SURABAYA – Duka menyelimuti tanah air atas berpulangnya KH Maimun Zubair ke ribaan Illahi Robbi saat menjalankan ibadah di Tanah Suci Makah.
Senator terpilih DPD-RI Ir. H. La Nyalla Mahmud Mattalitti menilai sosok KH Maimun Zubair atau yang akrab disapa Mbah Moen bukan hanya ulama kharismatik Indonesia, tetapi juga ulama yang memiliki wawasan keilmuan yang komplit. Mulai dari ilmu keagamaan, hingga ilmu politik kebangsaan.
“Yang saya tahu persis, beliau dikenal memiliki pengaruh yang besar, utamanya di bidang politik. Selain ilmu keagamaan yang mumpuni,” ungkap La Nyalla, di Surabaya, Selasa (6/8/2019).
Seperti diketahui, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Rembang, Jawa Tengah tersebut wafat di Makkah al Mukaromah, Selasa (6/8/2019), pukul 04.17 waktu setempat. Ditambahkan La Nyalla, selain berpengaruh di dunia politik Indonesia, Mbah Moen juga dikenal menjadi rujukan banyak ulama Indonesia yang ingin mempelajari bidang fikih. “Beliau ahli ushul fiqh, selain alim dan faqih. Insya Allah beliau khusnul khotimah,” tukas La Nyalla yang dikenal dekat dengan sejumlah kiai tersebut.
Mbah Moen juga dikenal sebagai organisatoris, saat dipercaya menjabat Mustasyar NU. Dalam dunia politik, Mbah Moen memilih bergabung ke Partai Persatuan Pembangunan. Di saat NU sedang ramai mendirikan PKB pada tahun 1998, Mbah Moen lebih memilih tetap di PPP. Di , partai dengan gambar Ka’bah itu, Mbah Moen menduduki posisi sebagai Ketua Mejelis Syariah PPP.
Selain dikenal sebagai ulama, ulama kharismatik kelahiran 28 Oktober 1928 itu juga dikenal sebagai politisi. Dalam dunia politik, Mbah Moen pernah menjadi anggota DPRD kabupaten Rembang, Jawa Tengah selama 7 tahun. Selain itu Mbah Moen juga pernah menjadi anggota MPR RI yang mewakili daerah Jawa Tengah selama tiga periode. (Diea/LNM)