SURABAYA – PT Pelindo Marine Service (PMS) bersama PT Semen Indonesia Logistik (Silog) melakukan inovasi untuk entas permasalahan layanan logistik di tanah air dengan menciptakan kontainer mini (MiniCon) bergaransi. Hal itu diakui Presiden Direktur PT Pelindo Marine Service, Eko Hariyadi Budiyanto bahwa inovasi itu sebagai salah solusi penekanan biaya logistik.
“Itu langkah inovasi yang dilakukan PMS dengan menggandeng Silog yang sudah berpengalaman di bidang fabrikasi baja,” ujarnya, Jum’at (31/8/2018).
Menurut Eko, sinergi yang telah ditanda tangani pada, Rabu (29/8) kemarin itu mempunyai keunggulan bahwa MiniCon dalam peti kemas itu dapat dibongkar langsung saat mencapai distribution center sehingga bisa langsung diangkut ke truk dimana kemudahan tersebut mampu menghapus biaya pekerja dan handling di gudang lokal.
“MiniCon atau peti kemas mini itu praktis karena dapat dilipat dan berukuran sepertiga lebih kecil.Tiga MiniCon dapat dimuat sekaligus ke dalam satu peti kemas ukuran 20 TEUs sehingga biaya logistik pun lebih efisien untuk daerah-daerah yang mengimplementasikan MiniCon,” jelasnya.
Senada, VP Corporate Communication, Corporate Planning, and Subsidiary Management PT Pelindo Marine Service (PMS), Rendy Fendy mengatakan, memang hingga saat ini belum diputuskan akan memproduksi berapa bnayaknya, namun jika ada pesanan bisa langsung dikerjakan.
“Dibuat sesuai pesanan dan Pekerjaan diselesaikan sesuai dengan kontrak. Artinya digaransi bahwa pekerjaan harus selesai tepat waktu dan sesuai,” katanya.
Disamping itu, lanjut Rendy, secara material kontainer tersebut juga di garansi kwalitasnya karena pembuatannya sudah melalui serangkaian proses ujicoba sebelum diserahkan.
“Kontainer tersebut layaknya seperti umumnya sebagai boks multi fungsi. Satu MiniCon diperkirakan dapat menampung sekitar 7 ton,” terangnya.
Disinggung, terkait kekuatan MiniCon saat diisi barang muatan mengingat knock down sehingga sedikit banyak akan berpengaruh akibat tekanan barang di dalamnya, Rendy menjelaskan, bahwa semua wadah itu ada batas maksimumnya.
“Untuk muatan kontainer seharusnya ada batasan maksimum yang bisa dimuat,” pungkasnya. (RG)