BAGAIMANA SERTIFIKASI LAMBUNG KAPALNYA…?
TITIKOMAPOST.COM, SURABAYA – Terbelahnya kapal cargo MV Bahtera Mega GT 4393 menjadi dua bagian yang karam di perairan Keramaian, Masalembo Madura dalam pelayaran dari Surabaya Menuju Kalimantan Utara pada hari Selasa (10/12) lalu mengarah kuat akibat faktor plat kapal yang sudah uzur atau sudah tua sehingga tak lagi laik laut. Hal itu tak ditampik pihak KPLP yang menangani kasusnya dalam asistensi pemeriksaan UPP Masalembo.
“Dalam materi pemeriksaan meliputi semua hal yang berhubungan dengan terjadinya kecelakaan kapal tersebut yang hasilnya nanti disampaikan ke pusat. Kami ditugaskan untuk asistensi KUPP Masalembo,” kata Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PPLP) Tanjung Perak, Devi A Mamesah saat ditemui disela sebuah kegiatan di Terminal Penumpang Kapal Gapura Surya Nusantara (GSN) pelabuhan Tanjung Perak, Jum’at (27/12/2024).
Devi menegaskan, pemeriksaan yang dilakukan oleh penyidik PPNS Pangkalan PLP Tanjung Perak bersama tim UPP Masalembo yang berjumlah 5 orang berlangsung selama 4 hari.
“Pemeriksaan yang mengumpulkan keterangan dari pihak kapal oleh tim dilakukan selama 4 hari,” jelasnya.
“Hasil dari pemeriksaan itu nantinya menjadi produk UPP Masalembo meski pemeriksaan dilakukan di pangkalan PLP, “ imbuh Devi.
Dari data yang diperoleh titikomapost.com, kapal pembuatan tahun 1981 itu di Japan sejatinya baru dua bulan lalu melakukan docking, dan mendapat pengesahan survey lambung tahunan dari Klas tepatnya pada tanggal 12 September 2024. Sedang Sertifikasi Klasifikasi Lambung kapal MV Bahtera Mega dinyatakan berlaku sampai tanggal 3 Maret 2026.
Kapal cargo MV Bahtera Mega itu sendiri dalam pelayarannya membawa muatan Besi Bar In Coil, Besi 19 BDL 2 MT, dan Besi Deformed Bar 19 mm x 12 m 374 dengan total muatan 4 717 MT yang tercatat PT Surya Permata Timur.
Sementara itu, pihak KSOP Tanjung Perak yang dikonfirmasi terkait masalah seputar plat kapal menegaskan bahwa itu menjadi kewenangan klas dalam mensertifikasi. Berikutnya, peetanyaan terkait, Bagaimana Sertifikasi Lambung Kapalnya…? titikomapost.com akan menindaklanjuti kepada pihak klas.
Dari kejadiaan tenggelamnya kapal MV Bahtera Mega hingga kini masih menyisahkan duka, pasalnya keberadaan nakhoda, Tri Hernanto tidak diketemukan dalam evakuasi penyelamatan, meski seluruh ABK atau anak buah kapal dalam keadaan selamat.(RG)
Bersambung…