AMBIL SIKAP JIKA NANTI NAKAL DI PARLEMEN
SURABAYA – Rendahnya kinerja Parlemen yang hanya menghasilkan legislasinya sekitar 10 selama menjabat di gedung Senayan Jakarta yang dipicu dari minimnya kehadirannya saat rapat Paripurna yang disikapi golongan muda melalui Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menuai tanggapan dari Sastrawan dan Tokoh Pers Goenawan Muhanad yang mengapresiasi upaya yang di gagas partai baru tersebut.
“Keyakinan saya ada terhadap golongan muda yang akan melakukan perubahan melalui ruang parlemen yang dimotori PSI,” ujar Sastrawan dan Tokoh Pers Goenawan Muhamad disela menjadi pembicara dalam acara ceramah umum yang mengusung tema “ Menangkan Jokowi dan Pilih PSI “ di salah salah satu Mall di Surabaya, Sabtu (6/4/2019).
Kecondongan saya terhadap PSI, lanjut Goenawan, karena saya melihat diakhir-akhir ini generasi muda ada kencenderungan anti politik, dan saya bisa mengerti banyak orang takut politik karena penuh dengan trauma dimana sejarah Indonesia penuh dengan kekerasan namun banyaknya generasi muda melalui PSI yang terjun ke politik dimana itu sebuah loncatan dalam gelap dengan segala resiko tapi tetap berani melakukannya untuk melakukan perubahan terhadap parlemen dimasa yang akan datang.
“Ini yang menjadi satu pertimbangan saya bahwa gagasan keberanian mereka menekankan untuk melakukan perubahan terhadap negara ini melalui parlemen yang lebih baik yang tidak dimiliki pihak lain,” ungkapnya.
Menurut Goenawan, dalam proses politik kita sering melupakan pentingnya Parlemen yang mana semua konsentrasi pada presiden dan kita masih berfikiran model era pemerintahan lama, sementara reformasi telah merubah banyak hal, dimana seolah desentralisasi tidak ada, seolah parlemen hanya cecunguknya presiden. Untuk itu, perlu kesungguhan dan kecerdasan dalam bersikap dan mengartikan perubahan.
“Jangan diharapkan demokrasi itu semuanya rasional karena apapun bisa terjadi, “ tandasnya.
Goenawan juga menambahkan, yang kita dengungkan bukan ganti presiden tapi ganti parlemen yang lebih baik karena dalam banyak survey kepercayaan orang sangat rendah terhadap dewan. Dan jika saja nanti, Goenawan mengingatkan, siapa saja kader PSI yang menjadi anggota dewan bermasalah maka nanti kita akan seret.
“PSI berani mengambil langkah itu dengan memulai calegnya dengan dilakukan seleksi yang dilakukan oleh pihak lain sehingga menghasilkan orang-yang yang kredibel,” pungkasnya.
Sementara itu, Andi Budiman calon DPR RI Dapil Jatim I untuk Surabaya – Sidoarjo mengatakan, dengan elektabilitas PSI yang berada di angka 22 persen merasa yakin akan mampu menembus Senayan untuk melakukan perubahan budaya parlemen dimana selama ini yang memprihatinkan kinerjanya.
“Bayangkan dari 560 anggota hanya dihadiri 24 orang dalam setiap rapatnya dan target legislasinya jauh dari yang diharapkan hanya 10 persen
Kalau di swasta di tahun pertama mereka kerja itu akan di pecat karena kinerja atau perfromance rendah. Ini yang menjadi catatan bagi PSI untuk berusaha menembus ke Senayan agar dapat melakukan perubahan budaya dengan menelorkan aplikasi pengontrol kinerja anggota dewan.
“Kalau dewannya bagus otomatis bisa membantu presiden sudah mempunyai program bagus seperti Jokowi,” kata Andy.
Andy mengaku, PSI lahir dari kalangan muda yang bersemangat untuk melakukan perubahan di tubuh Parlemen untuk mendukung presiden Jokowi dengan menciptakan aplikasi pemantau kinerja dewan.
“Kalau saat ini Jokowi hanya bisa kerja 100 km/jam karena banyak yang ngandoli (membonceng.jawa.red) maka kedepan kami akan mekindungi guna mempercepat kinerja pemerintah,” terangnya.
Dia yakin, dengan Aplikasi seperti yang digunakan transportasi online, yaitu masyarakat akan bisa menilai kinerja anggota DPR dengan mewajibkan setiap dewan membuat laporan di aplikasi tersebut yang bisa diakses masyarakat tentang apa yang dikerjanya pada hari itu serta wajib memberikan live report siap rapat,” katanya.
“Dengan begitu setiap anggota dewan jikalau sedang rapat akan ketahuan yang benar-benar atau yang sekedar tiduran, bahkan yang tidak hadir akan terlihat. Sehingga masyarakat akan bisa memberikan ratting,” pungkas Andy. (RG/arij)