titikomapost.com, SURABAYA – Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Perak bersama Pelindo dengan dukungan seluruh stakeholder bulatkan tekad jadikan pelabuhan Tanjung Perak kawasan hijau dalam Strategi Nasional Pencegahan Korupsi (Stranas PK).
“Kami akan membuat pelabuhan Tanjung Perak menjadi pelabuhan yang hijau di dalam Stranas PK,” kata Kepala KSOP Utama Tanjung Perak, Capt. Heru Susanto didampingi SRH Jawa PT Pelindo Sub Regional 3, Ali Sodikin yang disampaikan di hadapan Gubebur Jatim Khofifa Indar Parawansa, Kapolda Jatim Irjen pol Imam Sugianto, Pangarmada II Laksda TNI Yayan Sofiyan, Pangdam V Brawijaya Mayjen Rafael Granada Baay, Komandan Korem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Yusman Madayun saat melakukan kunjungan angkuran libur Nataru di Terminal penumpang pelabuhan Tanjung Perak, Sabtu (30/12/2023).
Menjawab pertanyaan yang disampaikan salah satu jenderal terkait armada truk muatan kapal Roll On-Roll Off (RORO) yang masih kerap terlihat muatannya melebihi batas ketinggian, Capt. Heru menegaskan bahwa KSOP bersama Pelindo dengan dukungan semua pihak telah menekankan kembali batas ketinggian 4.2 meter yang telah disosialisasikan kepada semua pengguna jasa. Sehingga saat ini tidak ada lagi toleransi bagi truk yang melebihi ketinggian yang hendak masuk ke kapal RORO.
“Kita akan terapkan di pelabuhan Tanjung Perak truk muatan kapal tidak melebihi 4.2 meter sebagai ambang atas,” jelasnya.
Heru juga menambahkan, bisa saja tinggi muatan truk 4.5 meter tapi itu sangat berbahaya bagi keselamatan pelayaran diatas kapal, karena truk itu kan bukan peti atau benda mati bila pada posisi ombak ada ayunan karena ada per dan ban makanya kita taruh di angka 4.2 meter.
“Mudah-mudahan pelabuhan tanjung perak bisa menerapkannya. Bila lebih tingginya truk tidak bisa masuk,” tandasnya.
Heru mengakui, peliknya persoalan truk bermuatan lebih yang telah menjadi perhatian pemerintah melalui Kementerian Perhubungan belum banyak merubah wajah pelabuhan dimanapun, namun dengan semangat keselamatan pelayaran, pihaknya bersama Pelindo mencoba mengunci kembali batas ketinggian muatan truk diangka 4.2 meter.
“Ijin bu Gubenur, mohon dukungan supportnya kami ingin menjadikan pelabuhan hijau di dalam Stranas PK,” ucapnya yang khusus ditujukan kepada Gubenur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansah.
Senada, SRH Jawa PT Pelindo Sub Regional 3, Ali Sodikin mengatakan, sebagai orang baru yang diberi amanah untuk menakhodai Tanjung Perak salah satunya akan terus berusaha menyempurnakannya. Khusus persoalan seputar truk muatan kapal RORO, Ali bersama timnya merancang pola-pola pengaturan pemaksimalan buffer area dengan lahan yang lebih memadahi.
“Kami juga coba akan memaksimalkan kembali buffer area truk sebagai area pembatasan khususnya ketinggian muatan truk agar memenuhi ketebtuan yang telah kita sepakati,” ujarnya.
Bahkan, Ali menambahkan bahwa ada rencana yang akan dilakukan pelindo untuk menata persoalan truk yang masih dalam bahasan.
“Persoalan truk itu sudah menjadi salah satu perhatian kami yang sudah barang tentu akan ada solusinya. Nanti saatnya tiba,” ungkap Ali saat ngobrol dengan titikomapost.com.
Bila ditarik jauh, persoalan muatan truk kerap disandingkan dengan gaya muat yang urakan sering dilebeli ODOL alias Over Loade Over Dimensi menjadi pandangan di sudut-sudut jalan hingga pelabuhan sudah barang tentu diperlukan keseriusan semua pihak yang mempunyai kewenangan bisa menjawabnya.
Satu langkah mengunci ketinggian muatan truk 4.2 meter oleh KSOP bersama Pelindo yang hendak masuk pelabuhan Tanjung Perak adalah salah satu langkah tegas menjawab persoalan ODOL yang perlu dikawal agar istiqomah dalam pelaksanaan dilapangan. (RG)