titikomapost.com, SURABAYA – Berbicara Keselamatan Pelayaran bukan lagi tentang nasib pelaut dalam beraktivitas di laut, namun hajat hidup orang banyak akan juga bergantung pada kelancaran arus logistik yang diangkut oleh kapal laut.
Bisa dibayangkan bila kecelakaan laut terjadi, tentu perekonomian akan sangat terganggu karena tersendatnya arus logistik yang masuk ke suatu daerah. Karena kapal bisa mengangkut logistik hingga triliunan dalam satu pelayaran.
“Kita sepakat bahwa pelaut adalah pekerja kunci yang memiliki peranl penting sebagai tulang punggung perekonomian sebuah negara. Oleh karenanya, kita patut memberikan apresiasi atas kontribusi dan jasa-jasa para pelaut Indonesia,” kata Agustinus Maun, ST. MT, Kepala KSOP Utama Tanjung Perak dalam sebuah talkshow duet bersama Ketua INSA Surabaya, Stenven H Lesawengan memperingati Hari Pelaut Sedunia yang mengusung tema “Safety Tips At Sea” dengan sub tema “Healthy and Happy Seafarers for Safe Ships” berharap laut bisa menjadi tempat kerja yang aman bagi setiap pelaut di Surabaya, Senin (24/6/2024).
Hal senada juga disampaikan Ketua INSA (Indonesian National Shipowners’ Association) Surabaya, Stenven H Lesawengan yang mengatakan bahwa peran pelaut demi terciptanya keselamatan pelayaran sangat besar, mengingat kapal merupakan satu-satunya alat transportasi yang mampu membawa logistik hingga bernilai triliunan dalam satu ships saat melakukan pelayaran. Dia memberi gambaran begitu besar kerugian di sektor perekonomian lewat jalur laut bila arti keselamatan pelayaran itu terabaikan, dia mengatakan bahwa secara global neraca transaksi perdagangan yang masuk Tanjung Perak di tahun 2023 kurang lebih sebesar Rp. 1.200 trilliun dari kontainer lokal dan ekspor-impor totalnya 3 juta Box, curang kering dan general cargo 16 juta ton serta curah cair 5 ton.
“Kalau ditanya potensi kerugian bila terjadi kecelakaan berapa, itu tergantung bila itu kapal kontainer yang pling kecil bisa membawa 300 box, bila 1 kontainer senilai 300 juta maka satu kapal bisa bernilai 900 milliar. Bisa dibayangkan, bila kapal kecelakaan semisal isi kontainer mie instan yang hendak dikirim ke papua maka dampak ekonominya luar biasa dimana orang disana tidak bisa mengkonsumsi mie, “ urainya.
Oleh sebab itu, Steven mengakui berapa pentingnya arti keselamatan pelayaran itu.
“Nilai keselamatan pelayaran itu sangat berarti dalam memperkuat perekonomian bangsa, “ imbuhnya.
Kecelakaan Kapal
Disinggung terkait kecelakaan kapal di laut, Agustinus Maun menegaskan, keselamatan itu penting karena hukum tertinggi adalah keselamatan setiap warga negara, makanya pemerintah wajib memastikan semua keselamatan warganegaranya. Dalam hal ini, dia menyebut bahwa pemerintah berkomitmen bagaimana pelaut-pelaut itu sejahtera serta memperhatikan kompetensi mereka agar bisa mengawaki kapal sesuai dengan ketentuan dengan aman dan selamat.
Ada sebuah catatan kapal Indonesia, dari 600 an, ada 28 kapal didetensi di luar negeri, dan temuan itu sudah kita selesaikan dengan dibantu INSA. Oleh karenanya kita berkomitmen untuk meningkatkan kualitas kondisi keselamatan kapal untuk menurunkan angka detensi tersebut. Makanya kapal-kapal Indonesia itu harus sesuai standart keselamatan Internasional, jika tidak resikonya tidak bisa berlayar ke luar negeri yang berdampak setiap barang kita harus diangkut oleh kapal asing.
Begitu pula setiap kapal itu harus diawaki oleh pelaut yang sudah bersertifikat agar bisa membawa kapal itu dengan selamat, sehingga pelatihan peningkatan kemampuan juga perlu dilakukan dimana itu hal itu juga perlu dilakukan pengawasan selain kapalnya.
“Makanya kapal kita harus comply dengan standart Internasional agar bisa beroperasi di luar. Jangan kapal asing saja yang mendominasi di perairan Indonesia, “ tandas Agustinus Maun.
Begitu juga, Steven menegaskan, INSA mencatat bahwa pada 2023 itu kurang lebih ada 1250 an perusahaan yang telah memiliki SIUPAL, dimana setiap dua tahun dilakukan updating Siupal tersebut.
“Beda pada sepuluh tahun lalu atau dua puluh tahun lalu, orang yang punya SIUPAL belum tentu punya kapal, tapi sekarang yang berSiupal itu benar-benar punya kapal, “ tegasnya.
Pada tahun 2020 tercatat kurang lebih armada kami ada 16 ribuan yang mungkin sekarang sudah bertambah hingga saat ini sekitar 17 ribuan. Jika disebut sepanjang 17 tahunan kecelakaan kapal yang terbakar 200 an kali, yang kita lihat itu didominasi kapal RORO karena akibat muatan yang ada dalam truk bermasalah yang tak jarang dilaporkan oleh pemilik pada petugas.
“Sorry, sambil melirik Agustinus Maun, muatan truk muatan RORO sulit ditebak, itu yang jadi persoalan selain hal lain terkait odol,” katanya.
Agustinus pun mengamini, namun begitu, operator pelabuhan akan melakukan langkah-langkah terkait keberadaan barang muatan yang akan naik kapal khususnya kontainer di Tanjung Perak dengan menyediakan alat pendeteksi yang akan ditempatkan di gate pelabuhan.
“Hasil diskusi kita, Pelindo akan memasang alat tapi untuk kontainer. Mudah-mudahan bisa dikembangkan sampai ke RORO, “ tuturnya.
Pengawasan Terhadap Kapal-kapal
Indonesia sebagai anggota IMO (International Maritime Organization) sudah berkomitmen, kapal diseluruh dunia anggota IMO itu harus diawasi. Untuk itu, Agustinus Main menambahkan, pengawasan yang dilakukan oleh UPT Perhubungan laut untuk memastikan aspek keselamatan pelayaran pada kapal-kapal yang beroperasi bukan saja hanya di Tanjung Perak, akan tetapi diseluruh wilayah Indonesia.
Dia memberikan contoh kasus, ada kapal docking melakukan perubahan tata susunan kapal yang sebelumnya tanpa ada laporan, dan setelah kapal turun dari dock lalu minta surat pada KSOP yang tidak dikabulkan.
“Setelah ditanya, katanya ada penambahan ruangan, bapak sudah lapor, belum pak. Ini hanya perombakan,“ ujar Agustinus menirukan pemohon sambil mengingatkan bahwa resikonya terhadap stabilitas kapal bila melakukan perubahan susunan kapal.
Menurut Agustinus Maun, ini tantangan kita sebagai pengawas yang selalu dipaksa untuk menerbitkan sertifikat terhadap kapal yang tidak memenuhi aspek keselamatan. Hal ini juga perlu juga dapat dukungan dari semua pihak agar memahami yang sudah menjadi standart keselamatan kapal, terlebih lagi dukungan dari awak media agar senantiasa bisa menyampaikan kepada halaman luas arti keselamatan pelayaran yang sesungguhnya.
“Kami berharap teman-teman media bisa menyuarakan betapa pentingnya aspek keselamatan serta tugas dan fungsi KSOP sebagai pengawas keselamatan pelayaran bisa tersampaikan dengan baik, “ ucapnya dihadapan insan pers yang hadir dalam talkshow itu. (RG)