SURABAYA – Program
One Belt, One Road (OBOR) yang diterapkan China perlu diwaspadai. Pasalnya, OBOR menjadi proyek menyeramkan dan mengerikan karena menjadi proyek infrastruktur terbesar sepanjang masa dengan melibatkan 68 negara, 65% populasi 40% PDB global,” ujar Dr. Fahmy Lukman, M.Hum. dalam Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa, di sebuah hotel kawasan Surabaya Selatan, (18/5/2019).
Forum yang dihadiri 40 orang dari para doktor, kandidat doktor dan para master dari berbagai kota di Indonesia, dari berbagai bidang kepakaran itu, serius membahas OBOR.
Itu, sebagai bentuk keprihatinan terhadap potensi dampak negatif dari implementasi penerapan OBOR di Indonesia.
“OBOR akan mengancam sosial-budaya Indonesia antara lain, pertama adanya jebakan hutang yang sangat besar sampai tidak bisa membayar, sehingga akan tergadaikan aset nasional yang telah menjadi agunan, secara politik juga akan didikte. Kedua, China akan menjadi negara neo-imperialisme baru. Ketiga, China masih menganut komunisme, sehingga ideologi ini akan ikut tersebar, termasuk ajaran atheismenya,” urai Fahmy Lukman.
Narasumber lain antara lain DR. Faqih Syarif M.Si, Prof. Daniel M. Rosyid, Ph.D., Lukman Noerochim, Ph.D., DR. Hafid Widodo, Fachrudin Syah, Ph.D. Masing-masing mempresentasikan makalah sesuai tema, ancaman OBOR/BRI terhadap pertahanan keamanan khususnya kedaulatan maritim, ideologi dan politik, kedaulatan energi dan pangan, pendidikan dan serta sosial budaya di Indonesia.
Di sela diskusi pakar yang dipandu Agus Kiswantono, MT., ditayangkan klip video dokumenter dari Vox Media tentang destruksi OBOR di berbagai negara lintas benua.
Sesaat sebelum berbuka puasa, Forum Doktor tersebut membacakan rumusan sebagai rekomendasi forum, disampaikan oleh Faqih Syarif antara lain, (1) Hendaknya rakyat dan bangsa Indonesia mewaspadai bahaya dari proyek OBOR/BRI dan harus menolak keberadaan proyek ini.
(2) Menyeru agar seluruh intelektual muslim selaku tokoh panutan di masyarakat memberikan penyadaran secara masif di tengah masyarakat mengenai bahaya proyek OBOR/BRI, dan bahaya kerjasama strategis antara Cina dan Indonesia.
(3) Menyeru kepada seluruh intelektual dari berbagai perguruan tinggi, lembaga penelitian maupun institusi lainnya untuk bergerak bersama melakukan penolakan atas proyek OBOR/BRI sebagai bentuk tanggung jawab intelektual dan moral kepada bangsa Indonesia.
(4). Menyeru para politisi/wakil rakyat yang ada di DPR untuk menyampaikan kritik kepada Pemerintah bahwa di dalam proyek OBOR terdapat potensi dampak yang membahayakan eksistensi negara dan bangsa Indonesia.
(5). Khusus kepada Pemerintah, hendaknya membatalkan proyek OBOR dengan Cina, karena berpotensi menimbulkan ancaman yang serius bagi bangsa Indonesia, dari sisi kedaulatan maupun eksistensi. (Rud/tji)