Siam Maspion Terminal Akan Perpanjang Dermaga

249
Suasana kegiatan kapal malam hari di dermaga general cargo pelabuhan PT Siam Maspion Terminal (SMT) di Gresik.

titikomapost.com, GRESIK – PT Siam Maspion Terminal (SMT) akan lakukan penataan beberapa dermaga yang disebabkan adanya overlap pada rencana lahan yang akan digunakan badan usaha pelabuhan (BUP) PT Pelabuhan Indonesia Maspion hasil kerjasa dengan DP World Asia.

Ubaidilah ST. MMT Deputy GM PT Siam Maspion Terminal mengatakan, penataan dermaga itu akan dilakukan berkenaan adanya tumpang tindih luasan lahan yang akan digunakan PT PIM dengan SMT sehingga akan ada pembangunan penambahan panjang dermaga di sisi Utara sebagai penganti dermaga curah kering sisi dalam sebagai prioritas.

“SMT akan lakukan review konsesi lahan yang dikonsesikan dengan melakukan penambahan panjang dermaga sisi Utara sekitar 100 meter,” katanya, Senin (27/9/2021).

Meski akan dilakukan penataan di beberapa titik dermaga, baik genar cargo, curang kering maupun basah dan gas, Ubaidillah mengaku pihak siam maspion terminal akan lakukan secara bertahap sesuai dengan kondisi.

“Yang pertama akan dilakukan pembangunan dermaga sisi utara setelah dermaga curah kering terlandas untuk kepentingan penggunaan lahan PT PIM,” terang Ubaidillah.

Baca Juga  Pelni Pastikan Armadanya Lewati Uji Petik Fit Layani Nataru

Sedang, lanjut Ubaidillah, untuk pelaksanaannya menyesuaikan dengan gerak dari pembangunan yang dilakukan PT PIM biar bisa seirama. Yang jelas pembangunannya itu tentu dilakukan duluan sebelum dermaga curah kering di benar-benar harus dipindahkan

“Begitu dermaga curah kering di tutup, kita sudah ada dermaga penganti,” imbuhnya.

Ubaidillah melihat, dengan adanya penambahan panjang dermaga sisi utara itu nantinya akan dapat melayani kapal general cargo ukuran handymax kisaran kapaitas 50 ribu DWT, dimana saat ini kondisi kedalaman proses ke 13 LWs.

“Nantinya akan menambah performa pelayanan terhadap pengguna jasa,” ucapnya.

Disinggung kegiatan oprasional kepelabuhanan di SMT saat masa pandemi covid-19, Ubaidillah menyebut bahwa relatif tidak ada pengaruh, cuma di dua tiga bulan terakhir industri yang terkait dengan agro food ada sedikit penurunan. Bahkan kunjungan kapal pun masih relatif stabil kisaran 70 kapal.

“Hampir mayoritas kapal yang masuk di kami itu yang pertama mensupport industri makanan, dan kedua support pada industri energi atau industri strategis publik yang dominan, seperti batubara, kertas dan lain-lain,” jelas laki-laki penggemar Habib Lutfi bin Yahya itu.

Baca Juga  Dukung Seratus Hari Quick Win Kemenhub KSOP Tanjung Pakis Gelar Gerai Pas Kecil Kapal di Pacitan

Terpisah, Direktur PT Siam Maspion Terminal Marianus Oei mengaku bahwa proses penggarapan perijinan PT PIM cukup alot namun berjalan tahap demi tahap. Terlepas dari itu, pihaknya mempunyai keyakinan besar BUP swasta murni yang pertama di provinsi Jawa Timur itu akan segera siap berkiprah.

“Dengan konsesi itu diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk mendukung program Pemerintah dalam upaya meningkatkan kelancaran logistik nasional yang efisien,” ujar Marianus seperti yang disampaikan pada pemberitaan sebelumnya.

Pengembangan kapasitas layanan kepelabuhanan PT. SMT akan terus ditingkatkan sesuai dengan proyeksi pengembangan dalam perhitungan konsesi PT. SMT.

“Kapasitas operasional PT. SMT sampai saat ini terdiri dari 65% curah kering & general cargo dan 35% curah cair & gas,” paparnya.

Untuk diketahui, PT. SMT adalah perusahaan Joint Venture antara PT. Maspion Investindo (Maspion Group) dengan SCG Chemical Pte. Ltd. (SCG Group Thailand) yang berdiri sejak tahun 1995 dan beroperasi secara komersial tahun 1998, sebagai pemilik dan pengelola TUKS di lingkungan Kawasan Industri Maspion Manyar, Gresik. (RG)

Baca Juga  Sambut Ratusan Turis Pelindo Perkenalkan Budaya Nusantara

 

Titikomapost.com tidak bertanggung jawab atas isi komentar yang ditulis. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE