titikomapost.com, SURABAYA – Musyawarah Daerah (Musda) DPD Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO) Jawa Timur ke-1 putuskan secara aklamasi memilih Putra Lingga Tan, S.H sebagai ketua masa bhakti 2022-2027 yang diselenggarakan di Hotel Bumi Surabaya, Kamis (15/12/2022).
Dengan mengusung tema ” bangkit dan maju menciptakan sinergitas optimal untuk Pelayanan Terbaik Bersama APTRINDO Jatim”, Musda DPD Aptrindo Jatim yang perdana itu, dihadiri pula Gubernur Jatim yang diwakili Nyono Kadishub Jawa Timur, Polda Jatim, Kasatlantas Polrestabes Surabaya, Polres Tanjung Perak, Otoritas Pelabuhan Tanjung Perak yang sekaligus menerima Cendera Mata dari Aptrindo.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur (Kadishub Jatim), Nyono yang di dapuk untuk membuka Musda mengatakan, pilih pemimpin yang nanti setiao keputusannya mengedepankan sektor keselamatan yang merupakan bagian dari nyawa marwah Aptrindo yang kita harapkan bisa menjadi satu asosiasi pengusaha truk yang selalu mengedepankan unsur keselamatan.
Kami ingin semua di jalan kita harus berkeselamatan. Memang kami tahu, sunggu perih, sungguh berat masalah regulasi yang kita hadapi karena keputusan yang multi dimensi, multi sektor yang harus kita mulai dari mana, dan diurai dari mana, kita tidak tahu harus menjawab apa.
“Jawabannya mari kita mulai dari diri kita sendiri, jangan memberikan kontribusi yang mengakibatkan kenaikan jumlah kecelakaan yang mengakibatkan meninggal dunia di jalan raya. Cukup, kalau bisa kita turunkan,” ingat Nyono dalam sambutannya mengingatkan semua anggota APTRINDO yang hadir sebelum membuka Musda.
Menyinggung peliknya prilaku angkutan barang yang kurang patuh pada aturan yang ada, Nyono ingin menyampaikan juga bahwa mari teman-teman instansi terkait agar bersama kita awasi tata cara muat diatas truk dengan memastikan keselamatannya khususnya yang keluar dari pelabuhan, karena satuan pelayanan angkutan jalan belum bisa masuk ke kawasan pelabuhan dan bandara.
“Kami ingin setiap kendaraan yang masuk di lalulintas jalan sudah melalui pemeriksaan keselamatan. Untuk itu, mohon BPTD XI dan Otoritas Pelabuhan melakukan langkah trobosan untuk jam masuknya angkutan,” tandas Nyono.
Kami siap membuka diri dengan aplikasi sistem manajemen keselamatan, monggo kalau bapak-bapak ke Dishub Jatim melihat penerapan sistem keselamatan secara online. Ini sudah kita lakukan untuk angkutan penumpang. Demikian juga supir agar dilakukan peningkatan kemampuannya untuk di sertifikasi agar menguasahi sistem yang ada di sarannya sendiri. Jangan sampai supir tidak menguasai sistem pada kendaraan yang dipegangnya.
“Sekali lagi, setia kendaraan keluar dari garasi atau pul juga sudah diperiksa faktor keselamatannya. Ini harapan kami sebagai upaya meminimalisir terjadinya pelanggaran, dan kecelakaan di jalan raya,” jelas Nyono.
Dalam kesempatan itu, Lingga menyampaikan komitmenya bahwa setelah dirinya sah terpilih sebagai Ketua DPD APTRINDO Jatim dari hasil Musda ke-1 ini, program kerja yang akan dilakukannya menargetkan dalam waktu satu tahun akan menata dan menghidupkan DPC di 37 daerah di Jawa Timur sebagai langkah memperkuat eksistensi APTRINDO khususnya di Jatim.
“Tentu yang pertama kali, nanti bersama pengurus kita akan sowan ke pemerintah, baik ke Gubenur, Kapolda dan semua stakeholder, dan teman-teman para pengusaha angkutan yang belum bergabung akan kami ajak untuk bergabung. Serta, kita akan berkeliling ke seluruh jawa timur untuk membentuk DPC Kabupaten dan kota di 37 daerah,” katanya kepada titikomapost.com selepas acara Musda APTRINDO.
Keberadaan APTRINDO disetiap daerah sangat dibutuhkan, terutama daerah yang memiliki pelabuhan sebagai pintu keluar masuknya arus barang-barang kebutuhan masyarakat. Per saat ini, baru 2 DOC yang telah di kukuhkan yaitu Surabaya dan Gresik.
”Setelah ini kita akan kami akan melangkah ke Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, dan Banyuwangisebagai prigram dekat ini,” ujar Lingga.
“Kami pastikan bahwa di 37 kota itu akan kami datangi untuk bersama-sama dengan mereka melangkah kedepan, tapi yang kita prioritaskan daerah yang memiliki pelabuhan dulu. ,” imbuhnya.
Serta, lanjut Lingga, kita akan terus mensosialisasikan sistem manajemen keselamatan (SMK), karena itu bagi kami harga mati yang harus bersama dijunjung sebagai mitra pemerintah guna mewujudkan zero kecelakaan, meski saya tahu pasti akan terjadi banyak halangan atau tantangan.
“Itu dinamikanya menegakkan aturan memang berat tapi tetap akan berjalan selama kita patuh pada aturan yang berlaku,” pungkasnya. (RG)