obat kangen untuk omong-omong, silaturahim yang diselenggarakan bergantian oleh masyarakat maritim Tanjung Perak Surabaya,” kata Kepala OP Utama Tanjung Perak Surabaya, M. Dahri, SH. M.Hum dalam sambutannya, Selasa (1/10/2019).
Dahri juga menyebut, mekanisme pelayanan pengguna jasa di pelabuhan, termasuk di Tanjung Perak sudah berbasis informasi dan teknologi (IT). Menurutnya, sistem pelayanan online yang akrab disebut Inaportnet itu menjadi pijakan mendukung pelayanan publik yang bersih.
“Untuk mewujudkan Wilayah Bebas dari Korupsi atau WBK dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani/WBBM di Pelabuhan Utama Tanjung Perak Surabaya,” ingatnya.
Kegiatan yang dikemas tidak searah itu memang diharapkan bisa mendulang sinergi antara instansi, maupun stakeholder dan unsur mariitm lainnya. Acara dialogis yang dipandu, Kasubbag Keuangan Kantor OP Utama Tanjung Perak, Azhar Karim selaku moderator itu kian dinamis dan lugas. Apalagi dengan gaya khasnya yang komunikatif, Azhar tanpa ragu menyilakan para hadirin untuk mengajukan pertanyaan kepada narasumber.
“Tapi sebelumnya, kami perkenalkan para narasumber yang ada di hadapan kita,” kata Azhar kepada narasumber yang duduk di atas panggung.
Selain M. Dahri selaku inisiator, ada 14 narasumber yang hadir dalam dialog terbuka seputar pelabuhan dan dunia maritim tersebut. Dalam acara sehari membongkar beragam persoalan di kepelabuhanan itu, satu demi satu para narasumber mengungkap keberadaannya sesuai tugas pokok dan fungsinya (tupoksi).
“Saya di Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak bertugas dan berwenang dalam menjaga keamaman dan keselamatan pelayaran,” cetus M. Tohir, Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak mengawali perkenalannya.
Diskusi renyah dan leluasa itu juga menghadirkan sejumlah undangan dari seluruh pemilik kepentingan Pelabuhan Tanjung Perak. Hadirin dari berbagai profesi usaha maupun asosiasi juga turut serta mewarnai kegiatan sinergi yang berlangsung sejak pagi hingga tengah hari tersebut.
“Kami selalu mendukung kegiatan yang terfokus pada penyelesaian masalah di pelabuhan. Yang pasti, kami akan berkoordinasi dan berkomunikasi, agar kompleksitas masalah di pelabuhan bisa terurai solusinya,” tandas Direktur Polisi Perairan (Dirpolair) Polda Jatim, Kombes Pol Arnapi saat memapar tugas dan kewenangan Ditpolair Polda Jatim di perairan Jawa Timur.
Pada dialog yang diracik gayeng dan solutif ini, Arnapi juga mengjngatkan, pentingnya pemeriksaan lebih cermat tentang keberadaan barang berbahaya pada muatan kapal. Ini mengingat, kerapnya insiden kecelakaan laut yang memakan korban, baik materiil maupun inmateriil, seperti peristiwa kebakaran kapal.
“Memang perlu adanya scanning seperti X-Ray, sekaligus regulasi yang menjadi penekanan atas keselamatan dan keamanan di laut,” tutur mantan Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak ini.
Hal serupa juga diungkapkan Kody Lamahayu Fredy. Ketua Organda Khusus Tanjung Perak ini mengingatkan, pentingnya pemeriksaan truk pengangkut barang dari dan ke kapal. Selain itu, Kody juga meminta, adanya tindakan tegas pada truk yang tidak layak jalan, mulai usia hingga uji kirnya.
“Tapi, untuk kewenangan itu ada di Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dan Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota untuk pelaksanaan uji kir,” sergah Nyono, Kabid Kepelabuhanan Dinas Perhubungan dan LLAJ Provinsi Jawa Timur.
Demikian pula, Ketua DPC Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia Kota Surabaya, Putra Lingga mengaku, pihaknya akan selaku mendukung apa yang menjadi regulasi dari pemerintah untuk mendukung kelancaran arus logistik di Jawa Timur khususnya di pelabuhan.
“Kami mitra pemerintah yang selalu mengikuti aturan yang ditetapkan,” tegasnya.
Namun demikian, dari beberapa persoalan dan pernyataan yang tercetus dalam kegiatan Coffee Morning tersebut, semua unsur kemaritiman di Tanjung Perak mendukung terciptanya pelayanan yang baik dan kondusifitas keamanan di wilayah Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. (RG/MS/ST)