titikomapost.com, SURABAYA – Diduga akibat kecerobohan sehingga terjadi miskomunikasi saat lakukan Towing KM Kendhaga Nusantara 3 pasca Docking di Galangan Dewaruci, Mooring Boat Warso terpelanting terseret tambang yang masih menyangkut setelah digunakan menarik kapal cargo Tol Laut itu hingga terbalik, dan menewaskan salah satu dari tiga krunya di sekitar perairan bouy 24 APBS, Selasa (26/12/2023) pukul 21.15 LT.
Kabid P2 KSOP Utama Tanjung Perak Roni Fahmi membenarkan atas kejadian tertelungkupnya Mooring Boat (MB) penarik KM Kendaga Nusantara 3 pasca docking di galangan Dewaruci. Kami melaksanakan tupoksi melakukan pemanggilan pihak-pihak untuk melakukan pemeriksaan meminta keterangan terkait dengan kejadian tersebut.
“Sekarang dalam proses pemeriksaan oleh bidang pengawasan dan penindakan. Kami juga menanyakan kelayakan mooring dan kelengkapan alat keselamatan yang ada diatas MB tersebut,” kata Roni kepada titikomapost.com saat ditemui di ruang kerjanya, Jum’at (29/12/2023).
Roni memandang, penggunaan mooring boat atau MB dilakukan galangan di sepanjang Kali Perak, Surabaya untuk mengeluarkan kapal dari galangan banyak dilakukan mengingat alur kali dangkal. Bila langsung kapal itu sendiri keluar harus menunggu air pasang tinggi, tapi apapun alasannya mooring boat penting harus memenuhi persyaratan keselamatan kapal.
“Persayaratan yang dimaksud alat keselaamatn diatas kapal, life jacket, lafe boy, alat komunikasi. Ketika dilihat dilapangan diketemukan tidak ada alat keselamatan kapal yang maksud,” jelas Roni.
Sedang kejadian naas yang menimpa Andi salah satu kru mooring boat Warso bermula setelah proses towing dari dock menyusuri Kali Perak hingga pada posisi KM Kendhaga Nusantara 3 melintang PT. AKR Pertamina, petugas Pandu kode 94 on board pukul 21.00 WIB lalu Nakhoda meminta ke kamar mesin agar mesin kanan disiapkan karena kapal tunda tidak bersedia untuk “menggendong” KM. Kendhaga Nusantara 3 ke area labuh. Pandu menolak karena tidak sesuai permintaanpermintaan setelah mesin hidup maju perlahan.
“Namun mooring boat yang tambangnya masih terikat pada kM Kendhaga tidak disadarinya sehingga mooring terseret dan terbalik yang melempar ketiga krunya. Dua orang selamat tapi satu hanya dan meninggal dunia,” Tandas Roni.
Sementara itu, pada tanggal (28/12) jam 14.40 Wib diketemukan sesosok mayat oleh kapal patroli KSOP Tanjung Perak KN 468 setelah mendapat laporan dari kapal yang melintas di TKP lalu menghubungi SAR terkait guna dilakukan evakuasi.
“Kami tidak melakukan evakuasi karena tidak memiliki fasilitas kantong mayat,” pungkasnya. (RG) Bersambung…