N T B – Gempa bumi yang terjadi di Lombok dan Sumbawa pada tanggal 19 – 20 Agustus,dengan skala antara 3.4 SR sampai dengan 7 SR mengakibatkan jalur penyeberangan pelabuhan Kayangan, Lombok – Poto Tano, Sumbawa terganggu. Pasalnya, dermaga Ferry mengalami keretakan bahkan terminal penumpang ambruk akibat gempa tersebut.
Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Benete, Sentot Ismudiyanto.K mengatakan, pelayanan di pelabuhan penyeberangan pada lintasan Poto Tano, Sumbawa -Kayangan, Lombok sempat terganggu karena kondisi dermaga Kayangan mengalami keretakan dan akan dilakukan pemeriksaan dan pengecekan teknis lebih lanjut.
“Terminal penumpang lama ambruk tetapi pelayanan tetap jalan dan menyesuaikan dengan kondisi di pelabuhan Kayangan,” ujarnya, Senin (21/8/2018).
Meski sempat terganggu, lanjut Sentot, penyeberangan masih bisa berjalan namun hanya sebagian kapal yang beroperasi.
“Hingga pagi ini sudah 3 kapal, dari 18 kapal yang beroperasi,” jelasnya.
Sentot juga mengaku, akibat gempa beberapa anggotanya masih berada dalam shelter-shelter pengungsian dan sebagian bertahan di halaman rumah masing-masing.
“Kondisi pegawai kantor UPP Benete baik on duty maupun off duty beserta keluarga dalam keadaan selamat dan sehat,” terangnya.
Sementara itu, Kepala UPP Labuan Lombok, Usman saat dikonfirmasi terkait kondisi pelabuhan penyeberangan Kayangan yang merupakan penguasaannya sementara tidak dapat dihubungi. (RG)