titikomapost.com, SURABAYA – Salah satu pegawai PT Pelindo Daya Sejahtera (PDS) yang tergabung dalam Port Security di kawasan pelabuhan Tanjung Perak menjadi korban penganiayaan bercucuran darah dibagian hidung akibat di pukul oleh warga yang tak terima ditegur oleh korban dengan kata-kata kasar.
Hal itu tampak pada berkas laporan korban M. Islahun N.F yang diterbitkan oleh Kepolisian Polres Tanjung Perak nomor. STPL/B/180/V/2023/SPKT/Polres Pelabuhan Tanjung Perak/Polda Jatim, Sabtu (6/5/2025) yang mengatakan bahwa telah terjadi penganiayaan atas dirinya yang dilakukan oleh warga yang masih dalam Lidik Kepolisian terjadi di depan kantor Pelindo Sub Regional Jawa pada hari Jum’at (5/5/2023) sekira pukul 21.50 WIB.
Sedang, kronologi kejadian sesuai yang dipaparkan korban disebutkan bahwa, bmenyebut dalam pengakuannya yang dituangkan dalam berkas laporan korban disebut kronologi kejadian berawal dari teguran yang disampaikan M. Islan pada waktu menjalankan tugasnya sebagai Security Pelabuhan Tanjung Perak saat piket mengatur lalu lintas kendaraan di depan kantor Pelindo Sub Regional Jawa, ada pengendara mobil melawan arus yang kemudian ditegurnya dengan kata-kata “Goblok”.
Namun, setelah menurunkan penumpangnya, mobil yang terdapat dua orang laki-laki itu lalu menghampiri korban M. Islahun hingga terjadi cek cok yang berakhir dengan pemukulan terhadap security pelindo tersebut oleh warga itu hingga mengakibatkan korban mengalami pendarahan dibagian hidung.
Sementara itu, General Manager Kalimas, Terminal Penumpang dan Ro-Ro PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Sub Regional Jawa, Dhany Rachmad Agustian membenarkan atas kejadian yang menimpa salah satu Security Port saat piket mengatur arus lalu lintas di kawasan pelabuhan Tanjung Perak.
“Yang bersangkutan sudah melapor pada polisi atas kejadian yang menimpanya,” terang Dhany.
Atas kejadian tersebut, pihak Kepolisian masih melakukan pengusutan lebih lanjut sesuai laporan yang telah dilakukan oleh M. Islahun korban pemukulan di kawasan Jamrud Pelabuhan Tanjung Perak.
Disisi lain, dari kejadian yang menimpa salah satu security Pelindo itu menjadi sebuah pembelajaran yang berarti. Begitu pentingnya semua petugas yang di naungi PT Pelindo Daya Sejahtera itu, khususnya dalam hal ini security yang menjadi garda depan layanan Pelindo di lapangan, disamping dibekali ilmu seputar pengamanan dan penjagaan sesuai tupoksinya, juga pembekalan prilaku yang mencerminkan layanan dengan keramahan lewat sapa, senyum yang humanis terhadap setiap pengguna jasa sepertinya sudah mulai pudar meski sebagai bentuk wajah pelayanan Pelindo.
Bahkan, badan usaha pelabuhan (BUP) yang bernaung dalam BUMN itu telah memiliki core values “AKHLAK” singkatan dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Masing-masing nilai memiliki penjabarannya sendiri untuk penerapan kode etik dan kode perilaku yang akan diterapkan di lingkungan Kementerian BUMN sebagai panduan perilaku dari setiap sumber daya manusia (SDM)nya.
“Memang pekerjaan mereka itu capek, tapi siap yang terima bila dibilang begitu dengan kata-kata kasar, ya pasti emosilah,” ungkap Alit salah satu pengguna jasa yang sambil bercerita kalau pernah mengalami hal serupa yang dilakukan Security padanya.
Alif sangat setuju kalau security ada semacam pembinaan akhlak biar tidak beringas bila berkata-kata meski itu sebuah candaan. Seandainya waktu itu dirinya tak mengendalikan emosinya, mungkin sama kejadiannya seperti yang dialami korban itu.
“Sudah baik-baik saya duluhi minta maaf malah tangan saya ditepis. Ituloh arogan banget dia,” ucapnya seraya berkata bahwa nyatanya dia tidak melakukan apa-apa pada security tapi mereka yang sensi.
“Nek aku yo tak laporno atasane (kalau aku tak laporkan atasannya.Jawa.red),” pungkasnya. (RG)