Surabaya Jadi Jujukan Galangan Raksasa Taiwan CSBC Untuk Buka Peluang Kerjasama

173

titikomapost.com, SURABAYA – Setelah mengikuti gelaran Indonesia Taiwan Industrial Collaboration  Forum (ITICF) ke-6 tahun 2023 yang diselenggarakan di Bogor pada hari Senin (30/10/2023),tim  Taiwan China Shipbuilding Corporation (CSBC) perusahaan galangan kapal terbesar Taiwan bertandang ke Surabaya untuk menjajaki lebih jauh potensi yang bisa dikembangkan bersama dalam sebuah kerjasama khususnya bidang shipbuilding yang dijamu oleh Kampuh Welding Indonesia denfan disupport Iperindo hersama anggotanya.

Presiden Direktur Kampuh Welding Indonesia yang menjadi tuan rumah sekaligus memandu dalam diskusi bersama yang diselenggarakan di Aula Kampuh Institut pada hari, Rabu (1/11/2023).

Foto bersama tim Taiwan bersama Iperindo di Kampuh Welding Indonesia.

Pada kesempatan itu, Moenir mengampaikan rasa bahagia yang disampaikan atas kunjungan ini, saya sebagai tuan rumah juga memperkenalkan kepada bapak ibu sekalian bahwa wakil dari pemerintah yaitu kementerian perdagangan juga hadir, dan juga ketua DPP Iperindo Anita Pudji Utami serta beberapa pelaku bisnis industri maritim yang tergabung dalam asosiasi galangan kapal nasional.

“Kita harapkan pertemuan ini berjalan dengan baik, baik dari pengenalan Kampuh, dari Iperindo, perusahaan desain dan selanjutnya lakukan kunjungan ke galangan Dumas,” ucap Moenir.

Selanjutnya, Ketua DPP Iperindo, Anita Pudji Utami mengatakan, kegiatan ini adalah pertemuan lanjutan dari kegiatan pertemuan ITICF Indonesia-Taiwan dalam dunia industri, khususnya industri perkapalan yang telah berlangsung hingga menginjak tahun ke-6 di tahun 2023 ini.

Harapannya, dengan adanya kolaborasi ini yang juga dihadiri dari pihak pemerintah Imatap dan pihak Perindustrian juga agar bisa kerjasama di bidang SDM, Tekhnologi. Mofernisasi halangan kapal serta juga bagaimana kita bisa maksimalkan industri komponen yang ada di dalam negeri.

Baca Juga  Siaga Kedaruratan KN Chundamani P 116 Stand by di Perairan Labuan Bajo

“Kalau nanti ada kerjasama yang signifikan tentunya kita berharap pengembangan industri perkapalan di indonesia semakin lebih baik, lebih maju ,” tuturnya disela pertemuan dengan Tim Taiwan di Kampuh Welding Indonesia.

Pemberian cindera mata dari Presiden Direktur Kampuh M. Moenir kepada perwakilan Taiwan disela perjamuan.

Pada kesempatan ini, kami juga memberi kesempatan pada anggota Iperindo yang aktif dalam even ini memprosentasikan potensi-potensi yang di miliki agar bisa dipadupadankan dengan industri maritim yang ada di Taiwan dalam sebuah kerjasama.

“Mereka bisa melihat potensi yang ada disini. Kalauoun mereka ada beberapa pengembangan untuk pembangunan kapal bisa kerjasama dengan kami,” terang Anita.

Bukan hanya kita mengambil potensi yang dimiliki mereka, potensi kita juga bisa dimanfaatkan oleh para pelaku usaha industri maritim Taiwan dari perusahaan anggota Iperindo yang mensupport pada kegiatan kali ini.

“Saat ini tidak terlalu banyak perusahaan yang terlibat, ada sekitar sepuluh tapi kalau yang di Bogor kemarin ada sekitar dua puluh perusahaan,” tandas Anita.

Di tempat yang sama, Andi Komara Ketua Tim Kerja Industri Maritim Direktorat Imatap (Industri Maritim Alat Transportasi dan Pertahanan) Kami menyambut baik kunjungan Tim Taiwan ke Surabaya yang memilih Kampuh Welding Indobesia sebagai tempat jujukan. Intinya dalam kerangka kolaborasi Indonesia-Taiwan ini sebenarnya kerjasama yang cukup strategis karena memang Indonesia sebagai negara maritim pasar kita cukup besar, kemampuan kita potensinya juga cukup besar tapi memang belum digarap secara maksimal. Sedangkan Taiwan mereka memiliki teknologi, dan mampu membuat kapal-kapal dari kecil sampai besar.

Baca Juga  Dukung Seratus Hari Quick Win Kemenhub KSOP Tanjung Pakis Gelar Gerai Pas Kecil Kapal di Pacitan

“Ketika ini dikerjasamakan maka kerjasama itu saling menguntungkan. Kami memiliki pasar, Taiwan memiliki teknologi. Teknologi itu diharapkan bisa dibawa ke Indonesia untuk bersama menggarap pasar yang ada di dalam negeri,” kata Andi.

“Dengan mampunya pasar lokal digarap secara maksimal dari kerjasama yang dibentuk antara Indonedia-Taiwan ini, industri lokal akan terdorong bisa bersaing di pasar global,” Imbuhnya.

Ngobrol bersama di Valangan kapal PT Dumas Tanjung Perak Shipyard

Sedang, Edy Widarto Presiden Direktur TERAFULK yang bergerak di bidang desain mengaku, diskusi dengan pihak Taiwan diharapkan ada kelanjutannya. Terutama seperti bidang yang kami geluti. Memang banyak galangan pada tertentu pekerjaannya terlalu banyak sehingga mereka pasti mencari bantuan, kalau tidak produksinya atau desainnya.

“ Jadi kami itu juga mensupport desain seperti ke Jepang karena mereka sering over loade sehingga sebagian pekerjaannya juga kita kerjakan. Ada lagi Timor Leste, Thailand, Myanmar dan beberapa negara lain yang juga saat-saat tertentu perlu bantuan,” akunya.

Memang lanjut Edy,  kalau pasar dalam negeri, pasang surutnya itu ada untuk itu harus dikombinasikan dengan pasar luar negeri sehingga beban pekerjaan itu tetap ada dengan 70 an orang ahli yang kita miliki, dan juga perlu belajar dari mereka untuk tukar knowledge.

“Saat ini kani sedang menyiapkan desain untuk LNG Carier bersama Samsung Korea. Jadi kita mendapat job ya dapat ilmu,” ungkapnya.

Baca Juga  Pelni Pastikan Armadanya Lewati Uji Petik Fit Layani Nataru

Begitu juga dengan PT BTI yang bergelut dibidang serupa tentu berharap adanya kelanjutan yang nyata kedepannya setelah obrolan pada hari ini yang telah dilakukan bersama.

“Kami berharap diskusi ini meningkat jadi kerjasama dalam sebuah pekerjaan pembuatan kapal,” imbuh Dirut PT BSI, Muhammad Aziz.

Tim Taiwan ngobrol dengan Dirut Dumas Tanjung Perak Shipyard, Andy Bintoro di ruangan rapat PT Dumas sembari melihat work shop galangan kapal

Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan mengunjungi salah satu galangan kapal yang ada di Tanjung Perak, yaitu PT Dumas Tanjung Perak Shipyards. Dalam kunjungannya itu, tim CSBC Taiwan yang didampingi Presiden Direktur Kampuh Welding Indonesia, Pengurus Iperindo diterima langsung oleh Direktur Utama PT Dumas, Andy Bintoro dengan menyediakan ruang obrolan dan melongok kegiatan galangnyanya.

“Kami perkenalkan galangan Dumas yang sudah berpengalaman 50 tahun berkecimpung di dunia perkapalan yang mengerjakan proyek-proyek nasional. Bahkan ikut peran juga di kegiatan luar negeri,” kesahnya.

Seperti diketahui, Forum ini menjadiana berbagi pengetahuan dan pengalaman terkait pengembangan sektor industri kedua negara yang diselenggarakan setiap tahunya sejak tahun 2017.

Kerjasama sektor industri antara Indonesia dan Taiwan dalam kerangka ITICF terdiri dari beberapa sub forum, di antaranya Sub-Forum of Shipbuilding, Sub-Forum of Internet of Things (IoT), Sub-Forum of Food and Biotechnology, dan Sub-Forum of Metal Processing yang telah memberikan kontribusi nyata dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (RG)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE