titikomapost.com, BALI – Ditengah melaksanakan tugas Pam pengamanan perairan dalam rangka KTT G-20, KNP. Chundamani P.116 harus berjibaku pula lakukan pengamanan lintasan lalu lintas kapal akibat terbakarnya KM Mutiara Timur 1 di perairan Bali pada koordinat 08°20’298″S – 115° 41’641″E, Rabu (16/11/2022) sekitar pukul 15.00 Wita.
Kepala Subditrektorat 1 Patroli dan Pengamanan Direktorat KPLP, Capt. M. Hermawan mengatakan, disela kegiatan KNP Chundamani Pam KTT G-20 kami perintahkan geser ke lokasi terbakarnya KM Mutiara Timur 1 guna melaksanakan pengamanan area perairan setempat demi keselamatan pelayaran bagi kapal-kapal yang melintas
“Setelah berkoordinasi dengan posko dan arahan dari Direktur KPLP, KNP Chundamani kami gerakkan ke lokasi terbakarnya KM Mutiara Timur 1 guna lakukan pengamanan perairan,” katanya, Rabu (16/11/2022).
Apalagi, lanjut Hermawan, dalam kondisi terbakarnya kapal Mutiara Timur 1 melalui nakhoda Capt William Dickson seluruh awak kapal telah menyampaikan permohonan meninggalkan kapal karena kondisi api intensitas mengarah membesar.
“Seluruh ABK telah diangkut oleh KRI menuju Tanjung Wangi,” ucapnya.
Terpantau, standby dilokasi sekitar kapal KM Mutiara Timur 1 dijaga KNP. Chundamani P.116,
KRI 336 Sultan Hasanudin TNI AL serta KN.pulau Marore 322 Bakamla
Terpisah, Kepala Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PPLP) Kelas II Tanjung Perak, Sugeng Riyadi mengatakan, gesernya KNP Chundamani dari giat Pam KTT G-20 menuju area terbakarnya KM Mutiara Timur 1 itu setelah berkoordinasi dengan posko serta mendapat restu dari pusat, mengingat penanganan kejadiaan itu merupakan bagian dari tupoksi PLP.
“ini tupoksi kita dan kejadian di depan mata kita maka oita harus aksi mana yang prioritas
Kondisi kapal Mutiara Timur 1 saat ini hanyut sampai di perairan Traffic Separation Scheme (TSS)
Selat Lombok yang berpotensi mengganggu keselamatan pelayaran bagi kapal-kapal yang melintas sehingga kita kawal keberadaan kapal Mutiara hingga benar-benar aman untuk keselamatan pelayaran.
“Yang jelas kedalam disana (tss) seribuh lebih meter, itu tidak mungkin bisa kapal lego jangkar. Untuk itu, kita dampingi terus sambil melakukan pembasahan mengingat asap masih mengepul,” jelas Sugeng.
Apalagi, Sugeng menambahkan, posisi kapal dalam kondisi miring kanan. Untuk itu, kita benar-benar siaga memastikan keberadaannya yang selalu kita laporkan ke pusat maupun disampaikan ke VTS Navigasi agar membuat pemberitahuan kepada seluruh kapal yang akan melintas di area kapal Mutiara Timur 1.
“Rencana kedepan sedang dikordinasikan mendatangkan Tug Boat untuk menggiring kapal Mutiara hingga posisi pengandasan di padang bay,” tandasnya.
Kita pastikan lanjut Sugeng, Chundamani P.116 mengawal sampai benar-benar kapal Mutiara Timur 1 dalam posisi aman dari alur pelayaran ditempat peristirahatan terakhir di area pengandasan.
“Selanjutnya kita akan memastikan dampak kebakaran kemungkinan adanya pencemaean akibat tumpahan minyak,” imbuhnya.
Untuk diketahui, sesuai daftar pengawasan muatan kapal tiba/berangkat kapal RORO KM Mutiara Timur yang di nakhodai Capt. William Dickson Kaliwuge dengan ABK 35 orang berlayar dari pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, Jawatimur menuju pelabuhan Gili Mas, Lembar, NTB dengan muatan:
- Penumpang laki-laki 213 orang, dan perempuan 2 orang;
- Supir dan kernet 212
- Penumpang dewasa 3 orang;
- Kendaraan Gol. II sebanyak 4 unit
- Kendaraan Gol. III sebanyak 7 unit;
- Kendaraan Gol. V sebanyak 14 unit;
- Kendaraan Gol. VI sebanyak 68 unit;
- Kendaraan Gol. VII sebanyak 22 unit
Sedang kronologis sementara, dari informasi yang disampaikan VTS Benoa estimasi kejadian terbakarnya kapal KM Mutiara Timur 1pada Rabu 16 Nopember 2022 pukul 15.00 Wita di perairan Utara Karangasem perkiraan posisi LPK 08°20’298″S – 115° 41’641″E.
Sementara itu, evakuasi penumpang dan ABK telah dilakukan oleh kapal KRI dan perahu nelayan. (RG)