PSI Gagas Aplikasi Solidaritas Pemantau Kinerja Dewan

48
Caleg PSI, Andy Budiman (kiri) bersama Goenawan Mohamad (tengah) saat memberi paparan kepada awak media di Surabaya, Sabtu (6/4/2019).

SURABAYA – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) bertekad akan meluncurkan aplikasi untuk mengukur kinerja anggota dewan, gagasan itu muncul akibat lemahnya kinerja para wakil rakyat yang tampak banyaknya kosong kursi mereka di ruang Parlemen. Hal itu diungkapkan Andi Budiman calon DPR RI Dapil Jatim I untuk Surabaya – Sidoarjo kepada wartawan saat gelar jumpa pers disela acara ceramah umum Goenawan Muhamad yang mengusung tema “ Menangkan Jokowi dan Pilih PSI “ di salah salah satu Mall di Surabaya, Sabtu (6/4/2019).

“Aplikasi seperti yang digunakan transportasi online, yaitu masyarakat akan bisa menilai kinerja anggota DPR dengan mewajibkan setiap dewan membuat laporan di aplikasi tersebut yang bisa diakses masyarakat tentang apa yang dikerjanya pada hari itu serta wajib memberikan live report siap rapat,” katanya.

Dengan begitu, lanjut Andi, setiap anggota dewan jikalau sedang rapat akan ketahuan yang benar-benar atau yang sekedar tiduran, bahkan yang tidak hadir akan terlihat. Dengan demikian masyarakat akan bisa memberikan ratting.

Baca Juga  Keluarga Besar Tim Pemenangan BHS Siap Menangkan Pilkada Jatim, Surabaya dan Sidoarjo

“Jika dalam penilaiannya rattingnya rendah maka ini akan menjadi dasar setiap kadernya yang duduk di kursi dewan akan dilakukan pemanggilan untuk dilakukan klarifikasi apa yang terjadi. Kalau memang kinerjanya buruk maka akan dipecat karena itu sudah ditungkan dalam perjanjian di kontrak politik setiap caleg partai PSI,” jelas Andi.

Menurut Andi, kenapa 2019 ini kita harus lolos ke dewan?, karena kami melihat dalam pemerintahan Presuden Joko Widido ini menurut saya cukup baik namun anggota DPR nya yang kurang baik dari jajak pendapat didapati masyarakat sudah tidak lagi percaya dengan dewan dan partai itu dikarenakan, seperti terlihat dalam sebuah rapat Pari Purna dari 560 anggota yang hadir cuma 24 orang. Itu sangat memprihatinkan.

“Ini yang menjadi dasar kenapa PSI harus lolos,” tegasnya.

Andi mengaku, ini sesuatu yang baru yang ditawarkan oleh PSI dengan melibatkan teknologi untuk mengkontrol kinerja anggota dewan melalui sistem aplikasi d

engan tujuan meningkatkan
Performance parlemen.

“Yang terpenting mendekatkan jarak antara konstituen dengan anggota dewan itu sendiri yang selama ini terlihat sangat jauh sekali karena jika orang itu sudah terpilih, apa yang dikerjakan orang tidak akan tahu,” tandasnya.

Baca Juga  Keluarga Besar Tim Pemenangan BHS Siap Menangkan Pilkada Jatim, Surabaya dan Sidoarjo

Sementara, Goenawan Muhamad Sastrawan dan tokoh pers menilai, dalam proses politik kita sering melupakan pentingnya Parlemen yang mana semua konsentrasi pada presiden dan kita masih berfikiran model era pemerintahan lama, sementara reformasi telah merubah banyak hal, dimana seolah desentralisasi tidak ada, seolah parlemen hanya cecunguknya presiden.

“Satu hal yang harus diingat, demokrasi itu bukan sistem yang sempurna dan presiden Jokowi juga bukan yang sempurna. Yang penting adalah bisa diperbaiki secara reguler dan damai tidak perlu dikudeta atau dijatuhkan,” tuturnya.

Yang harus diperjuangkan PSI adalah membikin demokrasi ini kredibel. Jangan diharapkan demokrasi itu semuanya rasional karena apapun bisa terjadi, untuk itu diperlukan tekan yang lebih untuk menjaga. Dengan adanya inovasi sistem aplikasi itu semoga terlaksana.

“Ini yang menjadi satu pertimbangan saya bahwa keberanian mereka untuk melakukan perubahan terhadap negara ini melalui parlemen yang lebih baik yang tidak dimiliki pihak lain,” jelas Goenawan. (RG/arij)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE