TITIKOMAPOST.COM, SURABAYA – Yayasan Dana Sosial atau YDS Al Falah Surabaya mempercayakan 20 anak muda yang telah diseleksi guna mengikuti Diklat dan Sertifikasi Pengelasan Profesional Angkatan Ke-1 tahun 2025 selama 23 hari di Kampuh Welding Indonesia dalam rangka ikut berkontribusi memperbaiki kualitas bangsa yang salah satunya lewat pendidikan.
Ketua Pengurus Yayasan Dana Sosial atau YDS Al Falah, Shakib Abdullah mengatakan, YDS Al Falah ingin ambil bagian dalam rangka ikut berkontribusi memperbaiki kualitas bangsa lewat pendidikan bekerja sama dengan Kampuh Welding Indonesia guna menyiapkan generasi muda yang mempunyai kompetensi sehingga mudah untuk mendapatkan pekerjaan yang salah satunya dalam bidang welding atau pengelasanan.
“Kami percaya bahwa Kampuh bisa memenuhi mengerjakan ini, insya’alloh,” tuturnya sesaat setelah pembukaan Diklat dan Sertifikasi Pengelasan Profesional Angkatan Ke-1 tahun 2025 di Kampuh Welding Indonesia, Kamis (30/1/2025).
Menurutnya, YDS Al Falah itu sendiri diniatkan yang secara fungsi sebagai jembatan antara para donatur dengan siapa siapa yang mempunyai program untuk meningkatkan kualitas umat. Dipilihnya Kampuh sebagai lembaga pelaksana pelatihan dan mencetak tenaga skill bidang pengelasan bagi 20 orang yang difasilitasi baginya di dasarkan pada trek rekor yang sudah teruji hingga mendapat pengakuan dari dunia luar.
“Dari sini kita bisa dapatkan pada hari ini kami punya partner Kampuh yang bisa melaksanakan bagian dari amanah para donatur bahwa dananya itu untuk kebaikan dalam bentuk pendidikan anak anak bangsa,” jelasnya.
Karena yayasan ini senantiasa cari donatur, lanjut Shakib, maka seluruh dokumentasi kegiatan ini nanti kita publikasikan sebagai bagian untuk menyampaikan kepada masyarakat atas dana yang telah disampaikan kepada kami.
“Tingkat kepercayaan para donatur itu lahir dari kerja kita yang berkualitas dengan harapan ada feedback, ada donatur baru yang mensupport dari 70 ribu donatur yang sudah ada,” papar Shakib.
Mantan Konsultan Galangan Kapal Plat Merah itu nengaku bahwa kerjasama dengan Kampuh Welding Indonesia merupakan yang pertama, tapi kita punya aktivitas kegiatan rutin falam bidang pendidikan termasuk di dalamnya pelatihan bagi guru guru berkualitas.
“Dan ini semua serangkaian besarnya dalam rangka diniatkan untuk berbagi kebaikan,” tandasnya.
Pada kesempatan awal kerja sama ini, Shakib menjelaskan bahwa pihaknya mengirimkan 20 orang anak muda dari 160 orang peserta yang lolos seleksi dari berbagai daerah.
“Ini peserta pertama, Insya’alloh ini bisa berjalan dengan baik, nanti pasti akan ada gelombang kedua dan ketiga,” ucap laki-laki berpeci dengan kacamata beningnya.
Dia juga berharap dengan kerjasama yang dibangun bersama Kampuh Welding Indonesia pihaknya ingin memotong rantai kemiskinan. Mereka yang lolos seleksi dan mengikuti pelatihan bidang pengelasan saat ini merupakan anak anak yang datang karena tidak mendapatkan kesempatan ke perguruan tinggi.
“Kalau mereka sekarang mempunyai skill dan bisa dapat lapangan pekerjaan, kenapa harus memaksa ke perguruan tinggi. Lewat skill yang semacam ini mereka bisa dihargai mendapatkan lapangan pekerjaan yang pada waktunya mereka bisa berkontribusi pada keluarganya pada orang tua dan adik adiknya, sehingga satu diantara orang tua itu ada yang bisa meloloskan keluarga yang lebih baik kedepannya,” tegasnya.
Menambahkan, Direktur YDS Al Falah, Djauhari Sani berharap dari out put dari pelatihan ini adik adik ini segera mandiri punya kontribusi untuk pribadi dan orang tua.
“Yang paling penting kan tidak menjadi beban bangsa ini juga,” katanya.
Poin utamanya, Djauhari menegaskan yaitu punya integritas dan ahlak yang baik. Insya’alloh seperti itu harapannya.
“Bagaimanapun misinya itu kita memberdayakan. Ini jalan kami untuk memberdayakan,” ujar Djauhari.
Menurutnya, kedepan akan ada kelanjutannya karena ini sifatnya bergulir. Artinya setelah kedua puluh orang ini produktif maka mereka punya kewajiban menggulirkan dana pelatihan bagi peserta berikutnya.
“Dari 20 juta biaya pelatihan yayasan akan subsidi 2 juta dan sisanya ditanggung peserta pelatihan yang dikembalikan selama 2 tahun,” imbuh Ketua Pengurus YDS Al Falah.
Sementara itu, Presiden Direktur Kampuh Welding Indonesia, Moehammad Munir mengaku sangat bahagia bersyukur bahwa yayasan sekelas YDS Al Falah mempercayakan pada Kampung sebagai penyelenggara pelatihan tenaga welder atau pengelasan yang sangat diikuti 20 orang peserta pada pelatihan perdana.
“Melihat besarnya YDS itu bagi saya sebuah kehormatan dapat bekerjasama,” ungkap Munir.
Munir bersyukur, alhamdulillah tentu nanti akan menjadi trigger bagi lembaga serupa yang lain untuk dapat bekerjasama.
“Kalau sekelas YDS Al Falah saja bisa memilik Kampuh maka itu artinya sudah terseleksi,” akunya.
Dalam pelaksanaan pelatihan, Munir menerangkan bahwa pelaksanaan pelatihan, para peserta pelatihan yang merupakan anak anak muda ini akan di latih mulai dari nol. Awal kita ajarkan teori bagaimana pengelasan itu, apa saja macam pengelasan lalu safety nya bagaimana serta semua hal.
“Sebelum semua dilatih, mereka harus mengetahui dulu, itu yang pertama. Dan yang kedua, mereka diharuskan berlatih mulai jam 8 pagi sampai jam 4 Sore agar mendapatkan hasil yang maksimal,” urainya.
Untuk pelatihannya, Munir menguraikan, pelatihan dilaksanakan selama 23 hari sampai dengan 3G maksudnya itu vertikal yang dia bisa diterima di industri. Jadi nanti kalau mereka ingin meningkatkan lagi, misal pengelasan pipa, alumunium, stainless steel dan sebagainya ada lanjutannya.
“Jadi pelatihan yang saat ini diikuti 20 peserta dari YDS Al Falah adalah basic yang harus dipunyai bagi orang yang akan bekerja di industri. Bukan yang cuma bikin pagar tidak perlu setinggi itu. Tapi ini untuk memenuhi kebutuhan industri kapal, industri alat berat maupun semua industri konstruksi yang sulit sekalipun itu bisa dengan waktu pelatihan selama 23 hari,” sebutnya.
“Kalau di Jepang itu ekuivalen 4 bulan. Sedang di Kampuh bisa hanya 23 hari lama pelatihan dengan metode pembelajaran 2 hari pertama teori dengan buku yang kita terbitkan sendiri, 3/4 hari 2 dasar pengelasan Shielded Metal Arc Welding (SMAW) serta Gas Metal Arc Welding (GMAW) dan poin poinya kita ajari pada waktu awal,” imbuh Munir.
Bahkan Munir meklaim bahwa Kampuh mempunyai satu metode pelatihan pengelasan itu tidak boleh kehabisan bahan, untuk itu menyiapkan bahan sebanyak mungkin, baik material plat maupun elektroda akan sangat membantu para siswa. Selama pelatihan pun para peserta di latih oleh instruktur yang sudah berpengalaman dengan harapan mereka keluar dari sini itu mereka akan bisa diterima di perusahaan perusahaan yang memang membutuhkan kualitas yang tinggi.
“Di dalam negeri lebih dari 200 perusahaan nanti bisa kita seleksi yang bisa menerima 20 peserta ini nantinya. Selain itu, yang mempunyai minat bekerja di luar negeri kami mempunyai program dan mempunyai ijin untuk pengiriman tenaga welder ke seluruh dunia, bukan hanya Jepang, Eropa dan sebagainya. Kita menjamin lulusan Kampung yang terbaik dibidang pengelasan,” pungkas Munir.
Sekedar Info, KAMPUH WELDING INDONESIA adalah Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) dalam Bidang Teknologi Las yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Sebagai Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Swasta.
KAMPUH WELDING INDONESIA juga melaksanakan Kualifikasi/Sertifikasi yang bekerjasama dengan International Association of Classification Societies (IACS) Members, diantaranya Lloyd Register (Class LR) – Inggris, Nippon Kaiji Kyoukai (Class NK) – Japan.
KEUNGGULAN KAMPUH WELDING INDONESIA memiliki manajemen yang profesional dalam bidang galangan kapal dan industri konstruksi, didukung dengan fasilitas sarana & prasarana yang lengkap serta modern, Tidak ada pembatasan menggunakan material untuk belajar, Memiliki instruktur yang ahli dan berpengalaman luar negeri yang tergabung dalam Asosiasi Pengelasan Infonesia, Setiap siswa memperoleh sertifikat Nasional/Internasional, dan Alumni KAMPUH WELDING INDONESIA difasilitasi instruktur ahli untuk menempuh program penempatan di industri kapal domestik maupun industri konstruksi. (RG)