Perang Tarif Galangan IPERINDO Jatim Kuatkan Anggota

111
IPERINDO Jawa Timur berbuka puasa bersama mitra sembari kupas persoalan di lapangan, Rabu (27/4/2022).

titikomapost.com, SURABAYA – Persoalan krusial yang dihadapi IPERINDO Jawa Timur (Jatim) hingga saat ini terjadinya perak tarif yang tidak sehat di lapangan yang dikhawatirkan akan berdampak negatif  pada keselamatan pelayaran akibat material yang digunakan baik pembuatan maupun perbaikan kapal.

Hal itu dibenarkan oleh Ketua Ikatan Perusahaan Industri Kapal Dan Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO) Jawa Timur, Momon Herman yang mengatakan, hingga saat ini yang kita hadapi dilapangan adanya keresahan di kalangan anggota terkait perang tarif yang dilakukan perusahaan galangan yang belum menjadi anggota.

“Saya tidak akan sebut nama, yang jelas ada sekitar 7 perusahaan galangan yang belum masuk menjadi anggota IPERINDO melakukan perang tarif yang tidak sehat dengan selalu menurunkan harga sehingga ketentuan tarif bawa tarif atas yang sudah diatur akhirnya kocar-kacir,” kata Momon disela acara Buka bersama (Bukber) anggota IPERINDO, dan vendor maupun subcon di salah satu hotel di Surabaya, Rabu (27/4/2022).

Momon mengaku, sebagai ketua IPERINDO Jatim pihaknya sudah juga menyampaikan ke pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, karena perijinan yang menyangkut galangan ada pada mereka dengan harapan agar bisa menjebatani persoalan ini dengan memaanggil galangan-galangan tersebut.

Baca Juga  Sambut Ratusan Turis Pelindo Perkenalkan Budaya Nusantara

“Kami sudah mendatangi mencoba berkomunikasi dengan perusaha galangan yang belum manjadi anggota agar berbaur dalam wadah IPERINDO tapi jawaban mereka beralasan bahwa kemampuanya hanya seperti ini,” jelasnya.

IPERINDO sudah mempunyai standarisasi yang sudah disepakati seluruh anggota yang dipatuhi dalam penentuan tarif di galangan.

“Kalau dia jadi anggota maka juga akan menyesuaikan dengan ketentuan tarif yang ada  sehingga mereka beralasan nanti kalau harga naik maka pelanggannya akan lari,” imbuh Momon.

Sementara itu, Ketua Gapasdap, Khoiri Soetomo yang turut hadir dalam acara itu menegaskan, di era keterbukaan ini hal apapun dapat terjadi, dan pasar yang akan bisa menilai. Namun dengan hasil kerja yang memuaskan konsumen maka permainan harga murah tidak muntlak dapat mempengaruhi.

“Yang penting kita jaga kualitas, nanti orang akan menilai hasil kerja kita. Yang mana terbaik akan dipilih jadi masalah tarif tetap saja jangan takut dengan yang dilakukan orang lain, jangan khawatir harga seduai standart aja,” saran Khoiri kepada seluruh galangan yang hadir.

Baca Juga  PT Pelni Pastikan Setiap Kapalnya Dilengkapi MES

Disisi lain, yang sangat ditakutkan dari dampak perang tarif itu jangan sampai dengan harga murah bisa mengorbankan kualitas pekerjaan yang berujung menggadaikan keselamatan pelayaran akibat kapal bermasalah pasca keluar dari galangan.

Ditempat yang sama, Anita Puji Utami Wakil Ketua Umum DPP IPERINDO mengatakan, kita sudah berusaha melakukan sosialisasi yang bekerjasama dengan Pemerintah terkait keberadaan IPERINDO kepada seluruh perusahaan galangan yang ada di Indonedia bahwa dengan bergabung di organisasi akan mendapatkan banyak manfaat seperti, up date terkait regulasi terbaru, informasi pengembangan bisnis kemaritiman, dan lain sebagainya yang mana prospek-prospek bisnis itu juga ada di asosiasi galangan kapal itu sendiri.

“Harapan kami bagi perusahaan yang belum bergabung dengan IPERINDO bisa masuk jadi anggota karena banyak manfaat yang akan didapatkan seperti jika anggota ada persoalan bisa diselesaikan bersama, misalnya seperti yang terjadi saat ini dengan adanya kenaikan harga material yang sangat signifikan baik harga plat, konsumeneble, solar dengan menyampaikan ke pemerintah untuk melakukan penekanan,” ujarnya.

Baca Juga  Siaga Kedaruratan KN Chundamani P 116 Stand by di Perairan Labuan Bajo

Memang, lanjut Anita, perusahaan galangan merasakan dari awal tahun 2020 adanya kenaikan material bahkan samapai tahun ini kenaikan tertinggi hingga 80 persen. Masukan dari Ketua Gapasdap itu adalah mmasukan yang bagus, beliau tidak keberatan dengan adanya kenaikan tarif, asalkan ada nilai tambah dari industri yang bisa diberikan kepada pengunajasa dalam hal ini pihak pelayaran terkait QCD (quality, Cost, and Delivery).

“Dengan penyesuaian tarif tentunya kualitas daripada pekerjaan kita lebih baik lagi, dan kemudian kecepatan layanan lebih lagi sehingga dengan kualitas yang baik maka akan mempengaruhi pada umur oprasional kapal lebih panjang,” jelas Anita.

Pada kesempatan ini, Anita menegaskan, asosiasi telah mengajak kepada seluruh anggota bersama-sama melakukan penyesuaian tarif untuk bisa tetap bertahan dan lebih baik lagi.

“Bagi pelayaran yang masuk galangan tentu sudah paham dengan kondisi adanya kenaikan asalkan memang penyesuaian dari nilai tambahnya itu sendiri,” pungkasnya. (RG)

 

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE