Bismillahir Rahmanir Rahim
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan nikmat kepada kita, dan menuntun kita pada agama Islam, dan menjadikan Ramadhan sebagai bulan yang penuh berkah dan rahmah bagi umat manusia.
Ya Allah, semoga doa, keselamatan dan keberkahan tercurah pada Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam dan keluarganya, serta taklupa pula kepada pemimpin negeri yang sama kita cintai yakni negara kesatuan republik indonesia dan sahabat sekalian.
Alhamdulillah kita patut bersyukur karena agenda besar lima tahunan untuk idonesia telah rampung tanpa gangguan keamanan, hal ini bagaikan gerbang pembuka kita menuju Ramadhan. Artinya, begitu masuk bulan puasa fokus kita beralih dari perjuangan politik menjadi perjuangan kembali menjadi fitri. Dan dalam berjuang menjadi fitri itu sudah tak ada lagi 01 atau 02. Semuanya sama di mata Allah. Kita semua jadi pemburu berkah Ramadhan, dan yang terpenting 1 tambah 2 menjadi 3 yakni sila ke 3 Pancasila “Persatuan Indonesia”.
Dalam Momentum Ramadhan ini mari kita panjatkan doa bersama agar Indonesia bebas dari fitnah dan perpecahan. Sebab, pasca pilpres, berita hoaks dan fitnah bukannya berhenti tapi malah semakin banyak. Ini sangat menyedihkan karena bulan penuh rahmat ini adalah bulan dimana umat sedang focus menunaikan ibadah puasa. Makanya, kita doakan semua pihak bisa saling mendinginkan suasana.
Dengan mewujudkan Persatuan Indonesia berarti kita sudah menunjukkan bahwa pilpres dan pileg adalah salah satu momen kegembiraan bagi rakyat indonesia. Pilpres dan pileg, kita jadikan sebagai kompetisi yang kreatif yang tak berlebihan tapi sangat menggembirakan, bahwa pasca pilpres dan pileg semua pihak bisa melebur menjadi Indonesia. Perbedaan pendapat yang tersisa pasca pencoblosan adalah bagian dari dinamika. Bukan ajang untuk berpecah belah.
Ramadhan ini kita akan belajar kembali tentang persatuan untuk bersama-sama menjadi umat yang fitri.
Kaum muslimin yang dirahmati Allah SWT.
Islam sebagai agama rahmat bagi seluruh umat manusia, sejak awal telah mengajarkan budaya persatuan. Bukan saja dalam koridor sesama kaum muslimin atau yang biasa disebut dengan ukhuwah islamiyah, tetapi juga dalam konteks masyarakat berbangsa dan bernegara. Bahkan dalam sejarah dan realitas terkini pun akan mudah kita temukan, bahwa sejatinya persatuan umat memberikan kontribusi besar dalam menambah kualitas persatuan bangsa.
Ajaran Islam melalui Al-Quran dan Sunnah banyak memberikan inspirasi bagi kaum muslimin untuk mengaplikasikan budaya persatuan dalam menjalani kehidupan baik sesama kaum muslimin secara khusus, maupun sebagai bagian utuh dari masyarakat Indonesia, yakni Saling memahami dan bertoleransi, bahwa setiap individu mempunyai kelebihan dan kelemahan, begitu pula kumpulan individu, organisasi, lembaga bahkan juga suku dan ras sekalipun.
Dalam Islam, kelemahan itu untuk dipahami, bukan malah dieksplorasi dan dijadikan bahan kritikan, celaan yang tak pernah kunjung usai. Allah SWT berfirman yang artinya : “Janganlah sebuah kaum merendahkan kaum yang lain, boleh jadi mereka (yang direndahkan) itu lebih baik dari mereka.” (QS Hujurot 11).
Begitupula pentingnya umat saling mengenal dan berinteraksi. Allah SWT berfirman : “Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang lakilaki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal”. (QS Al-Hujurot 13).
Dalil tersebut diatas menggambarkan bahwa seorang muslim diharapkan mau membuka diri untuk bergaul dengan masyarakatnya, harus menyadari bahwa keragamaan suku, budaya dan bahasa adalah kepastian bahkan menjadi sunnatullah tersendiri. Ia harus memperbanyak relasi, kenalan, dan jaringan, karena bisa jadi dari situlah ia mendapatkan peluang berbagi kebaikan lebih banyak lagi.
Islam juga mengajarkan untuk saling bekerja sama dan bersinergi sebagai bagian dari menyempurnakan budaya persatuan dengan memerintahkan untuk saling bekerja sama dan bersinergi. Allah SWT berfirman yang artinya, “…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa.” (QS. Al-Maidah 2).
Hal ini menjelaskan bahwa seorang muslim diperintahkan untuk saling bekerjasama, secara kemanusiaan, dan dalam kebaikan yang universal serta kebaikan dalam secara syariah.
Perlu kita menyadari bahwa seorang muslim dianjurkan untuk bekerja sama dalam mengerjakan sebuah kebaikan yang bersifat umum, kemasyarakatan dan kebangsaan, sebagai amanat ajaran Islam.
Insya Allah jika semua penjelasan diatas kita dijalankan dengan baik maka Allah akan mendatangkan persatuan yang lebih kuat dan indah dalam setiap tataran kehidupan.
Dengan hadirnya Ramadhan sungguh menjadikan momentum bagi kita untuk membersihkan diri dari segala noda dosa dan kemaksiatan yang tidak kita sadari.
Bulan Ramadhan membuat kita bersuka cita karena mendapat kesempatan untuk menyucikan diri kita, maka marilah kita menjalankan ibadah puasa dengan penuh iman dan pengharapan, serta memperbanyak istighfar, agar benar-benar Ramadhan ini menjadi bulan pengampunan.
Ramadhan merupakan bulan musim kebaikan, dimana kita semua menjalankan ibadah dengan penuh semangat. Rasulullah SAW, menjelaskan dalam hadist tentang Ramadhan sebagai musim kebaikan yang menakjubkan : “(Bulan dimana) dibuka pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka, syetan-syetan dibelenggu.
Dan berserulah malaikat : wahai pencari kebaikan, sambutlah. Wahai pencari kejahatan, berhentilah” (demikian) sampai berakhirnya ramadhan” ( HR Ahmad)
Inilah yang menjadikan kita bergembira, karena kebaikan begitu mudah dijalankan. Ramadhan menyinari kita dengan banyak amal dan kegiatan yang tak putus dan tak henti-hentinya.
Semoga dengan momentum Ramadhan negara yang sama kita cintai ini yakni Negara Kesatuan Republik Indonesia bebas dari fitnah dan perpecahan. Amin… Ya Robbal Alamin…
Bersama untuk kebaikan…
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.