titikomapost.com, GRESIK – Pasca dilakukannya sosialisasi jasa Pemanduan dan Penundaan oleh pihak PT Pelabuhan Indonesia Maspion (PIM) sebulan lalu yang berdalih telah mengantongi ijin dengan bentuk pelimpahan dari pemerintah, pelaksanaan kegiatannya sampai saat ini masih abu-abu alis tidak jelas. Pasalnya, hingga minggu ini kegiatan yang berada di area terminal PT Siam Maspion Terminal (SMT) masih menggunakan jasa layanan dari PT Pelindo (Persero).
Hal itu didapati tatkala titikomapost.com mendengar samar-samar dari agen pelayaran perihal gagalnya PT Pelabuhan Indonesia Maspion (PIM) sebagai perusahaan hasil pengembangan Maspion Group yang bergerak disisi bisnis kepelabuhanan itu belum menjalankan pelimpahan yang telah dikantonginya untuk melakukan layanan jasa pemanduan dan penundaan terkesan mengantung kejelasannya.
“Hingga minggu ini permintaan pemanduan dan penundaan dari Siam Maspion Terminal (SMT) masih berlangsung,” kata sumber dari divisi pelayanan kapal PT Pelindo (Perseri) sub Regional Jawa saat dikonfirmasi yang membenarkan bahwa pihaknya masih melayani permintaan dari terminal maspion.
Terpisah, Manager Operasional Pemanduan dan Penundaan Kapal PT PIM, Amirul Kusni menyebut bahwa pelaksanaan layanan pemanduan dan penundaan yang sedianya dilakukan awal bulan Oktober terjadi penundaan beberapa kali yang awalnya pada tanggal 5-6 Oktober sampai hari ini pun belum bisa dipastikan diakuinya terkait dengan perijinan.
“Ada sedikit permasalahan yang mesti diselesaikan. Ada masalah di persetujuan penggunaan sarpras belum keluar dari DJPL,” akunya.
Dari penundaan yang terjadi di minggu awal bulan ini, Amirul menambahkan jika rencana oprasi pun sedianya dilakukan pada hari ini, Kamis (26/10).
“Aslinya hari ini mulai pelayanan perdana, tapi tadi sore kemarin ada surat dari KSOP agar di pending lagi sampai akhir bulan…,” ujar Amirul Kusni saat dikonfirmasi penundaan layanan pemanduan dan penundaan yang telah disosialisasikan kepada perusahaan pelayaran bulan lalu, Kamis (26/10/2022).
Amirul Kusni mengaku, persiapan baik sumber daya manusia (SDM) maupun sarana pendukung yang akan digunakan dalam melayani pengguna jasa pun sudah disiapkan, tapi restu pelaksanaan masih belum utuh.
“Sarpras dan pandu sudah siap mas…., MP 2 unit, KT 2 unit dan Pandu 5 orang,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala KSOP Kelas II Gresik, Capt. Roni Fahmi saat hendak dikonfirmasi tidak ada di tempat. Karena yang bersangkutan sedang dinas luar.
“Bapak sedang dinas di NTT,” ucap salah satu staff KSOP.
Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Usaha Pelabuhan (BUP) PT Pelabuhan Indonesia Maspion (PIM) rencana hadirkan jasa Pemanduan dan Penundaan di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) perairan Kelas I Tanjung Perak, Selat Madura setelah mengantongi pelimpahan yang diberikan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) KP-DJPL no. 347 Tahun 2022 yang disampaikan kepada pihak pelayaran lewat acara ‘Sosialisasi Pelayanan Pemanduan dan Penundaan Kapal APBS PT Pelabuhan Indonesia Maspion’ yang digelar di Hotel Sapta Nawa Gresik, Kamis (22/9/2022). (RG)