
TITIKOMAPOST.COM, GRESIK – Dibalik kesuksesan KSOP Kelas II Gresik menyelenggarakan angkutan laut Natal Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, terselip keberhasilan capaian mempertahankan rapor hijau yang disematkan oleh Stranas-PK atau Strategi Nasional Pencegahan Korupsi atas layanan kepelabuhanan di Pelabuhan Gresik.
Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Gresik, Hotman Siagian menuturkan, secara umum penyelenggaraan angkutan laut nataru 2024/2025 telah berjalan dengan baik, meskipun sempat terjadi situasi cuaca ekstrem yang menjadi tantangan bersama. Keberhasilan ini tidak lepas dari koordinasi dan kerja nyata bersama seluruh unsur ditjen perhubungan laut dan stakeholder sektor transportasi laut.
“Berdasarkan hasil pemantauan dan monitoring selama penyelenggaraan angkutan laut nataru terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, yaitu adanya kenaikan jumlah penumpang bila dibanding tahun lalu selama priode 18 Desember 2024 sampai 8 Januari 2025 sebanyak 1,80 juta pergerakan, naik 4,92% dari tahun lalu berjumlah 1,72juta pergerakan. Serta realisasi angkutan nataru mencapai77,71% dari target prediksi atau dibawah prediksi,” paparnya sesaat setelah pimpin apel penutupan angkutan laut Nataru 2024/2025, Kamis (9/1/2025).
Hotman menegaskan, untuk meningkatkan penyelenggaraan angkutan laut pada masa natal dan tahun baru mendatang, diperlukan beberapa langkah, yaitu sinkronisasi kebijakan, baik dalam pengambilan kebijakan maupun implementasi dilapangan maupun evaluasi sarana dan prasarana, kesiapan stakeholder terkait baik internal maupun eksternal termasuk asosiasi dan masyarakat serta evaluasi terhadap sumberdaya manusia (sdm) baik internal dan eksternal.
“Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak atas kerjasama dan kolaborasi yang sangat baik dalam pelaksanaan angkutan laut nataru. Juga apresiasi kepada seluruh perusahaan pelayaran dan Nahkoda kapal yang telah berpartisipasi dan memberikan pelayanan terbaik dalam program tiket gratis angkutan nataru.
Disisi lain, Hotman menyampaikan, hasil penilaian Stranas-PK B24 yang kembali menyematkan status rapor Hijau pada Pelabuhan Gresik setelah B21 lalu, diakuinya hal ini dapat diraih atas arahan Pimpinan dalam tugas, sinergitas dan kolaborasi KSOP Kelas II Gresik dengan Instansi dan stakeholder terkait di Pelabuhan Gresik untuk terus memberikan Pelayanan Prima serta melaksanakan amanah dari Asta Cita Pemerintah.
“Pada evaluasi periode B24 ini Pelabuhan Gresik mendapatkan hasil yang memuaskan dan mempertahankan kembali dari penilaian sebelumnya dengan meraih kembali status Rapor Hijau Stranas-PK,” katanya.
Hotman juga menambahkan, untuk kedepan prestasi ini agar terus dipertahankan, Pelabuhan Gresik akan terus bersinegi dalam mewujudkan ekosistem logistik digital, mendorong biaya logistik yang kompetitif serta dapat memberikan kontribusi dan manfaat untuk peningkatan pelayanan yang sebesar-besarnya kepada para stakeholder Pelabuhan Gresik terutama dalam hal kecepatan, ketepatan dan kepuasan layanan operasional pelabuhan yang pada akhirnya dapat menciptakan iklim usaha dan investasi semakin baik.
“Kami menguvapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait atas capaian rapor hijau Stranas-PK kali ini,” imbuhnya.
Senada Devry Andre, Kasie Lala dan Usaha Kepelabuhanan KSOP Kelas II Gresik menyampaikan, prestasi dan nilai ini dapat dicapai atas kekompakan dari sebuah kolaborasi yang diketua kelasi KSOP Kelas II Gresik yang terus berbenah dalam mewujudkan pelyanan prima kepada masyarakat.
Pada kesempatan yang sama, Eko Rudihartono, Kasi Humas Bea Cukai Gresik mengatakan bahwa pihaknya senantiasa kolaboratif bersama KSOP Gresik selaku ketua kelas di wilayah pelabuhan Gresik dalam menciptakan layanan kepelabuhanan yang terbaik di pelabuhan Gresik dalam memenuhi standar Stranas-PK.
“Berdasarkan survei ke pengguna jasa, dengan adanya program ini para pengguna jasa mendapat manfaat atas proses ini, baik dari kecepatan maupun dari efisiensi biaya,” terangnya.
Menurut Eko praktek kolaborasi yang dijalankan di lapangan yang menyangkut SSm QC dan SSm Pengangkut yang terkait dengan pelayanan proses impor di Bea Cukai itu diselesaikan dalam kolaborasi. Dimana, penilaian stranas-PK tidak hanya menyangkut efisiensi saja tapi juga tidak ada korupsi.
“Jadi untuk menghindari adanya korupsi dalam hal kegiatan impor maupun ekspor yang menggunakan SSm QC – NLE yang sejalan dengan program WBK dan WBBK,” tandasnya.
Ketika disinggung masih adanya catatan minor yang perlu mendapat perhatian, Eko menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada, karena semuanya masih on the trek.
“Kalau pun ada kendala di lapangan kita selesaikan dwngan berkomunikasi, tidak dengan birokrasi yang berbelit-belit. Itu pun atas perintah dari menejemen ketua kelas,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Rapor Stranas PK adalah hasil evaluasi yang diberikan oleh Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK) terhadap performa pelabuhan yang menjadi sasaran aksi. Rapor yang diberikan bisa berupa hijau, kuning, atau merah.
Stranas PK mengevaluasi performa pelabuhan berdasarkan 8 indikator, yaitu: SSm Pengangkut, SSm QC, DO Online, SP2 Onlime, Gate system, STID, SIPT, Single blling. Peraturan Presiden Nomor 54/2018 menugaskan Stranas PK untuk melaksanakan pencegahan korupsi dengan lebih terukur, terfokus, dan berdampak. (RG)