titikomapost.com, SURABAYA – Pentingnya kecakapan dan penguasaan medan dalam melakukan fungsi SAR untuk anggota bidang Penjagaan, Patroli dan Penyidikan (P3), Kesyahbaandaran Utama Tanjung Perak menyelenggarakan latihan SAR (Latsar) di Pantai Pasir Putih, Situbondo, Jawa Timur.
Dalam pelaksanaan latihan pertolongan tersebut, tiga instruktur dari Basarnas Surabaya diterjunkan untuk mendampingi pelaksanaan latihan SAR yang dilakukan jajaran Syahbandar Tanjung Perak. Meski Standar Operasional Prosedur (SOP) pelaksanaan kegiatan pelatihan sudah diberikan jelang aksi di lapangan, tak jarang masih ada terjadi kesalahan pemahaman tindakan yang akan diambil dalam kondisi tertentu di lapangan. Hal itu terjadi terhadap salah satu anggota kapal Patroli Syahbandar Tanjung Perak, Munaris (52) warga Menganti Gresik sebagai peserta latihan gugur dalam tugas saat ikuti latihan SAR tersebut.
“Wa’alaikumussalaam, sedang proses pemakaman. Detilnya silahkan hubungi pak kabid,” ujar Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak, Hernadi Tri Cahyanto saat dihubungi titikomapost.com, membenarkan kalau salah satu peserta ada yang gugur dalam latihan.
Sejatinya, pelaksanaan latihan SAR anggota bidang P3 Kantor Kesyahbanran Utama Tanjung Perak yang digelar di pasir Putih, Situbondo dilaksanakan dari hari Kamis-Sabtu (16-18) Juni 2022. Tapi karena ada salah satu peserta latihan alami kecelakaan hingga menyebabkan nyawanya tidak tertolong maka acara tersebut disudahi pada hari Jum’at (17/6)nya setelah kejadian itu untuk bersama mengantar jenasah Munaris (52) ke kediamannya untuk selanjutnya dilakukan pemakaman.
“Kegiatan yang rencananya diselenggarakan selama tiga hari harus dihentikan guna penanganan korban sampai proses pemulangan hingga dilakukan pemakaman di pemakaman umum area Menganti, Surabaya dekat rumah korban,” terang Kabid P3 Kesyahbandaran Tanjung Perak melalui staffnya Syaifulloh saat dihubungi, Sabtu (18/6/2022)
Pelatihan tersebut, menurutnya juga telah cukup pembekalan yang diberikan kepada para peserta yang dilakukan tiga instruktur dari Basarnas Surabaya yang mengawal kegiatan hingga tuntas.
“Disamping latihan kering, juga disampaikan briefing oleh instruktur terkait teknis kegiatan,” katanya.
Sedang pelaksanaannya, lanjut Syaifulloh, pembekalan materi latihan sudah diberikan sehari sebelum terjun lapangan, dan kondisi peserta dinyatakan dalam kondisi sehat. Namun begitu, kemungkinan apapun dapat terjadi.
“Semua dasar latihan sudah diterima, dan juga diingatkan kepada para peserta untuk tetap mengikuti instruksi tapi kalau terjadi kecelakaan itu diluar kemampuan manusia,” ungkapnya.
Dari hasil pengamatan dilapangan, diduga euforia saat latihan pernafasan dan dekompresi pada saat lakukan latihan penyelaman di kedalaman 1.5 meter di pantai Pasir Putih Situbondo, Jawa Timur.
“Diduga alami kegugupan saat nyelam meski alat terpasang dengan baik, dan cuaca dalam keadaan bersahabat. Tapi karena panik terjadilah kecelakaan yang dialami korban dengan menelan air yang Khirnya dilakukan pertolongan,” jelas Syaifulloh.
Dalam penaganannya, Syaifulloh menyebut, saat itu juga dilakukan pertolongan pertama dengan dilakukan tindakan terhadap aggota tersebut, dan ada respon dari korban sehingga tim membawa ke puskesmas terdekat.
“Namun, dalam perawatan pihak medis itu, korban dinyatakan tidak bisa tertolong,” pungkasnya. (RG)