LEMBAR – Akibat kurang informasi supir truk besar yang hendak melintas melalui pelabuhan Lembar menuju Padangbai lakukan mogok. Pasalnya, mereka tak terima akibatkan adanya KMP. Portlink VIl yang extra dari pelabuhan Padangbai menuju pelabuhan Lembar kemudian Kemabli lagi ke Pelabuhan Padangbai Kosongan.
“Supir truk sempat mogok tidak mau jalan akibat merasa tidak dilayani untuk menyeberanga ke Padangbai,” ujar Sumber,” Kamis (15/11/2018) malam.
Hal ini sepertinya tidak diantisipasi oleh BPTD Wilayah XIl Provinsi Bali dan NTB, Satuan Pelayan Pelabuhan Penyeberangan pelabuhan Lembar sehingga terjadi kekisruhan di pelabuhan ASDP akibat ulah supir truk yang demo mogok jalan.
Namun dari informasi yang di dapat, BPTD sudah menyampaikan klarifikasi terkait hal tersebut, bahwa gerak kembalinya KMP Portlink VII, balik kosangan yaitu mengatasi situasi yang terjadi yaitu (Pengapungan), Namun Para Sopir Truck Tetap menolak dan tidak dapat menerima penjelesan yang disampaikan.
“Mereka (supir truk.red) menduga ada permainan oknum atas penjadwalan kapal tersebut,” jelas sumber di lapangan.
Sementara itu, patut disesalkan kejadian itu bisa terjadi, karena sedikit banyak akan mengganggu kondisi di pelabuhan. Dan sudah ada pernyataan yang dibuat untuk menetralisir keadaan saat itu.
Sehingga para sopir menginginkan beberapa hal untuk kembali berlayar diantaranya; 1. Diluar kendala teknis dan kerusakan fasilitas dermaga dan siklus cuaca yang terjadi,
2. Apabila dikemudian hari hal ini terjadi kembali pihak yang berkeberatan dapat melaporkan kepada Kepala Kantor BPTD Wilayah Xil Provinsi Bali dan Provinsi NTB.
3.Para sopir untuk dapat mengikuti Aturan yang ada di Pelabuhan Penyeberangan Lembar.
“Dalam pernyataan itu juga BPTD Wilayah x Provinsi Bali dan Prov NTB Satuan Peleyanan Pelabuhan Penyeberangan Lember, menjamin kelancaran proses pelayanan jadwal Penyeberangan Lembar,” pungkas sumber. (RG)