titikomapost.com, SURABAYA – Ikatan Perusahaan Industri Galangan kapal dan Lepas pantai Indonesia (IPERINDO) melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tekait riset teknologi produksi kapal mini liquefied natural gas (LNG) di Aula BRIN Komplek ITS Surabaya, Selasa (24/1/2023).
Anita Puji Utami Ketua Umum IPERINDO mengatakan, kerjasama Iperindo dengan BRIN merupakan langkah tepat yang dilakukan asosiasi galangan kapal nasional dimana MoU ini dilakukan terkait kajian teknologi khususnya untuk pembangunan kapal mini LNG.
“Jadi ini adalah sebuah langkah awal yang bisa kita sama-sama catat dan kita maksimalkan untuk membuat industri perkapalan indonesia semakin bangkit karena punya dasar. Untuk itu, kerjasama ini sangatlah tepat dilakukan,” kata Anita sesaat setelah penandatanganan perjanjian kerja sama dengan BRIN dilakukan, Selasa (24/1/2023).
Anita menjelaskan, sekitar 200 anggota Iperindo sangat membutuhkan hasil kerjasama ini karena kita tahu bersama, saat ini banyak sekali kita bicara maslah energi dan juga efisiensi bagaimana terkait dengan batu bara di indonesia khususnya wilayah Timur yang selama ini diangkut dengan kapal-kapal umum sehingga iperindo memandang perlu mengandeng BRIN guna berinovasi untuk pembangunan kapal mini LNG yang akan mendukung kebutuhan perusahaan energi khususnya di wilayah-wilayah yang lebih kedalam.
“Industri galangan kapal di indonesia saat ini masih available untuk membangun ratusan kapal jenis mini LNG karena kita tahu, saat ini bisa dikatakan 80 persen untuk galangan kapal di luar kawasan brikat itu masih sangat memungkinkan untuk pembangunan kapal-kapal baru,” jelasnya.
Nantinya, lanjut Anita, kerjasama ini tidak hanya berhenti disini saja tetapi kami berharap karena BRIN ini menjadi pusat inovasi seluruh teknologi, jadi kami berharap dikembangkan pada sektor inovasi industri komponen kapal maupun regulasi-regulasi atau kebijakan kemaritiman yang nantinya mendukung perkembangan industri perkapalan di indonesia guna meningkatkan daya saing industri perkapalan nasional. Selama ini pengangkuta batu bara dengan kapal-kapal lain yang tidak spesifik dipandang kurang efektif sehingga Iperindo mengandeng BRIN menggagas pembangunan kapal mini LNG yang mempunyai teknologi berdaya saing.
“Dengan menggunakan mini LNG saya pikir nanti akan lebih efektif dibanding selama ini menggunakan kapal yang lebih besar, dan juga mengunakan kapal yang memang tidak efisien karena memang mini LNG ini untuk mendekatkan dengan lokasi LNG itu sendiri,” ujarnya.
“Dengan adanya kajian ini nanti kita sampaikan kepada user yang akan membangun mini LNG bisa dilakukan di galangan-galangan kapal di seluruh indonesia yang di luar kawasan brikat,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika (PRTH) BRIN Widjo Kongko mengatakan kerja sama tersebut bertujuan untuk mendukung riset kajian teknologi produksi kapal mini LNG untuk peningkatan daya saing galangan kapal nasional. Dimana kerja sama ini ada beberapa poin, yaitu pertama kita melakukan kerja sama terkait dengan koordinasi untuk peningkatan produksi inovasi untukmenunjang galangan kapal di Indonesia, dan kedua kita melakukan koordinasi yang lebih intensif kedepannya terkait dengan kebutuhan data primer maupun sekunder baik melalui kuisener dan lain-lain yangmana ini sangat diperlukan dalam proses riset inovasi baik di Brin maupun bersama-sama mitra kami Iperindo.
“Kerjasama ini akan berlangsung selama 3 tahun sejak tahun 2023 sampai 2025. Tentu secara bertahap, dan diharapankan ada kemanfaatan untuk industri galangan kapal nasional agar bisa brsaing secara global,” tuturnya.
Dengan perjanjian kerjasama, Widjo Kongko berharap ini akan lebih mempererat kerjasama antara para pihak di tubuh Iperindo termasuk konsultan, perencana dll, dan juga para periset di Brian dalam payung kerjasama ini lebih baik lagi untuk melakukan riset-riset kedepan.
“menurut kami ini nanti kita perbaiki di dalam kerangka riset yang menyeluruh, tidak hanya masalah teknologinya saja tetapi juga terkait dengan kajian-kajian kebijakan teknologi dan tentu regulasinyanya,” akunya.
Menambahkan, Prof. Buana Ma’ruf dari Kelompok Riset Rancang Bangun Kapal & Galangan Kapal mengatakan bahwa riset ini telah berlangsung sejak 2022 sebagai kelanjutan riset-riset sebelumnya, dan kali ini memang lebih fokus pada teknologi produksi kapal guna peningkatan daya saing galangan kapal nasional terkait kapal mini LNG.
“Harapannya, dengan kapal ini bisa menjadi sebuah pelajaran bagi kita semua khususnya galangan kapal nasional ntuk bisa meningkatkan produktivitasnya dengan menggunakankajian bersama melalui kerjasama ini,” ucapnya.
Memang, perjanjian serupa ini sudah dilakukan oleh beberapa perusahaan galangan yang ada yang kebetulan juga anggota Iperindo. Dengan hadirnya Iperindo bekerjasama langsung dengan Brin tentu akan lebih luas cakupannya terhadap seluruh industri galangan kapal yang ada di Indonesia. Kerjasama sangat berguna karena Iperindo sebagai pengguna. Nanti ini dapat mendorong produk hasil riset dan inovasi menuju hilirisasi yang juga diharapkan Iperindo akan menggunakan itu.
“Kapal mini LNG merupakan kapal pengangkut gas alam cair yang berguna untuk menyuplai kebutuhan gas ke daerah-daerah,” pungkasnya. (RG)