Harapan Masyarakat Sampit Menikmati Kapal Mewah DLU Masih Terganjal Alur pelayaran

95
Harapan Masyarakat Sampit Menikmati Kapal Mewah DLU Masih Terganjal Alur pelayaran
Kepala KSOP Sampit, Capt. M. Hermawan saat menerima kunjungan jajaran Direksi PT Dharma Lautan Utama (DLU), Khoiri Soetomo membahas terkait kesiapan angkutan lebaran di Sampit.

TITIKOMAPOST.COM, SURABAYA – Layanan penumpang kapal di pelabuhan Sampit maupun Kumai belum bisa maksimal disandari kapal penumpang Roll On-Roll Of (RORO) yang besar. Pasalnya, alur pelayaran yang ada kurang mumpuni menjadi faktor penyebab dapat dilintasi kapal yang memiliki draft lebih dalam hingga 5 meter keatas.

Hal itu tak ditampik oleh Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Sampit, Capt. Muhammad Hermawan yang membenarkan bahwa kondisi alur pelayaran yang ada belum layak dilintasi kapal yang mempunyai draft lebih dalam.

“Kondisi alur pelayaran kita belum maksimal bisa dilintasi kapal yang besar seperti yang dimiliki PT DLU untuk melayani calon penumpang. Kami berharap nanti kapal yang masuk bisa lebih besar dari sudah beroprasi sekarang,” tuturnya.

Ketika ada kunjungan dari pihak DLU ke KSOP dalam rangka memastikan angkutan lebaran dua minggu lalu, kami sudah memfasilitasi pertemuan dengan pihak pemerintah daerah Kotim agar ada pembicaraan persoalan apa yang dihadapi DLU atas oprasional kapalnya yang diharapkan masyarakat bisa melayani angkutan laut dengan kapal yang lebih besar seperti dulu lagi.

“Kami juga bicarakan DLU untuk bisa hadir di penyeberangan Kotim dengan pulau sebelah yang ada. Dalam pembicaraan itu juga membahas masalah alur pelayaran yang memerlukan pengerukan sehingga kapal yang dulu diawal tahun 1999 berkapasitas seribu penumpang bisa masuk lagi,” harap Hermawan.

Baca Juga  Diskon Tiket 20 Persen Mampu Urai Calon Penumpang Angleb DLU

Terkait upaya pengerukan alur, Hermawan menyebut bahawa sebelumnya Pemda sudah memberikan rekomendasi kepada salah satu BUP (badan usaha pelabuhan) tapi sudah berjalan hampir lima enam tahun karena BUP ini hanya mengelolah channel fee, dia tidak mempunyai kepentingan. Seandainya berkepentingan di dalam pasti jalan.

“Itu yang masih belum ada titik terangnya. Terkait dengan KSU DLU dengan Pemda bisa dibicarakan dari hati ke hati karena kami berharap Sampit Kotim bisa lebih maju,” imbuhnya.

Harapan Masyarakat Sampit Menikmati Kapal Mewah DLU Masih Terganjal Alur pelayaran
KSOP Sampit, Capt. M. Hermawan bersama I Gede Mahartha Manajer Usaha PT DLU serta Kadishub Kotawaringin Timur, Rody Kamislam dalam sebuah diskusi kecil terkait layanan kapal DLU bagi masyarakat Sampit.

Sementara itu, pelayaran PT. Dharma Lautan Utama atau yang lebih familier disebut DLU sangat siap memberikan kenyamanan layanan armada kapalnya yang mempunyai kenyamanan bak kapal pesiar guna memanjakan masyarakat Kotawaringin Timur (Kotim) khususnya. Namun semua itu berpulang pada pemerintah untuk mempunyai kesungguhan melakukan perawatan alur pelayaran yang aman bagi keselamatan pelayaran.

Direktur Utama PT. Dharma Lautan Utama (DLU) Erwin H Poedjono mengatakan, kita tahu dalam menjawab tantangan itu, semakin berkembang suatu daerah memerlukan kapal yang lebih besar. Tapijuga perlu diketahui bahwa kapal besar memerlukan alur yang lebih dalam dalam menjamin keselamatan pelayaran khususnya di pelabuhan Sampit.

Baca Juga  Ini Cara Terminal Teluk Lamong Pastikan Arus Barang Masa Lebaran Lancar

“Selama ini kami belum mendapatkan laporan dan melihat adanya perawatan alur pelayaran. Problemnya ada di alur, sehingga kalau kita menyiapkan kapal besar pasti akan kandas yang ujung ujungnya akan menyusahkan masyarakat,” katanya disela kegiatan bukber bersama awak media di Surabaya, Jum’at (21/3/2025)

Bukan DLU tidak mau menyediakan armada kapal besar untuk pelayaran di Sampit, lanjut Erwin, namun kita juga harus mendapat kepastian keselamatan pelayaran jika kita kirim kapal yang besar sebelim persoalan alur pelayarannya mumpuni dilintasi kapal berkapasitas lebih besar dari yang sekarang beroprasi.

“Sesuai tugasnya, dalam hal ini pemerintah agar bisa melakukan perawatan alur, dan kita yang menyediakan kapalnya. Jadi bukan tidak ada kapal yang lebih besar, alurnya tidak memenuhi syarat,” tandas Erwin.

Disinggung upaya penyampaian terkait alur kepada pihak yang berwenang, Erwin menyebut bahwa pihaknya sudah berkali kali menyampaikan kepada pemerintah, bahkan ke pemerintah pusat sudah sering. Sedang, kondisi kapal kecil darff 4.3 meter dan kapal besar 5 meter. Sementara alur disana sekira 4 meter LWS.

Baca Juga  Maknai Bulan Ramadham Pelindo Sub Regional Jawa Makin Gencar Berbagi

“Ayo, harapan kami kapal dengan draff 5 meter bisa jalan sesuai dengan kondisi perekonomian masyarakatnya yang maju,” ucap Erwin.

Menambahkan, Direktur Operasional dan Bisnis PT. DLU, Rahmatika Ardianto mengatakan bahwa terjadi efisiensi karena kapal yang seharusnya setiap hari bisa satu perjalanan dan besoknya kembali, ini menjadi empat hari karena terkendala kondisi alur.

“Yang seharusnya bisa satu hari bisa berangkat dan kembali lagi besoknya menjadi empat hari karena harus menunggu pasang surut,” ujarnya.

Tantangnan itu menurut Rahmatika juga harus dijawab oleh pemerintah. Kita sudah minta adanya pengerukan, bahkan kapal kecilpun kayak gitu. Kapal kecil sebenarnya kurang efisien yang mengakibatkan ekonomi biaya tinggi.

“Ini terjadi di Sampit sama Kumai, itu empat hari sekali yang seharusnya bisa dua hari sekali. Demikian juga di Pontianak jugaempunyai hambatan serupa sehingga hanya muat 70 persen dari seharusnya seratus persen,” pungkasnya. (RG)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE