titikomapost.com, SURABAYA – Diduga akibat beban muatan atas berlebih, DUM Truk Hino warna Hijau bernopol KT 8192 YM terjungkal diatas kapal saat proses pemuatan berlangsung di Dermaga Jamrud Utara pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Rabu (6/12/2023) siang.
Truk yang disinyalir kuat akibat kecerobohan salah menata muatnnya, dimana posisi berat dibagian atas akhirnya harus terguling sesaat setelah naik kapal untuk mencari posisi parkir. Akibatnya, kapal KM Mutiara Sentosa (MS) 2 tujuan pelabuhan Balikpapan harus beberapa jam terhambat jalannya pemuatan akibat upaya evakuasi dum truk tersebut, sehingga tambatan yang seharusnya segera digunakan kapal berikutnya jadi molor.
“Kalau menurut info dari operasional kami di lapangan, mungkin ada kesalahan teknis muat di kendaraan pada bagian bawah berisi muatan yang ringan dan pada bagian atas barang berat berupa besi-besi bulat, sehingga momen beratnya terfokus ke atas dan labil,” ujar Juwani Kacab PT ALP kepada titikomapost.com saat dikonfirmasi.
Namun, kondisi antrian kapal biar tak memanjang, pola pengalihan tambatan buat kapal DLU KKm Dharma Fery 5 yang akan mengantikan posisi KM MS 2 di sandarkan di sela antara kapal DLU lainya dan KM MS 2 yang kebetulan kapal tersebut hanya bongkar lalu berlabuh.
“Untungnya kapal yang akan menempati posisi KM MS 2 adalah KM Dharma Fery 5 sehingga kita minta agar bisa diatur antar mereka (DLU.red) sandarannya dengan kapal DLU lainya yang sudah duluan sandar,” kata Dhany Rachmad Agustian General Manager Kalimas dan GSN Pelindo Sub Regional 3 Jawa.
Dhany mengaku, upaya evakuasi truk yang tergulung di dalam kapal KM MS 2 dieksekusi dengan mendatangkan forklip untuk membawa truk sedang (TS) yang terguling agar kegiatan oprasional di pelabuhan tidak terganggu
“Kejadian pukul 12.25 wib, evakuasi selesai pukul 13.42 wib. Kejadian terjadi saat pemuatan disinyalir truk over muatan dan kurang lihainya supir manuver diatas kapal sehingga terjungkir,” jelasnya
Dhany juga menambahkan, sebelum evakuasi oleh forklip, kita minta pemindahan muatan yang tertumpah di geladak kapal ke truk lain. Hal itu yang mempercepat evakuasi, lalu truk yang terguling itu kita bawa keluar kapal karena kita minta dipercepat.
“Kita kolaborasi dengan operator kapal untuk mengejar air pasang makanya segera mungkin untuk meninggalkan tanjung perak,” imbuhnya.
Sementara, salah satu petugas KSOP Tanjung Perak saat ditanya terkait posisi penataan muatan yang kurang sempurna dari truk yang terguling di kapal MS 2, dia mengatakan bahwa tergulingnya truk tersebut belum bisa pengaruhi keselamatan kapal, itu belum terlihat karena kapal belum selesai lakukan pemuatan.
“Stabilitas kapal itu terlihat nanti setelah kapal selesai muat maka akan ketahuan apakah lambung timbul kapal bermasalah atau kapal miring akibat pengaturan. Setelah kapal siap berangkat minta clearance maka perwira jaga akan lakukan pemeriksaan kapal,” ucap Arifin saat ditanya soal tergulingnya truk di kapal tersebut yang mengatakan bukan merupakan bagian dari tupoksi bidangnya. (RG)