Peristiwa MV Soul of Luck di Semarang Pertanyakan Peran Pandu

59
Detik-detik kejadian kapal MV Soul of Luck menabrak Cobtainer Crane (CC) di dermaga terminal TPKS Semarang, Ahad (14/7/2019) petang.

SURABAYA – Insiden robohnya Cintainer Crane (CC) Terminal Peti Kemas Semarang (TPKS) masih menyisahkan persoalan. Pasalnya, dibalik peristiwa itu memantik beberapa pandangan terkait kejadian MV Soul of Luck sebelum menabrak mempunyai laju yang cukup kencang sehingga timbul pertanyaan, bagaimana peran Pandu maupun Nakhoda saat kapal hendak sandar sehingga mengakibatkan musibah itu terjadi.

Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Tanjung Emas, Ahmad Wahid mengatakan, pandu dengan nakhoda sudah mengambil langkah mengindari resiko yang lebih besar karena  kalau kapal itu melaju lurus kemungkinan hal yang besar bisa terjadi, dan kejadian MV Soul of Luck selanjutnya menabrak sisi kanan kapal KM Citra yang mengenai Crane kapal itu tidak bisa dihindari.

“Untung hanya kena crane kapal KM Citra kalau lajunya lurus, kemungkinan akan lebih parah,” jelasnya saat dikonfirmasi melalui phone cell, Senin (15/7/2019).

Wahid juga menambahkan, dugaan sementara faktor penyebabnya belum diketahui, dan akan dilakukan pemeriksaan terhadap Nakhoda, KKM dan Pandu. Sampai saat ini masih dalam investigasi.

Baca Juga  Siaga Kedaruratan KN Chundamani P 116 Stand by di Perairan Labuan Bajo

“Penjelasan yang kami terima memang kecepatan kapal cukup laju namun tidak ada penjelasan kecepatan saat itu berapa sehingga kok sulit dihentikan,” tegasnya.

Disisi lain, ketika disoal posisi Pandu yang ada di Semarang dalam melakukan kegiatan, apakah sudah ada assessment berkala, Dia belum memberikan keterangan. Tapi Wahid memastikan, pelayanan kepelabuhanan tetap berjalan seperti biasa meski lokasi kejadian sudah disteriilkan.

“Kami juga akan berkoordinasi dengan KNKT untuk menginvestigasi penyebab kejadian tersebut,” tandasnya.

Sementara dari pandangan beberapa pihak, memang kapal terlihat melaju dengan cepat sehingga harus ada upaya menghentikan kapal tersebut. Menurut salah seorang sumber, laju kapal yang terjadi saat full speed stop mesin akan bergerak 6 kali panjang kapal sehingga sangat memungkinkan bila kapal tidak ditahan akan meluncur dengan cepat.

“Seharusnya kondisi seperti di pelabuhan Semarang di dalam kolam yang tidak ada arus kapal mudah dikendalikan,” ucap sumber.

Namun begitu, Ketua DPC Indonesia National Shipowner Association (INSA) Surabaya, Stenven Henry Lasawengen mengapresiasi langkah yang dilakukan pihak Pelindo III maupun KSOP Semarang dengan menjamin kelancaran kegiatan bongkar muat di terminal TPKS meski diwarnai insiden robohhya crane 3 yang ada di dermaga.

Baca Juga  Dukung Seratus Hari Quick Win Kemenhub KSOP Tanjung Pakis Gelar Gerai Pas Kecil Kapal di Pacitan

“Saya apresiasi langkah yang dilakukan pihak terkait atas upaya menjamin kelancaran kegiatan di terminal TPKS sehingga tidak mengganggu jadwal yang telah ada meski terhenti sesaat guna sterilisasi area robohnya crane,” katanya.

Bisa jadi dalam kejadian itu, menurutnya, lajunya kapal meski ditahan lima kapal tunda sekalipun belum mampu menghentikannya karena kapal meluncur dengan kecepatan cukup kuat bila terlihat dalam video kejadian tersebut.

“Tinggal nanti keterangan antara Pandu dan Nakhoda seperti apa sehingga akan jelas semuanya,” imbuh Stenven.

Untuk diketahui, kapal kontainer berbendera Panama dengan registrasi IMO 9148647 tersebut berlayar dari Pelabuhan Port Klang Malaysia pada tanggal 11 Juli 2019 dan tiba di Pelabuhan Semarang 14 Juli 2019 pukul 17.10 WIB. Namun ketika hendar sandar terjadi insiden tersebut.

Sebagai informasi, TPKS melayani pelayaran domestik dan internasional atau ekspor dan impor. Tetapi, aktivitas ekspor dan impornya masih mendominasi dibandingkan dengan aktivitas domestik. Adapun komoditas-komoditas impor jawa Tengah tertinggi melalui TPKS antara lain tekstil dan bahan tekstil. Selain itu, impor komoditas seperti makanan dan bibit-bibit tumbuhan juga ada yang melalui terminal tersebut. (RG)

Baca Juga  Kementerian BUMN: Dividen BUMN 2024 Capai 85,5 T, Tahun Depan Yakin Tembus 90 T

 

 

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE