titikomapost.com, SEMARANG – Gara-gara sebuah kelalaian seorang supir trailer yang sedang lakukan receiving atau memasukkan container ke area penumpukan terminal petikemas Semarang (TPKS), rangkaian trailer terangkat ARTG (Automated Rubber Tyred Gantry) hingga roda chasis terlepas.
Kejadian itu diakui Didik petugas HSSE Terminal Petikemas Semarang (TPKS) saat dikonfirmasi titikomapost.com setelah diarahkan dari GM TPKS I Nyoman Sudiartha bahwa ada salah satu kontainer terangkat oleh ARTG hingga mengakibatkan kegiatan sempat terhenti 1 jam di blok alat penunjang terminal tersebut.
“Betul Pak Rudie, kejadian pada hari selasa 7/12/2021 yaitu trailer eksternal tidak unlock sehingga terangkat ARTG,” terangnya, Kamis (9/12/2021).
Kejadian trailer nahas itu bermula saat seorang supir bernama Joan Priyanto dari PT. Wangsa Sentana Samudera akan melakukan bongkar muatan setelah trailer memasuki gate yang kemudian menuju lokasi ARTG blok 5G CY 05 tampa disadari kunci pengaman kontainer yang berada di rangkaian terailer belum diposisikan terbuka sehingga saat kontainer diangkat ikut terangkat terjengkal hingga roda belakang terlepas.
“Kejadian itu akibat soper lupa membuka kunci pengait kontainernya yang dibenarkannya,”Betul pak Rudie,”
Saat disinggung, apa ada petugas di ARTG tersebut sebagai petugas yang memastikan kontainer siap aman untuk diangkat, Didik menjelaskan bahwa setiap ARTG itu bekerja otomatis sehingga tidak perlu lagi kontrol seseorang guna memastikan lock kontainer sudah “ok”, dan hanya mengandalkan kesigapan supir yang sekaligus bertanggung jawab untuk membuka kuncinya sesaat setelah memasuki gate terminal.
“Khusus untuk yang di alat ARTG bekerja otomatis Pak. Begitu ada truck datang alat mengangkat / menurunkan container sendiri sehingga sopir harus memastikan trailernya sudah posisi unlock sebelum masuk area ARTG,” terangnya.
Didik mengaku, jarak ARTG dengan gate TPKS tidak jauh, jadi begitu abis masuk gate supir buka lock kontainer lalu berjalan aman menuju blok mana kontainer itu akan dibongkar.
“Dekat Pak, begitu setelah gate in sudah area ARTG, tinggal menyesuaikan slot berapa yang mau diambil / ditaruh oleh sopir sesuai job order yang dibawa sopir,” imbuhnya.
Atas kejadian itu, Didik mengaku, adanya kejadian yang sempat menyita kegiatan salah satu dari 20 unit ARTG yang ada sekitar 1 jam, oprasional terminal tetap normal.
“Evakuasi selama 1 jam dan tidak mengganggu operasional,” ucap Didik.
Sementara kerugian material adanya kerusakan rangkaian trailer itu menurutnya diluar tanggung jawab terminal.
“Untuk kerusakan, pemilik minta akan diperbaiki sendiri,” pungkasnya. (RG)