SURABAYA – Pembukaan posko penerima dan pengiriman bantuan logistik yang di buka secara umum dengan di dukung empat kapal dari PT Pelni dan PT ASDP secara terjadwal sangat termanfaatkan, hal itu nampak dalam pelaksanaan dari kapal pertama KMP Drajat Paciran hingga kapal keempat KM Labobar pada hari ini jumlah barang yang diangkut cukup banyak untuk korban gempa dan tsunami yang ada Sulawesi Tengah.
Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tanjung Perak, Herwanto mengatakan, posko penerima dan pengiriman bantuan yang telah dibuka di Tanjung Perak memang sudah menjadwalkan armada kapal pengangkutnya agar seluruh masyarakat yang hendak membantu meringankan beban para korban bencana alam tersebut dapat dengan mudah mengirimkannya dan nyampai di posko yang telah dibentuk oleh pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dengan tepat dan benar.
“Pengiriman lewat kapal yang sudah terjadwal hingga kapal keempat hari ini dapat berjalan dengan lancar dan aman serta jumlah barang bantuan logistik yang dikapalkannya pun cukup banyak, seperti pada kapal KM Labobar tadi ada 13 kontainer dan 3000 colly yang telah diberangkatkan,” ujarnya sesaat setelah menyaksikan pengapalannya, Rabu (10/10/2018).
Bahkan, lanjut Herwanto, pada pengiriman kapal kedua dengan menggunakan kapal Tol Laut KM Logistik Nusantara I cukup memuaskan dengan jumlah bantuan logistik mencapai 21 kontainer. Hal itu menunjukkan keberadaan posko bantuan yang dibentuk di pelabuhan Tanjung Perak yang secara gencar diinformasikan melalui UPT Perhubungan Laut se- jawa timur dan masmedia cukup berjalan dengan baik.
“Diluar itu, pengiriman dengan mengunakan kapal-kapal swasta juga berjalan melalui Pelabuhan Tanjung Perak,” jelasnya.
Sebagaimana yang telah dicanakan pemerintah, Herwanto menambahkan, masa tanggap darurat atas terjadinya musibah gempa dan tsunami di Palu, Donggala dan Sigi Sulawesi Tengah telah dimulai 28 September hingga bulan Oktober 2018 ini. Untuk itu, unit pelaksana teknis (UPT) Perhubungan Laut wilayah Jawa Timur sudah membuka posko menerima dan mengirim barang bantuan logistik yang di pusatkan di Pelabuhan Tanjung Perak.
“Sesuai dengan perintah pusat, kami membentuk posko bantuan yang disesuaikan dengan masa tanggap darurat yang telah ditetapkan oleh pemerintah dengan batas waktu menyesuaikan dengan masa tanggap darurat itu sendiri jika sudah dicabut maka posko akan kami tutup,” jelasnya.
Menurut Herwanto, posko dibentuk untuk menerima dan mengirimkan bantuan dari semua pihak maupun masyarakat umum yang ingin ikut meringankan beban penderitaan para korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah yang didukung PT Pelni dan PT ASDP. Hal ini dilakukan jajaran perhubungan laut untuk memfasilitasi dan mempermudah keinginan dari masyarakat yang hendah membantu sehingga dipandang perlu dengan berdasarkan perintah pusat maka dibentuklah posko tersebut.
“Bantuan yang kami kumpulkan dan dikirim melalui kapal-kapal itu nantinya disampaikan kepada posko yang ada di Palu saat ini,” imbuhnya.
Sementara itu, kapal-kapal yang sudah melayani sesuai jadwal antara lain;
- Drajat Paciran (PT ASDP) —————————– ETA. 03-10-2018 pukul 17.00 WIB
- Lognus I (Tol Laut PT Pelni ) standby Surabaya ETA. 03-10-2018 dan ETD. 05-10-2018
- Egon (Pelni) ——————————————- ETA. 07-10-2018
- Labobar (Pelni)————————————— – ETA. 10-10-2018
“Bagi masyarakat yang masih ingin membantu bisa disalurkan melalui posko Tanjung Perak sesuai waktu tanggap darurat yang telah dicanangkan pemerintah mulai tanggal 28 September hingga Oktober 2018,” pungkas Herwanto. (RG)