titikomapost.com, BANGKALAN – Rencana pembangunan Indonesia Islamic Science Park (IISP) yang telah di dengungkan oleh Gubenur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyulut semangan barisan Dewan Pembangunan Madura (DPM), Ulama, Tokoh, dan Ikatan Keluarga Madura (IKAMA) untuk mengawal percepatan pembangunan pusat edukasi Hiburan dan seni yang berbasis Islam bertaraf Internasional di Bangkalan, Madura sesuai amanah Perores nomor 80 Tahun 2019.
Ketua Dewan Pembangunan Madura (DPM), H. Achmad Zaini mengatakan, Gubenur Jatim pernah menyebut bahwa madura ini nantinya akan menjadi kiblat budaya pendidikan islam klas Internasional. Tak hayal sebutan Madura serambi Madina itu akan terbukti dengan hadirnya Indonesia Islamic Science Park di Bangkalan.
Baginya, masyarakat madura yang dikenal progresif dan fisioner akan terpanggil dan berperan aktif dalam pembangunan IISP karena pemerintahnya mendukung, budayanya mendukung, itentitasnya mendukung, dan pengorbanannya pun total tidak setengah-setengah. Akan menjadi wajib hukumnya bagi masyarakat madura untuk terlibat langsung dalam pembangunan IISP itu.
“Saya berharap, masyarakat yang hadir pada forum ini ikut mengawal pembangunan proyek ini, mengawasi, menjaga , dan ikut memelihara nantinya bila sudah berdiri karena ini proyek negara. Seperti halnya pembangunan jembatan Suramadu, itu karena ada yang kawal, saya dan para kyai sampai jadi. Bahkan, bisa gratisnya pun bila kita melintas jembatan kita juga yang mengawalnya,” pesan H. Zaini saat memberi sambutan dalam forum dialog mengawal percepatan pembangunan Indonesia Islamic Science Park di Pendopo Kabupaten Bangkalan, Madura, Jum’at (22/7/2022). Siang.
Oleh karena itu, H. Zaini mengajak semua elemen dapat mengawal jalanya proses pembangunan IISP ini sampai ke Presiden hingga proyek itu terwujud.
“Sekali lagi saya atas nama pengurus Dewan Pembangunan Madura dan Gerakan Peradapan Indonesia memohon kepada tokoh-tokoh Madura, mulai hari ini kita bersama-sama mengawal proyek Indonesia Islamic Science Park (IISP),” seru H. Zaini.
Seperti yang dikatakan Gubernur Jatim, untuk membawa Jawa Timur sebagai provinsi yang memiliki fasilitas edukasi, hiburan dan seni berbasis Islam berkelas dunia maka akan dibangun Islamic Science Park di Kaki Jembatan Suramadu sisi Bangkalan Madura. Dia menyebut, bukan tanpa dasar hal itu disampaikan karena sudah tertuang dalam Perpres 80/ 2019 yang juga termasuk pembangunan pelabuhan dan industri diantaranya.
“Masak sih Islamic Finance Tower adanya malah di London Inggris. Saya bermimpi Islamic Finance Tower ada di Jawa Timur. Nanti arena edukasinya ada, art dan entertaimentnya juga ada, sehingga namanya kita buat Islamic Science Park,” tutur Khofifah beberapa waktu lalu.
Senada, Ketua IKAMA (Ikatan Keluarga Madura), H Muhammad Rawi menjelaskan, mendorong percepatan realisasi pembangunan Indonesia Islamic Science Park sesuai yang disampaikan Gubenur Jatim itu sudah kita wujudkan dengan keberanian kita berkumpul bersama menyatakan sikap mendukung sepenuhnya terwujudnya icon islami tersebut di Bangkalan, Madura. Hal itu diawali dengan menggelar forum pembahasan yang diikuti perwakilan IKAMA, BASSRA, DPM, Penggusaha, Akademisi bersama Bupati Bangkalan dan jajarannya selepas sholat Jum’at di Pendopo Kabupaten hingga selesai,
“Dari pernyataan apa yang telah disampaikan Gubenur itu, IKAMA bersama BASSRA (Badan Silaturahmi Ulama Pesantren Madura) dan para tokoh serta DPM (Dewan Pembangunan Madura) mendampingi pemerintah daerah Kabupaten Bangkalan akan mengawal percepatan realisasi pembangunan IISP tersebut. Bukan tanpa dasar hal itu disampaikan, karena sudah tertuang dalam Perpres 80/ 2019 yang juga termasuk pembangunan pelabuhan dan industri diantaranya,” ujarnya.
Tentunya, H. Rawi mengingatkan, harapan kami segera mungkin proyek pembangunan percepatan pembangunan Indonesia Islamic Science Park (IISP) diwujudkan karena ini akan sangat luar biasa manfaatnya bagi peradapan bangsa bahkan dunia. Intinya, apa yang tadi disampaikan di forum ini, pertama Islamic Park ini jangan sampai bergeser ditangkap daerah lain karena lambatnya proses realisasinya, karena pengalaman sudah bicara seperti yang terdahulu rencana pembangunan pelabuhan di Bangkalan kandas yang akhirnya pindah ke Teluk Lamong Surabaya.
“Ini harus didorong agar apa yang dikatakan ibu Gubenur itu tidak jadi angan-angan saja. Jangan sampai terlambang seperti masalah pembangunan pelabuhan sehingga pindah ke daerah lain (Teluk Lamong,red),” tandasnya.
Dan yang kedua, kami sangat membutuhkan dukungan dari seluruh stakeholder termasuk para alim ulama dan juga para pengusaha baik yang tergabung dalam IKAMA maupun siapa saja walaupun di luar Madura yang ingin berinvestasi dalam pengembangan pembangunan strategis di madura itu dipersilahkan.
“Pembangunan IISP ini bila ditopang banyak pihak tentu akan cepat dapat kepercayaan investor. Jadi ada garansi bahwa proyek ini benar-benar nyata,” ucap H. Rawi.
Ditempat yang sama, Bupati Bangkalan, R. Abdul Latif Amin Imron menegaskan, apa yang menjadi hasil pembahasan di dalam forum silaturahmi para ulama, IKAMA, pengusaha, dan tokoh Madura ini selanjutnya akan kami sampaikan Gubenur agar menjadi pembahasan lanjutan hingga ke pusat.
“Tentunya yang tidak kalah pentingnya dalam IISP itu natinya bisa memberi manfaat kepada masyarakat. Untuk itu, kami akan segera menyampaikan hasil forum diskusi ini kepada Ibu Gubernur bersama dengan perwakikan para tokoh dan stakeholder yang hadir pada kesempatan ini, dan hasilnya segera kami akan sampaikan kepada masyarakat melalui media. Kami mohon doa dan supportnya agar bisa terselenggara dengan cepat,” ujar Bupati
“Ini waktunya kita berbuat untuk bangsa, dan anak cucu. Seperti apa yang telah disampaikan ketua NU agar ada nilai-nilai intelektual yang akan diwariskan kepada anak cucu kita,” imbuh Bupati
Disinggung ketidak hadiran Gubenur, Latif menyampaikan bahwa sebetulnya sudah kami sampaikan secara pribadi, dan beliau menyambut baik forum silaturahmi dengan ulama Bassra, para pengusaha Madura. Sebetulnya beliau ingin hadir tetapi ada keperluan yang mendesak sehingga diwakilkan kepada asisten 3 tapi ini tidak mengurangi antusias dan juga semangat dari ibu Gubernur memberi support karena pertemuan ini muncul dari keinginan masyarakat.
“Ibu Gubernur mengapresiasi, mudah-mudahan hasil forum ini bisa ditangkap oleh gubernur dan juga nantinya dengan jajarannya bisa segera mempercepat proses pembangunan Islamic IISP ini,” harap Latif.
Sementara itu, salah satu perwakilan pengusaha yang ada di Ibu Kota Negara, Marzuki mengungkapkan, pada prinsipnya bagi kami pengusaha yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya yang hadir maupun yang tidak hadir di ruangan ini kami siap untuk berinvestasi di Madura demi kemajuan masa depan madura. Tentu dengan Restu dan kebijakan dari pemerintah daerah, karena sangat erat kaitannya dengan pemangku kebijakan itu.
“Bahkan, bentuk keseriusan kami para pengusaha yang tergabung dalam IKAMA telah membentuk perusahaan gabungan untuk membantu berinvestasi di madura yang diberi nama PT Ikama Niaga Nusantara yang tidak lain untuk membangun Madura demi kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.
Dari proyek pembangunan IISP itu, Gubenur pernah menyebut lahan yang dibutuhkan untuk Islamic Science Park sekitar 40 hektar dimana 20 persen diantaranya akan digunakan untuk edukasi berupa museum islam digital, 30 persen untuk Art (seni) dan 50 persen untuk Entertaiment. Nnatinya, IISP ini harapannya bukan hanya fisik monumental belaka tapi tujuan utamanya yakni menjadikan Indonesia khususnya Jatim menjadi pasar syariah internasional, yang selama ini pasarnya dikuasai Malaysia, dan London. (RG/red)