titikomapost.com, SURABAYA – Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) kelas II Gresik secara resmi menutup posko Angkutan laut lebaran (angleb) tahun 2023. Penyelenggaraan posko yang berlangsung selama 32 hari, dari 7april-8 mei 2023 ini secara keseluruhan berjalan dengan lancar dan aman kondusif, meski ada catatan kecil yang menjadi evaluasi untuk kedepannya.
“Meski ada sedikit kekurangan dan harus ada perbaikan namun secara umum berjalan dengan baik itu terbukti banyaknya apresiasi dari banyak pihak,” ujar Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Gresik, Hotman Siagian saat memimpin apel penutupan posko angleb 2023, Selasa (9/5/2023).
Menurut Hotman, suksesnya pelaksanaan posko angleb 2023 dipelabuhan Gresik ini tak lepas dari sinergi dan kordinasi semua lembaga, unsur kementerian lembaga, BUMN dan seluruh stakeholders sektor transportasi.
“Untuk itu kami menyampaikan terima kasih kepada instansi terkait, dan seluruh stakeholder atas kerjanyata dan kerjasama serta kolaborasi yang baik ini dalam pelaksanaan angkutan lebaran 2023 ini, sehingga masyarkat dapat melakukan perjalanan dengan aman, nyaman, sehat dan berkesan,” ungkapnya
Dan tak kalah pentinganya, lanjut Hotman, peran media juga sangat penting sebab masyarakat luas dapat informasi kondisi terbaru dipelabuhan.
“Apresiasi juga buat seluruh media baik online, cetak, TV dan radio yang menyebar luaskan terkait info angkutan lebaran 2023,” katanya.
Adapaun berdasarkan pantauan dan monitoring nasional seperti yang disampaikan Dirjen Hubla selama penyelenggaraan Angleb tahun 2023 pada H-5 sampai H+12 tercatat hingga 3,9 juta orang. Hal ini tercatat mengalami kanaikan 3,46 persen atau 129 ribu penumpang dibanding tahun 2022.
Sedang, untuk arus mudik-balik angkutan lebaran di Gresik, Hotman menambahkan, tercatat penumpang naik sebanyak 9.047 orang sedang yang turun sebanyak 9.178 orang 18.225 orang.
“Prosentasi kenaikan pada penumpang naik 4.97 persen dan turun 7.47 persen. Sedang total kenaikan arus penumpang naik sebanyak 6.18 persen,” urainya.
Peningkatan itu menunjukan keinginan masyarakat untuk bepergian meningkat. Kedepan agar penyelenggaraan angkutan lebaran lebih baik, diperlukan singkronisasi yang lebih baik lagi antara pelaksana, pengambil kebijakan dan pelaksana dilapangan.
“Selain itu singkronisasi dengan pelaksanaan cuty bersama dengan waktu libur sekolah agar permintaan angkutan lebih baik dan dikendalikan” imbuh Hotman.
Di tempat yang sama, Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PPLP) Kelas II Tanjung Perak Surabaya, Devi A Mamesah menambahkan, sesuai tupoksi pihaknya dari awal mudik melakukan patroli bersama dengan KSOP Gresik dalam rangkah pengawasan dan pengamanan (waspam) diperairan denfan menyiagakan 2 kapal klas III yang bisa mobile bila diperlukan baik di Gresik maupun di Surabaya.
“Karena jarak Surabaya Gresik kan dekat jadi 2 armada kelas III slalu siap sedia kalau dibutuhkan guna melayani kebutuhan di Surabaya dan Gresik,” ujarnya.
Kesiagaan 2 armada kapal pangkalan PLP Tanjung Perak, lanjut Devi, itu merupakan bentuk dukungan kami dalam pelaksanaan Angleb di Gresik.
“Syukur Alhamdulillah pada masa angleb kemarin tidak ada kejadian yang menonjol semua berjalan dengan baik dan lancar semua atas kordinasi yang baik semua pihak,” pujinya.
Kelancaran itu juga ditegaskan oleh perwakilan daari kantor BMKG yang hadir pada apel penutupan angleb 2023 yang mengatakan bahwa dukungan cuaca selama berlangsungnya angkutan lebaran menjadi faktor utama lancarnya arus mudik maupun balik dari pelabuhan Gresik.
“Beda dengan angkutan lubur tahun haru 2023 kemarin yang intensitas cuaca ekstrim cukup tinggi,” pungkasnya. (RG)