Anggota KPLP Berhasil Rebut Senpi ABK LCT Ayu 7 Saat Pemeriksaan di Laut

426
Anggota KPLP Berhasil Rebut Senpi ABK LCT Ayu 7 Saat Pemeriksaan di Laut
Aksi simulasi peserta pelatihan keterampilan Boarding Officer saat praktik lapangan diatas kapal LCT Ayu 7 di perairan Tanjung Perak, Kamis (22/2/2024).

titikomapost com, SURABAYA – Keberhasilan anggota KPLP merebut senjata api (Senpi) salah satu ABK LCT Ayu 7 yang menolak untuk diperiksa saat labuh di perairan Tanjung Perak itu berkat kesigapan dan kemahiran dalam menguasi emosi sehingga perlawanan yang dilakukan kru yang dalam kondisi mabuk tersebut dapat dipatahkan.

Kepiawaian itu ditunjukkan oleh peserta pelatihan aksi keterampilan Boarding Officer saat simulasi lapangan oleh para awak kapal negara patroli Pangkalan PLP dan KSOP di perairan Tanjung Perak yang diselenggarakan Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) mulai pagi hingga selesai untuk mewujudkan para kru kapal patroli responsif mendukung keamanan dan keselamatan pelayaran, Kamis (22/2/2024).

“Peserta berjumlah 24 orang awak kapal negara Patroli dari 5 Pangkalan PLP yang masing-masing diwakili 2 orang, yaitu Bitung, Perak, Priok, Uban, dan Tual. Serta perwakilan dari kegiatan KSOP yang masing-masing 1 orang,” terang Puput Agus tim Panitia pelaksanaan kegiatan Boarding Officer  2024 Direktorat KPLP disela mengikuti jalannya simulasi lapangan di perairan Tanjung Perak.

Sedang, pelaksanaan kegiatan Boarding Officer digelar di Surabaya dan Daerah Lingkungan Kerja Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai Kelas II Tanjung Perak yang berlangsung dari 19-23 Februari 2024 dengan mengusung tema “Melalui Peningkatan Keterampilan Boarding Officer, Mewujudkan Awak Kapal Negara Patroli KPLP Yang Responsif Dalam Mendukung Keamanan dan Keselamatan Pelayaran”.

“Hari ini para peserta kita bawa main di lapangan setelah beberapa hari mendapatkan teori yang di selenggarakan di hotel untuk melihat sejauhmana penguasaan materi Boarding Officer  itu sendiri,” kata Puput.

Baca Juga  Dukung Seratus Hari Quick Win Kemenhub KSOP Tanjung Pakis Gelar Gerai Pas Kecil Kapal di Pacitan
Aksi anggota KPLP saat simulasi keterampilan Boarding Officer di perairan Tanjung Perak

Kami memberi bekal pada awak kapal patroli untuk bagaimana mitigasi atau mencegah gangguan keamanan, terutama pada saat melakukan pemeriksaan kapal yang terkadang ada perlawanan dengan alasan tidak berkenan dilakukan pemeriksaan.

“Dalam simulasi para peserta melakukan aksi bagaimana melumpuhkan perlawanan dengan tangan kosong, bahkan hingga menggunakan senjata api itu dapat dikuasai,” tandasnya.

“Teori 2 hari, lalu praktek pendahuluan di ruangan, dan kemudianb dilanjutkan aksi dilapangan dengan skenario,” imbuhnya.

Sementara itu, Devi A Mamesa Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Kelas II Tanjung Perak yang juga salah satu instruktur Boarding Officer  mengatakan, kegiatan ini itu sangat bermanfaat dan sangat diperlukan. Seperti tahun lalu kami secara internal menyelenggarakan sendiri kegiatan serupa. Tahun ini kami membantu menaupport mendukung pelaksanaan Boarding Officer  yang diselenggarakan oleh pusat yang diikuti oleh UPT yang mempunyai fungsi penegakan hukum.

“Kami punya alat, kami punya instruktur. Di Tanjung Perak ada 3 orang instruktur yang bersertifikat termasuk saya. Untuk itu, dalam kegiatan ini kami bisa membantu,”

Dalam pelaksanaan simulasi Boarding Officer  kali ini, Pangkalan PLP Tanjung Perak mendukung dengan melibatkan 2 kapal patroli (KN 329 dan 371), dan 1 RIB SAR dalam keterlibatan pada kegiatan ini.

Baca Juga  Pelni Pastikan Armadanya Lewati Uji Petik Fit Layani Nataru

“Sudah barang tentu, personil yang kami libatkan dalam latihan ini tentu saja sekaligus bisa melihat untuk merifresh kembali pelajaran yang mereka dapat tahun-tahun sebelumnya,” terang Devi.

Setiap kali selesai kegiatan selalu diadakan efaluasi yang kami dilibatkan. Serta, karena kami sudah memiliki peralatan dan instruk untuk kegiatan Boarding Officer , kami berharap ada dari pusat ada kebijakan bahwa kami bisa melaksanakan kegiatan ini secara mandiri selain internal juga bisa mengundang UPT lain yang ada di Jawa Timur yang mempunyai kapal patroli.

“Jadi harapannya tidak perlu lagi menunggu kegiatan yang diselenggarakan dari pusat. Kami diskusikan lebih lanjut wacana-wacana itu, dan pada intinya kami siap,” tuturnya.

Senada, Riyadi instruktur Boarding Officer  dari Pangkalan Tanjung Priok menjelaskan, secara keseluruhan secara umum peserta bisa mempraktekkan teknik yang di dapat dari kelas teori, walaupun ada beberapa yang terkuoa atau terlewat saat aksi lapangan.

“Catatan buat saya dari segi waktu pelaksanaan kalau bisa dimaksimalkan pelatihan ini akan dapat menghasilkan yang lebih baik lagi,” ungkapnya.

Saat disinggung, edialnya berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pelatuhan sdmacam ini agar peserta mahir. Riyadi mengambarkan, pada saat dirinya dulu bersama dengan US Cost Guard itu 2 sampai 3 minggu. Dan itu banyak sekali materi-materi pembelajaran dan praktek-praktek lapangan.

Baca Juga  Siaga Kedaruratan KN Chundamani P 116 Stand by di Perairan Labuan Bajo

“Kalau untuk yang sifatnya dasar, satu minggu full pembelajaran itu,” pungkasnya.

Terpisah, Direktur KPLP Dirjen Perhubungaan Laut Kementerian Perhubungan, Jon Kenedi mengatakan dengan adanya pelatihan Boarding Officer ini diharapkan seluruh Awak Kapal Negara Patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut dapat semakin siap dalam menjalankan tugas operasional untuk pengawasan keamanan dan keselamatan di wilayah perairan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang dalam tugasnya, menghadapi berbagai macam bentuk permasalahan.

Menurutnya, dalam menjalankan tugas sebagai penegak hukum di laut, personil Awak Kapal Negara Patroli KPLP harus cekatan, profesional dan menguasai aturan-aturan yang berlaku dalam dunia maritim.

Selain itu, perlu pula dibekali dengan pengetahuan keterampilan khusus, seperti keterampilan Boarding Officer karena keterampilan ini adalah suatu bentuk performa untuk ketangkasan mempertahankan diri saat menghadapi ancaman dalam situasi darurat dan terdesak.

“Oleh karenanya, Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, memiliki tanggung jawab untuk menyelenggarakan Pelatihan Keterampilan Boarding Officer yang bertujuan untuk membentuk SDM Awak Kapal Negara Patroli KPLP yang selalu siap siaga, trampil dan cekatan dalam menghadapi situasi ancaman-ancaman kejahatan, yang kerap terjadi di laut, pantai ataupun di pelabuhan,” tandasnya. (RG)

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE