titikomapost.com, SURABAYA – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Dirjen Hubla) menggelar Kampanye Keselamatan Pelayaran dalam rangka memperingati Hari Pelaut Sedunia 2024 yang digelar dalam sebuah Talkshow, dan sekaligus membagikan 200 life jacket atau jaket pelampung kepada nelayan dan taksi bandar dilingkungan pelabuhan Tanjung Perak yang secara simbolis disampaikan oleh Kepala Kesyahnandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Perak, Agustinus Maun, ST. MT di Hotel Alana Surabaya, Senin (24/6/2024).
Pada kesempatan itu, Agustinus Maun yang mewakili Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Lollan Panjaitan dalam sambutannya dihadapan 25 awak media sebagai peserta serta masyarakat nelayan yang disaksikan pula oleh Aji Suganda perwakilan KPLP, dan Ketua INSA Surabaya, Steven H Lesawengan sebagai narasumber, menegaskan begitu penting dan besar peran pelaut khususnya di tanah air yang begitu erat kaitanya dengan perekonomian Indonesia.
“Kita sepakat bahwa pelaut adalah pekerja kunci yang memiliki peran penting sebagai tulang punggung perekonomian sebuah negara. Oleh karenanya, kita patut memberikan apresiasi atas kontribusi dan jasa-jasa para pelaut Indonesia,” tuturnya.
Agustinus Maun juga menggaris bawahi bahwa keselamatan pelayaran adalah kebutuhan mutlak dan tanggung jawab bersama dimana sejalan pula dengan tema Hari Pelaut Sedunia yang diusung oleh International Maritime Organization (IMO) yaitu “Safety Tips At Sea” dengan sub tema “Healthy and Happy Seafarers for Safe Ships” berharap laut bisa menjadi tempat kerja yang aman bagi setiap pelaut.
“Diharapkan para pelaut dapat membagikan tips keselamatan di laut, baik mengenai perlengkapan yang mereka kenakan maupun pelatihan yang mereka terima,” katanya.
Melalui kegiatan Kampanye Keselamatan Pelayaran inI diharapkan dapat meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya keselamatan pelayaran karena keselamatan pelayaran adalah tanggung jawab bersama, dan insan pers juga agar bisa menyuguhkan informasi yang apik terkait keselamatan pelayaran kepada masyarakat.
“Untuk itu, kami mengajak seluruh pihak mulai dari operator kapal, nelayan, pengguna jasa untuk memprioritaskan keselamatan saat berada di laut. Misalnya dimulai dari penggunaan life jacket dan tindakan pencegahan lainnya, untuk melindungi diri kita sendiri dan orang lain,” Imbuhnya.
Sementara itu, Ketua INSA Surabaya, Steven memberi gambaran begitu besar kerugian di sektor perekonomian lewat jalur laut bila arti keselamatan pelayaran itu terabaikan, dia mengatakan bahwa secara global neraca transaksi perdagangan yang masuk Tanjung Perak di tahun 2023 kurang lebih sebesar Rp. 1.200 trilliun dari kontainer lokal dan ekspor-impor totalnya 3 juta Box, curang kering dan general cargo 16 juta ton serta curah cair 5 ton.
“Kalau ditanya potensi kerugian bila terjadi kecelakaan berapa, itu tergantung bila itu kapal kontainer yang pling kecil bisa membawa 300 box, bila 1 kontainer senilai 300 juta maka satu kapal bisa bernilai 900 milliar. Bisa dibayangkan, bila kapal kecelakaan semisal isi kontainer mie instan yang hendak dikirim ke papua maka dampak ekonominya luar biasa dimana orang disana tidak bisa mengkonsumsi mie, “ urainya.
Oleh sebab itu, Steven mengakui berapa pentingnya arti keselamatan pelayaran itu.
“Nilai keselamatan pelayaran itu sangat berarti dalam memperkuar perekonomian bangsa, “ pungkasnya. (RG)