titikomapost.com, SURABAYA – Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak memberi peringatan keras kepada kapal-kapal yang hendak berlayar hingga tanggal 28 Desember 2022 mendatang. Pasalnya, kondisi angin menunjukkan peningkatan daya hembusnya mencapai 23 knot, dan gelombang sampai 2.50 meter mulai dua hari kemarin.
Dengan komdisi itu, Syahbandar Tanjung Perak memandang perlu memberi peringatan dini kondisi cuaca kepada kapal-kapal yang hendak berlayar maupun yang dalam pelayaran untuk mengindahkan himbauan yang disampaikan demi keselamatan pelayaran.
Kepala Bidang Keselamatan Berlayar Syahbandar Tanjung Perak, Capt. Miftakhul Hadi, M.M, M.Mar membuat pernyataannya yang dituangkan dalam surat Peringatan Dini Kondisi Cuaca PG-YB.Tpr 1 Tahun 2022 tertanggal 22 Desember mengatakan, sesuai dengan indormasi dari BMKG tanggal 22 Desember 2022 di perkirakan pada tanggal 23 s.d 28 Desember 2022 menunjukan bahwa kondisi cuaca sebagai berikut ; angin kencang sampai dengan 23 knot, gelombang antara 1.25 -2,50 meter
“Dihimbau kepada kapal dengan GT 1000 kebawah agar memperhatikan keselamatan pelayaran dan meningkatkan kewaspadaan terhadap gelombang tinggi dan angin kencang dengan selalu mengmupdate informasi cuaca yang dapat dilihat pada Website maritime.bmka.ao.id,” serunya.
Capt. Miftakhul juga menambahkan, apabila mengalami cuaca buruk di tengah pelayaran, agar mencari tempat berlindung dan menginformasikan kepada kapal-kapal yang sedang berlayar serta melaporkan kepada Stasiun Radio Pantai (SROP) Distrik Navigasi setempat,” tandasnya.
Sementra itu, seperti dilansir dari detikjatim, imbauan BMKG terkait cuaca ekstrem dan gelombang tinggi di Jatim telah disampaikan. Cuaca ini diprediksi terjadi selama libur Natal dan Tahun Baru 2023.
Prakirawan Stasiun Metereologi Maritim Surabaya Sutarno menegaskan, selain angin dan gelombang tinggi, kawasan masyarakat juga terdampak banjir rob. Bahkan, berlangsung hingga Senin (26/12/2022).
“Banjir rob sampai tanggal 26 Desember 2022,” tandasnya pada wartawan.
Sedang, Gede menambahkan, tinggi gelombang diperkirakan 1.25 sampai 2.5 meter. Menurutnya, masuk dalam kategori sedang.
Dia memprediksi, gelombang dengan intensitas sedang itu terjadi di kawasan perairan Madura sisi Timur. Lalu, tinggi gelombang 2.5 sampai 4.0 meter atau masuk dalam kategori tinggi dapat terjadi di perairan Kalteng bagian timur Perairan Tuban sampai Lamongan.
“Tinggi gelombang 4.0-6.0 meter atau sangat tinggi dapat terjadi di Perairan Kepulauan Sapudi, Laut Jawa utara Bawean, Laut Jawa selatan Bawean, Laut Jawa barat Masalembo, Jawa timur Masalembo, Perairan Kepulauan Kangean Selat Madura Timur, Perairan Utara Madura, Perairan selatan Jatim, hingga Samudra Hindia selatan Jatim,” jelasnya.
Sebagai informasi, potensi tinggi gelombang area perairan dengan gelombang sedang (1.25 – 2.50 m) meliputi:
*Selat Malaka bagian utara
*Perairan Bengkulu
*Perairan selatan P. Sumba hingga Kupang
*Selat Sumba bagian barat
*Laut Sawu
*Peraran selatan P. Flores
*Samudera Hindia selatan NTT
*Laut Natuna
*Selat Karimata
*Laut jawa
*Perairan Kahmantan Tengah
*Perairan Kep. Selayar
*Laut Sulawesi
*Perairan Kep. Sangihe-Talaud
*Perairan Bitung
*Laut Maluku bagian utara. (RG)