Siapkan Kawasan Industri Gubenur Kaltara Studi Banding ke JIIPE Gresik

100
Gubenur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal Arifin Paliwang. SH., M.Hum bersama jajaran dan Kepala KSOP Tarakan didampingi Komisaris Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Prof. Dr. Marsetio saat melihat Dermaga BMS di Kawasan Industri JIIPE Gresik, Minggu (11/9/2022) sore.

titikomapost.com, SURABAYA – Gubenur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal Arifin Paliwang. SH., M.Hum bersama jajaran dan Kepala KSOP Tarakan didampingi Komisaris Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Prof. Dr. Marsetio beserta pimpinan subholding Pelindo lakukan kunjungan kerja (Kunker) guna studi banding di Kawasan industri Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur, Minggu (11/9/2022)

Dalam kunkernya, Gubenur Zainal Arifin beserta rombongan diajak menyaksikan Masterplan Kawasan JIIPE, dan mendapatkan penjelasan secara detail dari pimpinan industri kawasan bergengsi tersebut, yang kemudian mengadakan diskusi kecil serta meninjau langsung ke lapangan disisi Dermaga yang dikelolah oleh PT Berlian Manyar Sejahtera (BMS).

“Hari ini, saya bersama Komut Pelindo melihat langsung salah satu proyek pelabuhan yang ada di Gresik, yangmana nanti hasil dari kunker ini akan menjadi masukan bagi kami karena kita juga akan membangun pelabuhan, namun tidak sebesar ini,” katanya didampingi Komut Pelindo, dan rombongan saat berada di Dermaga BMS Kawasan Industri JIIPE, Minggu (11/9/2022) sore.

Komut Pelindo, Prof. DR Marsetio saat melihatkan Master Plan JIIPE ke Gubenur Kaltara dan rombongan.

Menurut Zainal Arifin, memang pelabuhan semacam inilah yang sangat kita butuhkan di kalimantan Utara, sedang pelabuhan yang langsung berada di daratan Kaltara itu sendiri sampai saat ini belum ada. Pembangunan pelabuhan yang akan kita rencanakan itu berada di Kawasan Industri Park Indonesia (KIPI), Tanah Kuning, Bulungan, Kalimantan Utara, dan masterplannya nanti kita akan komunikasikan dengan Menkomarfes.

Baca Juga  Kementerian BUMN: Dividen BUMN 2024 Capai 85,5 T, Tahun Depan Yakin Tembus 90 T

“Sedang luasan kawasannya sesuai amanah Presiden adalah 30 ribu hektar, sementara saat ini baru 60 persennya yang sudah dibebaskan,” jelas Zainal Arifin.

“Pelaksanaan sudah tahap land cleaning atau pembersihan lahan yang akan digunakan untuk kawasan itu,” imbuhnya.

Dalam Kunker ini kita melihat posisi-posisi daripada industrinya, koneksitas moda transportasi darat yang ada. Memang, Zainal Arifin mengakui, untuk konekvifitas di pulau Jawa ini sudah cukup baik dibanding dengan Kalimantan. Jadi itu salah satu faktor yang akan kita lihat juga.

“Dari beberapa tempat kawasan industri yang telah kami lihat, kawasan JIIPE Gresik inilah yang hampir sama dengan rencana yang akan dibuat di Kaltara,” ungkapnya.

Ditempat yang sama Komisaris Utama PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Prof. Dr. Marsetio mengatakan, kami saat ini menerima kunjungan Gubenur Kaltara untuk melakukan studi banding melihat bagaimana membuat sebuah kawasan industri, karena disana akan dibangun hal serupa yaitu industri dan pelabuhan diarea KIPI dengan luasa 30 ribu hektar. Itu akan benar-bebar menjadi kawasan industri pelabuhan yang terbesar di Indonesia.

Baca Juga  Dukung Seratus Hari Quick Win Kemenhub KSOP Tanjung Pakis Gelar Gerai Pas Kecil Kapal di Pacitan

“Beliau lakukan studi banding, dan telah melihat ke beberapa tempat. Dan menurut beliau ini adalah salah satu role model pembangunan kawasan port industri, port estite industri yang paling lengkap dan terstruktur,” jelas Marsetio.

Gubenur Kaltara dan rombongan saat dalam perjamuan dengan pihak Pelindo lakukan diskusi kecil.

Setelah kunjungan ini, Marsetio menambahkan, tahap selanjutnya kedua belah pihak akan melakukan penandatanganan kerjasama guna mempertegas bahwa sifatnya kolaborasi antara keduanya.

“Jadi nanti setelah ini direncanakan, pak Gubenur dengan Dirut Pelindo akan bersama-sama melaksanakan penandatanganan MoU,” Marsetio menambahkan.

Pelindo tentu sangat mendukung rencana besar dari pemerintah daerah Provinsi Kalimantan Utara dalam rangka menghadirkan sebuah kawasan industri sebagai penopang geliat perekonomian keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) baru nantinya.

“Nanti apa yang ada di KIPI Kalimantan Utara kita kolaborasikan dengan Pelindo, yangmana saat ini Pelindo sudah mempunyai pelabuhan Tarakan, dan itu tidak cukup, dan nanti di kawasan itu akan dibangun dan menjadi tiga pelabuhan  besar yang nanti akan kita desain kolaborasinya,” tandas Marsetio.

Senada, Direktur Utama PT Pelindo Solusi Logistik, Joko Noerhudha salah satu subholding Pelindo mengatakan, pihaknya siap membantu mendampingi dalam upaya mengembangkan kawasan industri yang direncanakan oleh Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Utara dengan cara berkolaborasi bersama Pelindo.

Baca Juga  Siaga Kedaruratan KN Chundamani P 116 Stand by di Perairan Labuan Bajo

“Kami siap pak Gubenur untuk rencana pengembangan kawasan industri impian bapak, kami akan membantu mensketsel seperti apa sih base on dari pengalaman group Pelindo saat mendevelop supaya lining risk tidak perlu mengalami sendiri, tapi bisa terbaca dari yang mungkin sebelumnya sudah dialami oleh pelindo group yang sudah mengembangkan beberapa integrited kawasan industri bersama. Kami siap pak berkolaborasi,” ujar Joko dalam sesi diskusi sebelumnya.

Untuk diketahui, Kawasan Industri Kalimantan Indonesia/KIKI dibangun pada lahan seluas 4.704 hektar dan Kalimantan Industrial Park Indonesia/KIPI dibangun seluas 24.782 hektar. KIPI dan KIKI akan dibangun untuk pelabuhan umum (kargo umum, curah kering, curah cair), terminal khusus (alumunium), dan terminal khusus petrochemical (curah kering, curah cair, peti kemas).

Pembangunan kawasan ini merupakan wujud dari upaya pemerintah melakukan transformasi ekonomi dari produsen bahan mentah menjadi penghasil barang setengah jadi dan barang jadi (hilirisasi industri). Diharapkan keberadaan kawasan ini dapat menumbuhkan titik ekonomi baru, mendatangkan investasi, dan dapat membuka lapangan pekerjaan. (RG/red)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE