Menhan : Kita Bangga, Tidak Semua Negara Mampu Buat Kapal Selam Seperti PAL

53

BERI NAMA KAPAL SELAM BUATAN PAL ALUGORO

SURABAYA – Menteri Pertahanan Republik Indonesia Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu meluncurkan kapal selam pertama buatan anak bangsa dari Perusahaan BUMN PAL yang sekaligus pemberian nama Alugoro yang nantinya akan memperkuat KRI di jajaran TNI Angkatan Laut, Kamis (11/4/2019) di kawasan Tanjung Perak, Surabaya.

“Kita harus bangga dengan Indonesia karena tidak semua negara bisa membuat kapal selam. Di Asean negara kita terkuat dan di dunia negara kita salah satu yang terkuat,” ujarnya sesaat setelah melakukan peluncuran kapal selam Alugoro di kolam PT PAL Surabaya, (11/4/2019).

Menurut Menhan Ryamizard, untuk mengaja kedaulat NKRI edialnya kita harus memiliki 12 kapal selam untuk memperkuat jajaran TNI Angkatan Laut, dan itu akan kita penuhi dalam waktu dekat ini. Meski secara bertahap saat ini baru bisa menghadirkan 3 kapaal selam.

“Kapal selam ketiga ini bila dibandingkan dengan sebelumnya teknologinya terbaru dan lebih canggih sehingga mampu melakukan peperangan di bawah permukaan,” tegasnya.

Kepala Dispenal Laksamana Pertama TNI Mohamad Zaenal mengatakan, Kapal selam itu merupakan pesanan ketiga TNI Angkatan Laut dan hasil kerja sama antara perusahaan BUMN PT PAL Indonesia (Persero) dengan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co Ltd (DSME) Korea Selatan. Kapal selam pertama yang bernama KRI Nagapasa-403 dirakit dan dibuat di Korea Selatan dan telah diresmikan pada 2 Agustus 2017 serta telah memperkuat armada RI, sedangkan kapal selam kedua bernama KRI Ardadedali 404 juga telah diresmikan di Galangan Daewoo, Korea.

Baca Juga  Sosialisasi Pelindo Bersih Perkuat Komitmen Anti-Korupsi

“Nama Alugoro diambil dari cerita pewayangan, yang merupakan salah satu senjata berbentuk Gada dimiliki Prabu Baladewa yang merupakan tokoh wayang dikenal adil, tegas dan jujur di dapat dari gurunya Batara Brama yang mengajarkan berbagai macam ilmu kebatinan sebaagai hadiah,” katanya.

Sebelumnya, tegas Kadispenal, nama Alugoro juga pernah digunakan sebagai nama kapal selam yang didatangkan dari Uni Soviet yaitu RI Alugoro–406 yang merupakan bagian dari paket pengiriman 12 kapal selam Whiskey Class.

“Pemberian nama Alugoro diharapkan bisa menginsipirasi TNI AL agar mampu melaksanakan tugas dan fungsinya, serta kapal selam ini bisa menjadi senjata yang memiliki daya hancur yang besar dan dahsyat serta tidak pernah kalah dalam setiap peperangan,” tandasnya.

Sementara Dirut PT PAL Indonesia (Persero), Budiman Saleh mengatakan, berkat kerja keras kita dapat me-launching kapal selam yang pembangunan sarana dan prasarananya dibiayai dengan anggaran PMN tahun 2015 sebesar Rp 1.5 dari 2.5 triliun yang diajukan sejak tahun 2013 dan diberinama Alugoro.

Baca Juga  Sambut Ratusan Turis Pelindo Perkenalkan Budaya Nusantara

“Kami sangat paham, tahun 2013 dan 2014 adalah tahun politik diera pemerintahan yang lalu sehingga ada keterlambatan pencairan yang berdampak pada terlambatnya pembangunan sarana dan prasarana kapal selam tersebut,” terangnya.

Namun kami cukup berbangga, lanjut bahwa diera pemerintahan Presiden Jokowi bisa didorong dan direalisasikan dana PMN tersebut pada tahun 2015.

“Syukuralhamdulillah berkat dukungan semua pihak maka pembangunan kapal selam ke tiga ini dapat direalisasikaan dan menjadi kesuksesan dengan Ziro Defects sehingga dapat diselesaikan bagian demi bagian,” pungkasnya.

Disamping itu, Budiman Saleh juga menambahkan, Kepercayaan yang diberikan Kementerian Pertahanan dan TNI Angkatan Laut kepada PT PAL untuk kontrak pembangunan tiga unit kapal selam berikutnya yang akan kita tandatangani pada haru Jum’at anggal 12 April besok. Sehingga fasilitas yang megah kapal tersebut dapat terutilisasi secara penuh.

“Selain untuk pembangunan kapal selam baru dapat juga digunakan untuk maintenance dan riper,” pungkasnya.

Untuk diketahui, spesifikasi umum Kapal Selam Alugoro, adalah berjenis Diesel Electric Submarine U209 / 1400 (KSDE U209 Chang Bogo Class), dan memiliki panjang keseluruhan 61,3 meter dengan kecepatan mencapai 21 knot ketika berada di bawah air laut.

Baca Juga  Deviasikan Dua Kapal DLU Evakuasi Ribuan Peserta IFG Marathon Labuan Bajo

Kapal tersebut mampu membawa 40 kru dengan kemampuan jelajah hingga 50 hari dan di desain dengan “life time” atau usia mencapai 30 tahun, dengan bobot sebesar 1.460 ton saat muncul di permukaan, dan bonot 1.596 ton ketika menyelam di bawah permukaan. (ruu)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE