titikomapost.com, SURABAYA – Distrik Navigasi Surabaya membuka lebar keinginan masyarakat untuk dapat menikmati keindahan keberadaan Mercu Suar Sembilangan yang merupakan bangunan Haritage yang mendiami lahan seluas 96.48 meter menjadi salah satu destinasi wisata di kabupaten Bangkalan, Madura.
Kepala Kantor Distrik Navigasi Kelas I Surabaya yang diwakili Kabid Logistik, Slamet Supriyanto,S.Sos mengatakan, mercu suar (mensu) Sembilangan adalah salah satu dua mensu Haritage yang dimiliki Distrik Navigasi selain di Sapudi. Tapi sembilangan yang keberadaanya mulai tahun 1879 sampai sekarang kokoh berdiri itu menjadi primadona karena sunsetnya begitu indah insagramable sangat disukai masyarakat.
“Memang cukup tinggi animo masyarakat yang ingin menikmati suasana di mensu sembilangan Bangkalan. Memang tidak hanya dari warga Madura, akan tetapi hingga dari Jakarta. Hal itu terlihat dari catatan kami adanya permohonan ijin menjadikan mensu tersebut menjadi latar sebuah pembuatan film pendek oleh salah satu production house (ph) atau rumah industri film,” ujar Slamet saat ditemui titikomapost.com di ruang kerjanya, Kamis (31/7/2022).
Dalam rangka menuju ke arah BLU (badan layanan umum) yang salah satunya peningkatan PNBP (pendapatan negara bukna pajak) yangmana bidang logistik sebagai pengelolah aset yang dimiliki Navigasi, ada wacana peningkatan pemanfaatan aset-aset navigasi baik tanah maupun bangunan yang sudah bersertifikat.
“Kebetulan mensu sembilangan ini sudah bersertifikat sehingga bisa juga dimanfatkan melalui kerjasama baik dengan pemda setempat maupun pihak swasta yang akan mengelolah pemanfaatan sekitar lahan sarana bantu navigasi tersebut,” terang Slamet.
Slamet juga menambahkan, ada dua puluh dua di dua puluh satu lokasi Mercu Suar (Mensu) berupaya dilakukan peningkatan status hukumnya dalam arti sertifikat kepemilikannya masih sebagian sehingga perlu maksimalisasi agar pemanfaatan lahan yang ada itu bisa maksimal. Contoh lahan yang ada di Banyuwangi itu Sudah bersertifikat. Makanya sebagian lahannya dimanfaatkan disewa warga untuk tambak udang yang hsilnya itu jadi keuntungan bagi navigasi dalam bentuk PNBP.
“Begitu juga mensu Sembilangan bisa dimanfaatkan bahkan mensu Tanjung Sumenep juga. Namun tetap menunggu kejelasan dari KPKNL serelah kita berkoordinasi tentang bagaimana pemanfaatan tempat itu (mensu sembilangan, red) arahannya itu seperti apa,” jelasnya.
Prinsipnya, kami merespon secepatnya terkait potensi pemanfaatan aset yang ada. Seperti juga yang sudah berjalan di gedung yang ada di jalan Kalimas Surabaya dua ruangan disewa agen pelayaran untuk berkantor.
“Kami sedang bergerak mengurus legalitas aset agar bersertifikat. Jika sudah mempunyai sertifikat tentu mudah untuk dimanfaatkan yang barang tentu juga ada dukungan dari lingkungan setempat,” pungkasnya. (RG)