Gandeng Seluruh Stakeholders Tumbuhkan Industri Maritim Jatim

73
Saat pengukuhan Ketua baru Iperindo Cabang Jawa Timur masa bahakti 2018-2022 momon Hermono oleh Sekjen DPP Iperindo Askan Naim di Surabaya, Rabu (30/1/2019)

SURABAYA – Dewan pengurus cabang Jawa Timur  Ikatan Perusahaan Industri Kapal Indonesia (IPERINDO) Jawa Timur masa bakti 2018-2022 yang baru telah dilantik dengan nakhoda organisasi Drs. Momon Hermono yang terpilih melalui pemilihan langsung pada Agustus 2018 lalu. Pada kesempatan itu, Ketua DPP Iperindo Edi Logom yang diwakili Sekjen Iperindo Askan Naim mengukuhkan bersama seluruh pengurus di Surabaya, Rabu (30/1/2019).

Dalam sambutannya, Askan Naim mengatakan, Iperindo telah tumbuh secara regional dengan kekuatan anggota yang tersebar diseluruh Indonesia, untuk itu, dengan terbentuknya kepengurusan Iperindo Jawa Timur (Jatim) yang baru ini diharapkan akan dapat menumbuhkan iklim yang kondusif bagi seluruh anggota yang bergerak dibidang galangan kapal. Pasalnya, Jawa Timur merupakan cabang pertama Iperindo yang berdiri sejak tahun 1980 hadir dengan jumlah cukup besar.

“Jawa Timur (Jatim) menjadi sentral industri kapal di wilayah Timur Indonesia sehingga perlu menjadi perhatian kita semua karena sejarah bangsa mencatat bahwa Jatim  banyak sekali memberi kontribusi di dunia maritim Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga  Deviasikan Dua Kapal DLU Evakuasi Ribuan Peserta IFG Marathon Labuan Bajo

Askan memandang, perlu melakukan inovasi dengan melirik potensi mengembangkan kapal-kapal rakyat sekelas kapal pinisi yang telah teruji menjadi cikal bakal alat angkut yang dapat membawa seluruh kebutuhan masyarakat seluruh Nusantara yang tetap eksis hingga sekarang dan tidak hanya terpaku pada satu segmen kontruksi pembangunan kapal nasional.

“Tantangan kita kedepan, untuk membangun industri maritim yang kuat guna mendorong negara kita menjadi poros maritim dunia.yang menjadi pertanyaan, bagaimana kita bisa menjadi poros maritim dunia kalau pembangunan kapalnya saja masih senin-kamis itu persoalan,” jelasnya.

Menurut Askan, jadi memperjuangkan maritim ini kita harus melibatkan seluruh stakeholder, bagaimana kita meng create dengan melibatkan seluruh pihak baik pemerintah maupun swasta dan tidak hanya berharap pada pembangunan kapal yang diberikan oleh pemerintah melalui Kementerian Perhubungan saja.

“Kita berharap industri kemaritiman Jawa Timur menjadi parameter kemajuan industri Kapal Indonesia. Maka dari itu, mereka seluruh pengurus agar kompak memperjuangkan industri maritim secara besama-sama,” anjurnya.

Banyak solusi yang bisa membantu nasib perusahaan galangan tanah air oleh pemerintah agar dapat tumbuh dan berkembang dengan pasti serta kontinuitas pekerjaan itu dapat berlangsung.

Baca Juga  Sosialisasi Pelindo Bersih Perkuat Komitmen Anti-Korupsi

“Bisa saja, cukup pemerintah mengeluarkan anggaran 20 atau 30 triliun dan dibiarkan mengelinding  melalui Bank-bank yang ada untuk memenuhi kebutuhan pengusaha sehingga setiap tahun kita bisa membangun kapal yang nantinya akan memberi kepastian bagi dunia usaha galangan mendapatkan pekerjaan,” paparnya.

Sementara itu, Ketua DPC Iperindo Jatim yang baru dilantik kepada wartawan menjelaskan,  kami menghimbau Iperindo Jatim kiranya bekerjasama dengan proyek-proyek Pemerintah khususnya dengan pendanaan, sehingga galangan besar maupun kecil ikut mendapat bagian secara kontiniu.

Semua galangan nasionalnya ada di Jatim, untuk itu  kita ingin mengandeng semua galangan bersinergi gotong royong dari galangan yang besar dan kecil kait- mengkait sehinga Jatim bisa menjadi primadona untuk icon Indonesia sisi maritimnya sehingga perlu melakukan program jangka pendek mendata kembali perusahaan galangan yang ada di Jatim karena masih banyak yang belum bergabung dengan Iperindo.

“Dengan begitu bisa menyelaraskan perang tarip yang terjadi dilapangan yang tidak sehat,” terangnya.

Sedang, hingga detik ini jumlah anggota Iperindo sudah mencapai 50 perusahaan. Tapi khusus untuk reperasi Kapal, Jawa Timur saya kira sudah menjadi bagian primadona. Karena pergerakan kapal dari wilayah Indonesia timur sentralnya ada di Surabaya.

Baca Juga  Siaga Kedaruratan KN Chundamani P 116 Stand by di Perairan Labuan Bajo

“Sehingga teman-teman perusahaan galangan Kapal di Jatim bisa lebih meningkatkan pelayanan dan mampu memberikan kontribusi pendapatan positip bagi perusahaan galangan di Jawa Timur,” pungkas Momon. RG)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE