titikomapost.com, BALI – Akhir dari drama penyelamatan terbakarnya kapal Roll On-Roll Off (RORO) KM Mutiara Timur l di perairan Utara Karangasem, Bali pada posisi 08°23’0062″S – 115° 48’105″E hingga larat menuju alur ALKI II Traffic Separation Scheme (TSS) Selat Lombok sejauh sekitar 13 NM yang diupayakan dilakukan pengandasan di Padang Bay berakhir tenggelam. Hal itu dipastikan oleh pihak Distrik Navigasi Benoa yang menjamin bahwa alur pelayaran aman bagi lalu lintas kapal yang melintas.
Kepala Distrik Navigasi Kelas II Benoa, Azhar Karim mengatakan, pada titik tenggelamnya kapal KM Mutiara Timur I milik pelayaran PT Atosim Lampung Pelayaran (ALP) telah dibuat analisa terkait keamanan dan keselamatan pelayaran. Jika memang tenggelamnya pada koordinat 8° 30′ 16.00″ S/ 115° 47′ 20.24″ E dengan kedalaman mencapai 900 s/d 1080 meter, maka dapat dipastikan alur TSS Selat Lombok tetap aman untuk dilintasi, karena kapal-kapal tidak ada sarat draftnya sampai mencapai ratusan meter.
“Disekitar posisi kapal KM Mutiara Timur I terlihat jelas di peta kedalamannya sangat dalam. Jadi aman untuk dilintasi bagi pengguna jasa pelayaran,” katanya saat dikonfirmasi titikomapost.com, Kamis (17/11/2022) petang.
Namun begitu, lanjut Azhar, disekitar bangkai kapal Mutiara Timur I yang tenggelam telah dibuatkan penanda, ketika kapal memasuki zona tersebut akan terdengar alarm SOS dan juga secara otomatis mengirimkan AIS Messeges : VESSEL ENTERING WRECK ZONE KEEP SHARP LOOK OUT.
“Penyampaian itu melalui sistem VTS yang langsung diterima kapal bukan penandaan secara fisik di perairan tempat tenggelamnya kapal KM. Mutiara Timur I,” terang Azhar.
Amanya alur TSS tersebut dipertegas dengan telah melintasnya kapal Berge Makalu dengan draft 10.77 mtr di titik tenggelamnya KM Mutiara Timur I pada pukul 18.53 Qso seperti yang dilaporkan VTS (Vessel Traffic System) Benoa milik Distrik Navigasi Benoa.
“Telah melintas diarea musibah tenggelamnya Mutiara Timur I dengan aman Berge Makalu,” tandas Azhar.
Sementara itu, laporan yang diterima Kepala Subditrektorat I Direktorat KPLP, Capt. M. Hermawan menyebutkan, rencana kehadiran Tug Boat guna mengawal KM Mutiara Timur I di tempat pengandasan telah dilakukan kegiatan oleh TB.Transko Dara hari yang tiba dilokasi KM Mutiara Timur I pada pukul 12.48-13.00 melihat kapal dalam keadaan posisi miring kanan 30°, dan ditemukan asap dari ramp door buritan, samping kanan dan saluran Fentilasi deck belakang dan depan yang juga ditemukan ceceran minyak / Oli
Pada pukul 13.00 Proses pemadaman KM.Mutiara Timur I sampai dengan pukul 15.36. Saat proses pemadaman berlangsung masih di temukan api dan jilatan api di deck depan bagian atas dan Anjungan ( berhasil di padamkan )
Sedang Lokalisir 2 KM.Mutiara Timur I pada pukul 15.36 – 15.54, kapal posisi miring kanan 50°dan bergeser 4 MIL dari posisi awal. Serta ditemukan masih ada Asap dari anjungan dan deck depan, namun tidak di temukan ceceran minyak / oli (Terbawa arus).
Dan kemudian, pada pukul 16.42 Perjalanan TB.Transko Dara 3204 kembali pangkalan. Namun, sekitar 5 mil laut arah barat dari KM.Mutiara Timur I Terlihat semakin miring asap hitam tebal membumbung dan kemudian Tenggelam.
Seperti pada pemberitaan sebelumnya, kapal KM Mutiara Timur I milik Pelayaran PT Atosim Lampung Pelayaran (ALP) yang di Nakhodai Capt. William Dickson Kaliwuge dengan ABK 35 orang berlayar dari pelabuhan Tanjung Wangi, Banyuwangi, Jawatimur menuju pelabuhan Gili Mas, Lembar, NTB pada hari Rabu, 16 Nopember 2022 sekitar pukul 15.00 Wita telah terjadi kebakaran pada koordinat 08°20’298″S – 115° 41’641″E telah meminta bantuan pertolongan.
Dari informasi yang di dapat dari penumpang kapal yang selamat, sumber api berasal dari salah satu isi truk muatan kapal.
Sekedar info, kapal Mutiara Timur I tercatat dalam data pengawasan muatan kapal tiba/berabgkat yang dibuat oleh perusahaan oelayaran PT ALP tercatat dengan muatan:
- Penumpang laki-laki 213 orang, dan perempuan 2 orang;
- Supir dan kernet 212
- Penumpang dewasa 3 orang;
- Kendaraan Gol. II sebanyak 4 unit
- Kendaraan Gol. III sebanyak 7 unit;
- Kendaraan Gol. V sebanyak 14 unit;
- Kendaraan Gol. VI sebanyak 68 unit;
- Kendaraan Gol. VII sebanyak 22 unit. (RG)