Akibat Cuaca Buruk
PEMENANG – Evakuasi para wisatawan dan masyarakat dari Gili Trawangan, Gili Air dan Gili Mino pasca gempa yang menghantam Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk sementara dihentikan mengingat kondisi cuaca mulai kurang bersahabat, angin kencang dan ombak mulai keras.
“Untuk evakuasi dari gili trawangan dengan kapal-kapal boat ke KMP Sindu Dwitama yang akan membawa penumpang 400 orang wisatawan dan masyarakat setempat menuju pelabuhan Padangbai saat ini selesai dilakukan dan selanjutnya segera berlayar,” terang Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas II Pemenang, Jasra Yuzi Irawan, Senin (6/8/2018) malam.
Menurut Jasra, evakuasi itu sendiri sudah dimulai dari pagi hari tadi sekitar pukul 07.00 WITA dengan menggunakan perahu-perahu milik warga Gili Trawangan dan selanjutnya juga dilakukan kapal-kapal boat patroli KSOP Lembar, Basarnas, kepolisian di evakuasi ke pelabuhan Pemenang bagi yang hendak naik pesawat. Sedang yang akan menuju Padangbai dan Benoa evakuasi diimbal ke atas kapal KMP Dharma Rucitra 3, KMP Sindu Dwitama dan KM Binaiyah.
“Pada saat di darat sebekum dievakuasi dilakukan pendataan kepada wisatawan maupun warga sesuai tujuan masing-masing. Untuk yang akan naik dua kapal KMP Dharma Rucitra 3 dan KMP Sindu Dwitama menuju Padangbai sedang Km Binaiyah menuju Benoa,” jelasnya.
Namun, karena kondisi cuaca tidak memungkinkan maka setelah evakuasi terakhir keatas kapal KMP Sindu Dwitama dihentikan sekitar pukul 20.26 WITA dan akan dilanjutkan lagi esok hari.
“Kondisi cuaca angin kencang dan ombak keras itu yang membuat evakuasi keatas kapal ditengah sedikit sukit dan agak lambat sehingga evakuasi kami hentikan,” imbuhnya.
Sejauh ini, lanjut Jasra, ada 30 persen yang sudah dievakuasi dari sekitar 2000 orang dilakukan secara bertahap dengan menggunakan kapal-kapal patroli dari unsur terkait mulai pagi biak ke pelabuhan Pemenang maupun yang diimbal keatas kapal Ferry maupun Pelni yang posisinya lego jangkar karena dermaga tempat destinasi wisata itu tidak bisa disandari kapal besar.
“Evakuasi itu dilakukan oleh kapal Patroli KN 345, Basarnas, fastboat Bonti dan Patagonia, kapal Eka Jaya, KM Bleu Water, KM Putri Island, KM Port Link, KM Binaiyah, KMP Sibdu Dwitama dan KMP Dharma Rucitra 3,” papar Jasra.
Bahkan dukungan dari Kementerian Perhubungan ada kapal KN Grantin P211 milik Pangkalan PLP Tanjung Perak, KN Nusa Penida milik Distrik Navigasi Benoa sedang meluncur menuju kesini (Gili Trawangan.red) untuk merapatkan barisan berjibaku bersama kapal-kapal yang sudah duluan melakukan evakuasi.
“Jumlah masyarakat dan wisatawan masih banyak banyak di ketiga tempat wisata itu yang akan dilanjutkan besok,” pungkasnya.
Seperti diketahui, telah terjadi gempa dahsyat yang melanda kepulauan Lombok hingga 7.0 SR telah menyisahkan duka bagi masyarakat yang telah kehilangan baik nyawa maupun harta benda yang terjadi pada hari, Ahad (5/8/2018). (RG)