titikomapost.com, SURABAYA – Gara-gara Dum Truk profit yang terdaftar dalam calon muatan kapal KM Dharma Kartika II tujuan Banjarmasin mengalami kebakaran muatanya saat hendak masuk pelabuhan, Gate timbangan pelabuhan Tanjung Perak hingga kini tidak bisa difungsikan untuk penimbangan truk-truk yang hendak naik kapal Roll On-Roll Off (RORO) sehingga sedikit banyak akan berpengaruh dalam melihat tonase berat dari truk-truk tersebut.
Badan truk menutupi akses masuk gate timbangan salah satu dari tiga gate pelabuhan Tanjung Perak sisi paling kiri itu, untuk sementara tidak bisa disingkirkan karena masih dalam penanganan pihak Kepolisian akibat alami kebakaran pada muatannya, dan truk tersebut hingga kini masih nongkrong dengan police line Kepolisian.
Kepala Humas PT Pelindo Sub Regional jawa, Rendy Fendy yang dihubungi titikomapost.com mengatakan, kejadian kebaran truk tersebut terjadi pada hari Jum’at (24/5/2024) sekira pukul 23.00 atas dasar adanya laporan masuk ke PMK Pelindo yang selanjutnya lanhsung dilakukan pembasahan atas muatan Dum Truk yang terbakar tersebut hingga dini hari. Sabtu (25/5/2024) pukul 03.00 WIB bisa dipandamkan.
“Ada laporan masuk ke PMK Pelindo yang kemudian dilaksanakan pembasahan hingga berakhir pada Sabtu tanggal 25 Mei pukul 03.00 Wib,” kata Rendy, Senin (27/5/2025).
Dimana, lanjut Rendy, pada hari Sabtu (25/5) pagi sudah terpasang police line dari Polda Jawa Timur, dan saat ini sedang dilakukan penanganan oleh Puslabfor Polda Jatim.
“Hari sabtu itu juga kami koordinasi dengan Polres Tanjung Perak untuk meminta ijin memindahkan posisi truk yang terbakar di depan gate yang dijawab hingga saat ini belum boleh memindahkan truk tersebut dari tkp,” jelas Rendy.
Saat disinggung sampai kapan truk yang menghalangi gate dapat dipindahkan, menurutnya yang mendapatkan keterangan dari Polres Tanjung Perak harus menunggu hingga proses yang dilakukan puslabfor Polda Jatim selesai.
“Kita sudah menayakan belum boleh selama masih ada police linenya,” imbuhnya.
Dengan adanya truk yang menghalangi gate timbangan itu, maka praktis aktivitas timbangan yang ada pada gate tersebut tidak bisa berfungsi sementara sampai batas waktu yang belum ditentukan.
“Kami selanjutnya menunggu arahan dari pihak kepolisian terkait hal itu,” ujar Rendhy.
Namun, lanjut Rendy, dua gate lain yang ada masih bisa berfungsi seperti biasa. Tapi kebutuhan penimbangan isi muatan truk saat masuk pelabuhan yang hendak naik kapal tidak bisa terdeteksi dari timbangan yang ada di gate terhalang oleh truk yang terbakar tersrbut.
“Untuk itu, kami lakukan koordinasi terus dengan KP3. Kalau ke Polda Jatim kan kejahuan, makanya lewat Polres Pelabuhan,” tandas Rendy.
Sementara itu, sumber dari pihak pelayaran menyebutkan bahwa Dum Truk yang terbakar merupakan truk profit alias baru dengan tiket kosongan. Namun oleh ekspedisi dilakukan pemuatan tambahan berupa paket.
“Tercatat di loket truk profit (baru.red) yang dimuati tertulis cargonya berupa paket,” jelasnya.
Bahkan, pihak kapal sempat menunggu-nunggu pemuatan truk tersebut karena berada di akhir pemuatan keatas kapal rencananya. Namun tak disangka, truk yang dikirim oleh ekspedisi WK tersebut tak jadi naik kapal lantaran terbakar di gate pelabuhan Tanjung Perak yang hingga kini masih berada di tempat kejadian perkara (TKP).
Dimana, menurut sumber lain, truk profit atau baru itu harusnya naik kapal tetap kosongan, dan tidak boleh dimuati. Hingga berita ini diunggah, keterangan dari pihak KSOP Tanjung Perak belum bisa didapat.
“Tiketnya truk kosongan lalu ekspedisi belinya beli tiket tambah bagasi,” pungkasnya. (RG)